UMURKU BUKAN MILIKKU
Selain Minggu, Sabtu merupakan hari yang dinanti para guru, termasuk guru sd Kyai Ibarhim. Apakah karena libur? Tidak. Hari Sabtu guru-gurunya tetap masuk sekolah tapi paruh waktu. Biasanya digunakan untuk menyelesaikan administrasi, rapat, dan agenda kegiatan di luar PBM.
Seperti halnya Sabtu ini. Ada tiga anggota keluarga kami sedang sakit. Saya sebut anggota keluarga karena di Yayasan kami, rasa persaudaraan antar guru, karyawan, maupun yayasan terjalin erat layaknya keluarga. Kebiasaan baik yang kami lakukan adalah menjenguk dan mendoakan mereka beserta yang hadir. Alhamdulillah, kita selalu jaga ukhuwah ini.
Rute perjalanan kali ini, di mulai dari menjenguk guru tk, rumahnya dekat dengan sekolahan. Saya kurang paham dengan sakitnya. Orangnya menjelaskan kepada teman-teman yang ada di dalam, sedangkan posisiku ada di ruang tamu bersama teman-teman yang lain juga.
Selanjutnya, di rumah karyawan sd. Kuswati namanya. Dia pasca operasi katarak. Pegawai satu ini aneh bin lucu. Kalau ngomong suka ceplas-ceplos tapi menghadapi alat-alat kedokteran mendadak ciut hatinya. Ini kali kedua dia izin untuk operasi mata. Pertamanya, tidak jadi dilakukan karena takut. Niat yang semula sekuat baja meluruh bagai timun dikukus. Kali kedua, sudah banyak doa dan semangat dari teman-teman untuknya. Hampir dia mengurungkan niatnya tapi malu jika nanti jadi perundungan di sekolah. Sekuat baja dia maju untuk menjalaninya.
Ketika kami di rumahnya, banyak cerita dan adegan lucu yang dia ceritakan dan membuat kami geregetan, khususnya saya. Dimulai dari pendaftaran pasien operasi. Seharusnya urutan nomor empat jadi nomor terakhir karena tensi darahnya naik. Operasi pun ditunda. Tak hanya itu, dokter pun dibuat jengkel. Sudah siap dioperasi, tiba-tiba dia bilang kalau napasnya sesak. Suster memasang alat bantu pernapasan ke mulutnya. Saat operasi berlangsung, yang harusnya diam, dia justru gerak-gerak sehingga dokter marah. Belum lagi rasa ketakutannya yang berlebihan. Hufh, rasanya ikut jengkel juga mendengar ceritanya. Tidak cukup sampai di situ.
Operasi selesai dan diijinkan pulang. Ada beberapa pantangan selama proses pemulihan. Di antaranya tidak boleh terkena sinar langsung, pandangan lurus, tidurnya duduk atau posisi kepala lebih tinggi, tidak boleh jongkok atau menolehkan matanya ke bawah, dan matanya tidak boleh kena air selama dua minggu. Matanya pun dipasang satu lensa seperti kapten bajak laut. Tapi, apa yang terjadi? Lensanya dilepas diganti dengan kacamata mainan. Ketika diingatkan jawabnya enteng sekali.
"Kan sama saja. Wong sama-sama kacanya." Glodag.... Dasar ngeyel.
Parah lagi ketika tidur. Seharusnya tidak boleh miring tapi dia justru tidur miring, katanya nggak enak. Kalau ambil sesuatu suka nekad ambil sendiri. Perintah dokter pun dilanggar bahkan teman guru yang sudah pernah mengalami seperti apa yang dia alami dibuat jengkel dan marah. Karena kengeyelannya ketika diberi tahu. Marahnya memang untuk kebaikan si pesakit.
Omongannya yang ngeyel dan merasa benar membuat kami, seruangan tertawa. Saat itu juga, lensa yang diberikan oleh dokter, saya pasangkan kembali walau agak maksa. Entah seperti apa perasaannya padaku. Saya hanya melakukan apa yang dapat kulakukan. Semoga keadaannya segera membaik.
Oya, masak obat tetes mata yang seharusnya diteteskan tiga jam sekali, ini diteteskan setiap satu jam. Jadi obatnya habis sebelum kontrol. Uh, capek deh. Katanya, "Biar cepat sembuhnya." Lha...coba deh bayangkan. Nggak ada habisnya cerita bu Kus, panggilan pendeknya.
Kunjungan terakhir, ke salah satu guru Al quran yang sedang opname di Dr Soetomo. Saya tidak bisa ikut karena ada keperluan yang lain. Sehari setelahnya, beliau telah berpulang ke haribaan-Nya. Semoga husnul khatimah.
Guru laki-laki yang masih muda, penyabar, dan belum menikah. Seorang anak yang pendiam, tidak banyak bicara. Seorang ustad yang soleh.
Reminder buat diri sendiri, bahwa usia tidak ikut memiliki. Alangkah nikmatnya jika di sisa usia ini, kita gunakan untuk berbagi. Berbagi tidak sekadar uang dan materi. Berbagi dapat dilakukan tanpa syarat seperti berbagi ilmu, berbagi tenaga, berbagi ide dan pemikiran. Semuanya harus dilakukan dengan ikhlas. Selamat berbagi kawan
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar