DUA ISU MENGIRING GEMPA YOGYA 2006
#Tagur(123)
Hari ini 27 Mei 2021 tepat 15 tahun silam terjadi gempa di Wilayah Yogyakarta. Alhamdulillah kami sekeluarga selamat dari gempa 5,9 skala Richter yang terjadi pada pukul 05.53 WIB. Gempa ini berdampak pada rusaknya konstruksi rumah maupun bangunan. Akibat gempa ini lebih dari 5.800 orang meninggal dunia dan 20.000 orang terluka. Korban yang meninggal dunia banyak disebabkan karena tertimpa bangunan yang roboh dan terjadi kecelakaan karena panik.
Masih terbayang jelas, pagi yang cerah, saat kami sekeluarga sedang mempersiapkan aktivitas pagi. Aku tiduran di sofa panjang depan tivi karena nyeri haid yang kurasakan, sementara suami membantu menyiapkan teh hangat dengan memasak air, si abang sedang mandi untuk berangkat ke sekolah dan si adik yang masih berumur 4 tahun masih terlelap di kamar. Aku tidak menyadari apa yang terjadi, kejadiannya sangat cepat dan aku belum terbiasa sebelumnya.
Setelah terdengar suara gemuruh, suami langsung mematikan api kompor, menarik si abang keluar dari kamar mandi dan berteriak sambil berlari keluar menyuruhku segera keluar rumah. Goyangan semakin kuat, baru aku benar-benar menyadari telah terjadi gempa hebat. Aku berlari ke kamar, mengangkat si adik yang masih saja terlelap. Aku gendong dia, tapi aku tidak bisa berdiri karena goyangan yang sangat kuat. Satu-satunya tujuanku adalah melewati pintu rumah kami. Akhirnya aku merangkak dengan si adik berada di dada ku. Dia menyilangkan kakinya di pinggang dan kedua tangannya pada leherku. Tanganku menahan tubuh kecilnya agar tidak lepas dari pelukanku. Aku terus merangkak hingga bisa melewati pintu rumah kami. Semua benda yang aku lewati bergoyang.
Rumah kami dan tetangga hanya mengalami kerusakan sedikit. Hanya beberapa genting yang jatuh. Tidak menyangka, ternyata di tempat lain kerusakannya sangat parah sehingga menimbulkan banyak korban. Tak lama setelah itu, isu sunami datang. Entah dari mana sumbernya. Banyak orang yang berteriak dan menyuruh pergi ke arah utara karena sudah terjadi sunami di daerah selatan. Rumah kami terletak 15 km dari pantai selatan.
Belum selesai isu sunami, ada lagi yang menghembuskan isu gunung api meletus. Gunung merapi yang terletak sekitar 30 km arah utara dari tempat tinggal kami memang sedang erupsi kecil beberapa hari sebelum terjadinya gempa. Orang-oarang yang berada di sebelah utara bergerak ke arah selatan karena isu gunung merapi meletus. Sementara orang-orang yang berada di sebelah selatan bergerak ke arah utara karena ada isu sunami. Akhirnya bertemu di bagian tengah dan dalam kondisi panik semuanya. Hal ini juga menyebabkan banyak terjadi kecelakaan.
Meskipun demikian, masih tetap disyukuri, karena hanya isu. Tidak pernah benar-benar terjadi pada tanggal 27 mei 2006 telah terjadi sunami dan erupsi gunung Merapi bersamaan dengan terjadinya gempa.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar