Mengawali pagi dengan berbagai aktivitas yang melelahkan. Setelah semalam berpacu dengan waktu dan terpaksa bangun kesiangan, pagi ini berlanjut dengan tugas yang tak kalah pentingnya. 

   Kelopak mata masih terasa berat, bola mata pun terasa menegang, seakan enggan untuk melihat pemandangan. Walaupun pagi ini, bunga Wiku telah merekah malu-malu. 

   Daring IPA di kelasku sudah selesai kubagikan di aplikasi Si-Prestasi. Lalu berlanjut mengisi ekinerja agar tak terlupakan. Tugas daring susulan pun sudah siap untuk dicetak, rencana hendak kubagikan kepada siswa yang terkendala koneksi jaringan. 

   Masa pandemi yang belum tahu kapan berakhirnya menuntut guru dan siswa cerdas dalam beraktivitas. Mencari cara dan tempat serta saat yang tepat dalam menyelesaikan semua tanggungjawabnya. 

   Demikian pula dengan Bungsu. Hari ini usai mandi dia antre laptop yang masih kugunakan untuk tugas daring di kelasku. 

  Biasanya tugas Bungsu dikerjakan di buku catatan. Tetapi hari ini untuk tugas bahasa Inggris dikerjakan lewat google formulir. Usai mengerjakan tugas, dia memintaku mengoreksi tugasnya. 

    Tetapi karena keterbatasan kemampuanku dalam bahasa Inggris akhirnya kuminta dia mengoreksi sendiri tugasnya sebelum dikirimkan. Alhamdulillah, walaupun tak seratus persen benar, masih lumayan hanya salah dua nomor saja. 

   Kutinggalkan dia sendirian di ruang tengah. Bergegas aku pun bersiap ke tempat dinas. Sambil siap-siap dengan segala sesuatu yang akan kubawa, tetiba Bungsu bertanya tentang tugas kedua. 

   Membaca aksara Jawa yang berakhir dengan tawa sebab kami pun belum paham juga. Aksara Jawa dengan segala pernak-perniknya membuat kami harus kembali berliterasi. 

   Buku ajaib "Pepak Bahasa Jawa" pun kami siapkan. Berikut LKS pun dipelajari. Sulitnya belajar sandangan dalam aksara Jawa, menuntut kami harus bekerja sama.

     Taling tarung sebagai salah satu pelengkap atau sandangan untuk menulis aksara Jawa sehingga menjadi bacaan yang berbeda. Misalnya huruf ha, jika diberi tanda taling yang bentuknya seperti huruf n latin dan bagian belakangnya memanjang ke bawah, maka ha menjadi he. Sedangkan jika diberi tanda taling tarung yang lengkap, maka jadilah ho. 

   Hal yang sangat berbeda dengan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia tentu harus lebih teliti dan rajin dalam berliterasi. Apalagi sebagian bentuk huruf Jawa pun ada yang hampir sama. 

  Waktu pun semakin berlalu. Setelah mengerjakan beberapa soal akhirnya bungsu pun sudah bisa membaca aksara Jawa. 

   Semoga masih ada kepedulian dari banyak pihak untuk tetap melestarikan budaya Jawa dan tentunya tak lelah berliterasi memahami aksara Jawa. 

   Salam literasi. Semoga sukses. 

H 342,T365

Nganjuk, 24 Februari 2021