Nurul Chairani

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
BERLINDUNG DARI SYAITAN BERUPA JIN DAN MANUSIA

BERLINDUNG DARI SYAITAN BERUPA JIN DAN MANUSIA

#Tagur(98)

Hubungan manusia tidak hanya dengan Allah SWT tetapi sesuai dengan fungsinya sebagai makhluk sosial, juga berhubungan dengan sesama manusia. Dalam perjalanan jalinan hubungan tersebut baik sebagai saudara, teman, hubungan pekerjaan, tetangga, maupun jalinan hubungan pertemanan di dunia maya sering kali terjadi ketidaksesuain. Kebaikan yang dimaksud oleh seseorang, bisa jadi diterima sebagai sebuah keburukan bagi orang lain. Kebahagiaan seseorang bisa jadi diterima sebagai musibah bagi orang lain. Gesekan-gesekan tersebut sudah menjadi bagian dalam kehidupan manusia.

Banyak sekali contoh-contoh yang dapat kita saksikan, betapa gesekan antar manusia mengakibatkan hal yang sangat fatal bagi manusia itu sendiri. Parahnya lagi, gesekan-gesekan tersebut juga dapat terjadi pada manusia yang hubungannya sangat dekat. Seperti antara anak dengan orang tua, antara saudara kandung, antara suami dan istri serta antara pemimpin dengan orang-orang yang dipimpinnya. Sumber gesekan-gesekan tersebut adalah akibat bisikan dari syaitan. Sumber permasalahan yang mengakibatkan terjadinya perbedaan pola pikir antar manusia bagaikan sebuah bara api. Syaitan datang untuk mengehembus dan mengipasi bara api itu sehingga bisa menjadi kobaran api.

Itu sebabnya Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang kepada manusia, meminta untuk hanya memohon perlindungan padaNya dari bisikan-bisikan syaitan yang berupa jin dan manusia (Surat An naas 1-6). Kata jin menurut bahasa Arab berasal dari kata ijtinan yang berarti istitar (bersembunyi). Jadi jin menurut bahasa berarti sesuatu yang tersembunyi dan halus. Sedangkan syaitan adalah sifat durhaka dari golongan jin dan manusia. “Yang membisikkan kejahatan ke dada manusia dari golongan jin dan manusia” (QS An Naas : 5-6). Syaitan berupa jin tidak tampak (bersembunyi) secara wujud sedangkan syaitan dari golongan manusia tampak.

“Dan demikian itu, Kami jadikan bagi tiap-tiap Nabi musuh, yaitu setan-setan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan yang indah-indah untuk memperdaya.” (QS. Al An’am: 112).

Bisikan syaitan berupa manusia akan lebih hebat dibandingkan bisikan syaitan berupa jin. Misalnya seseorang yang memiliki jabatan, kemudian tidak amanah dalam jabatannya akibat bisikan jin, maka orang tersebut bisa menjadi syaitan berupa manusia. Bisikannya, mengakibatkan sekelompok orang bahkan seluruh bagian yang dipimpinnya mengalami kerugian atas ketidakamanahan atas kepemimpinannya. Waspadalah, jangan sampai kita justru menjadi kaki tangan syaitan.

Oleh sebab itu, wajib bagi kita berlindung dari godaan syaitan, salah satunya dengan memperbanyak membaca surat An Naas serta menjauhkan diri dari apa-apa yang disukai syaitan. Semoga Allah (Tuhan yang memelihara, Yang mengarahkan, Yang menjaga dan Yang melindungi), Malik (Tuhan Maha Penguasa), dan Ilah ( Tuhan yang Mahatinggi, Yang mengungguli, Yang mengurusi, Yang berkuasa) berkenan melindungi diri kita dari menjadi kaki tangan syaitan dan melindungi kita dari dampak bisikan syaitan atas orang-orang yang ada di sekitar kita.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Luar biasa bun

02 May
Balas

Artikel bermanfaat. Izin follow

02 May
Balas



search

New Post