MENANGKAH KITA DI HARI KEMENANGAN ?
#Tagur(108)
Gema takbir berkumandang sebagai tanda hari kemengan telah tiba. Semua menyambutnya dengan suka cita. Lontong opor beserta teman-temannya siap disantap, terhidang di atas meja makan sebagai tanda puasa Ramadan telah usai. Baju terbaik telah disiapkan untuk dikenakan, baju baru Alhamdulillah, baju lama pun tak apa-apa. Amplop-amplop kecil berisi uang baru tersusun rapi menunggu pemiliknya. Kue-kue kering beserta sirop tertata rapi di ruang tamu setelah keluar dari kardus bertuliskan selamat hari Raya Idul Fitri.
Sangat pantas kita merayakan hari kemengan ini meskipun di masa pandemi. Tak ada takbir keliling. Tak bisa salat Ied di alun-alun kota, tak bisa bersilaturahmi, tak bisa reuni dari teman TK sampai Perguruan Tinggi seperti biasanya. Namun ini adalah hari kemenangan yang patut dirayakan oleh para pemenangnya.
Namun, siapakah pemenangn sebenarnya sehingga patut merayakannya ? mungkinkah kita ? atau kita hanya ikut merayakan kemengan orang lain ?
الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ فِى السَّرَّۤاءِ وَالضَّرَّۤاءِ وَالْكَاظِمِيْنَ الْغَيْظَ
وَالْعَافِيْنَ عَنِ النَّاسِۗ وَاللّٰهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَۚ
QS Ali Imran : 34
(yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan,
Terdapat tiga ciri orang yang meraih kemengan di hari kemengan ini sehingga pantas disebut sebagai pemenang :
1. 1. Gemar mengeluarkan hartanya di jalan Allah. Baik dalam bentuk memberi santunan kepada orang yang membutuhkan, bantuan pembangunan masjid, pondok pesantren, dan lain-lain atau sekedar memberikan kebahagiaan saudara/tetangga/teman.
2. 2. Mampu menahan amarah, meskipun sebenarnya wajar untuk marah. Karena sesungguhnya dalam kemarahan ada setan yang ikut besertanya.
3. 3. Memaafkan orang lain. Dalam hal ini tentu saja selain memberi maaf tetapi juga meminta maaf. Kerendahan hati kita di hadapan manusia akan menaikkan derajat kita di sisi Allah.
Selamat bagi para pemenang, semoga derajat taqwa patut disematkan di dada seperti sebuah lencana penghargaan. Serta mampu menjaga lencana tersebut terus tersemat di dada hingga bertemu Ramadan tahun depan.
Selamat Hari Raya Idul Fitri, 1 Syawal 1442 H.
Taqobalallahu minna wa minkum taqobbal ya karim
Semoga amal baiknya diterima Allah ya Karim
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1442 H, Mohon maaf lahir batin, semoga kita menjadi pemenang pada Ramadan tahun ini dan berharap bisa bertemu dengan Bulan Ramadan tahun yang akan datang, Barokallah Bu Nurul Chairani
Aamiin ya rabbal alamiin. Terima kasih Pak Syaifu