MENYESAL
MENYESAL
Oleh: Nursakinah
Suatu sore, aku duduk di Pantai Losari. Menikmati suasana sekitar yang ramai sambil menunggu terbenamnya matahari. Pandanganku menyapu sekeliling. Terlihat penjual balon, mainan anak, dan penjual makanan. Netraku tertumbuk pada sebuah keluarga yang asyik menikmati Pisang Epe, pisang yang setengah matang, dipanggang lalu disiram dengan gula merah yang telah dilelehkan.
Kuperhatikan keluarga itu dari kejauhan, Sang Ayah, menyuapi anak lelakinya. Umur anak itu sekitar 3 tahun. Sang Ibu, menggendong anak bayinya. Mereka bercerita, bercengkerama, dan sesekali menegur anak lelaki mereka. Keluarga yang bahagia.
Hatiku terasa perih melihat kebahagiaan mereka. Andaikan aku yang ada di sana bukan wanita itu, hidupku akan sangat sempurna. Keegoisanku meniti karir menjadi penghalang keseriusan hubungan kami. Nasi sudah menjadi bubur. Menyesal pun tak ada gunanya.Kutarik nafas panjang dan meninggalkan Pantai Losari. Matahari pun telah tenggelam di ufuk barat. Meninggalkanku dalam kesendirian. Selamat berbahagia kekasih, bisikku dalam hati.
#tagur30
#harike-11
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar