Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki keanekaragam jenis makhluk hidup, baik flora dan fauna. Keanekaragaman hayati ini memberi manfaat bagi lingkungan seperti menjaga ekosistem, mengurangi polusi udara, menjadi wahana rekreasi dan edukasi serta sebagai sumber daya hayati. Terdapat sekitar 38.000 jenis tanaman di Indonesia dan 55% diantaranya merupakan jenis tanaman lokal daerah (endemik).

Lajunya aktivitas penebangan hutan dengan berbagai alasan mengakibatkan Indonesia masuk dalam daftar negara dengan tingkat kerusakan hutan tertinggi di dunia. Hal ini berdampak juga pada hilangnya tanaman endemik selain memang tanaman ini mulai ditinggalkan akibat munculnya tanaman-tanaman jenis baru hasil persilangan maupun impor dari luar wilayah atau luar negeri. Disisi lain, semakin tingginya tingkat penggunaan kendaraan bermotor berakibat hutan tidak lagi dapat menahan laju polusi udara.

SMK Kultur jaringan binaan Astra di seluruh Indonesia bertekad mewujudkan Indonesia hijau. Implementasi gerakan ini adalah dengan penanaman pohon buah langka melalui Program Konservasi Keanekaragam Buah Langka Nusantara (PRANARAKSA) untuk mendukung ekosistem lingkungan yang berkelanjutan.

Aksi nyata yang dilakukan adalah mengajak masyarkat mengumpulkan bahan tanam dari jenis tanaman buah langka yang terdapat di daerahnya masing-masing. Setiap daerah memiliki jenis buah langka yang berbeda-beda. Misalnya buah mundu (Garcina dulcus) tersebar di Pulau Jawa dan Kalimantan, buah merah (Pandanus conoideus) berasal dari Papua, Buah Menteng/Kepundung (Baccaurea racemose) yang banyak terdapat di Pulau Sumatra dan Jawa dan jenis buah langka lainnya sesuai dengan daerah masing-masing. Bahan tanam juga beraneka ragam, ada yang berasal dari biji, batang, daun, pucuk dan akar dengan perbanyakan tanaman secara setek, sambung, okulasi, cangkok dan kultur jaringan.

Untuk meningkatkan motivasi siswa dalam kegiatan konservasi tanaman buah langka ini, maka komunitas pranaraksa yang terdiri dari guru-guru SMK Kultur Jaringan binaan Astra sebagai penggiat tanaman buah langka, melakukan lomba pembibitan tanaman buah langka. Sasaran lomba ini adalah siswa – siswa pada sekolah Adiwiyata baik tingkat SD, SMP, SMA dan SMK. Lomba ini dapat diikuti secara berkelompok yang terdiri dari dua sampai empat orang siswa dengan satu orang guru pembimbing. Secara berkala siswa memberikan laporan kegiatan pembibitan tanaman buah langka yang telah dilakukan di sekolah masing-masing. Pemenangnya dipilih berdasarkan kriteria kelengkapan laporan, kenakeragaman dan jumlah jenis buah langka yang dikonservasi.

Hasil konservasi berupa bibit tanaman buah langka nantinya akan ditanam di hutan kota, area terbuka pemukiman masyarakat dan tempat tempat yang memungkinkan untuk ditanami. Selain kembali menghidupkan paru-paru dunia, kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan motivasi kalangan generasi muda untuk ikut melestarikan tanaman buah langka.

Kegiatan konservasi tanaman buah langka ini juga diharapkan dapat dilakukan masyarakat luas. Semua orang diharapkan dapat menjadi penggiat tanaman buah langka. Caranya sangat mudah, dapatkan bahan tanam (dapat berupa biji, batang, daun, pucuk dan akar) tanaman buah langka yang terdapat di lingkungan sekitar. Kemudian tanam sampai mendapatkan bibit yang siap ditanam di lapangan/area terbuka. Tetapi seandainya mengalami kendala dalam perbanyakan bahan tanam tersebut secara mandiri, maka dapat menyerahkan bahan tanam yang sudah diperoleh ke SMK kultur jaringan binaan Astra di provinsi masing-masing. SMK tersebut merupakan Pranaraksa drop off point yaitu tempat pengumpulan bahan tanam tanaman buah langka dari masyarakat untuk ditanam/diperbanyak menjadi bibit. Mari bersama-sama melakukan konservasi tanaman buah langka demi kelestarian lingkungan untuk mencapai. kesejahteraan kehidupan.