nur pudjiastutik

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
BAHAGIA TIADA TARA

BAHAGIA TIADA TARA

BAHAGIA TIADA TARA

Inilah diriku...biar mereka bilang alay....biar mereka bilang terlalu baper tapi inilah aku. Dan aku adalah tetap aku, apapun itu karakterku. Yang jelas setelah sekian lama tidak produktif, aku coba kembali lagi untuk menulis. Walau laptop tua yang satu-satunya kumiliki terasa sudah amat capek dan ingin istirahat. Tapi tetap saja kuminta dia agar selalu setia setiap saat bersanding disampingku, menemani diriku untuk mengungkap segala perasaan suka maupun duka yang sedang bergelayut di tubuhku.

Usai mengunggah tulisan, dalam hitungan detik ada beberapa gurusianer yang penasaran untuk membacanya lantas memberikan komentar untuk tulisanku, sebut saja ada Slamet Yuliono, Dati Dahliana, Achmad Taufiqirrohman dan Much. Khoiri. Dengan tidak mengurangi rasa hormat perkenankan kuucapkan terimakasih yang mendalam untuk para gurusianer yang telah bersimpati atas tulisan saya.

Alhamdulillah bahagia tiada tara tatkala mendapatkan tanggapan dari seorang penulis hebat yang luar biasa, yang atas bimbingan dan arahannya, akhirnya semangatpun terbakar untuk mencoba menulis dan mencoba menulis kembali. Beliau adalah seorang penulis, penggiat literasi, seorang dosen sebuah perguruan tinggi negeri di Surabaya dan masih banyak aktifitas yang lainnya.

EMCHO nama keren dari gurusianer yang dilahirkan di kota Madiun ini telah memberikan kiat-kiat untuk menulis. Ada 4 virus yang ditularkan kepada kami, diantaranya menulis setiap pukul 03.00 pagi, menulis setiap hari, menulis cepat jika sudah mahir dan tanamkan semboyan “Write or Die, Jangan Mati sebelum Menulis Buku”. Kiat menulis yang sungguh luar biasa, disaat orang sedang nyeyak tidur, beliau justru memberikan kiat menulis setiap pukul 03.00 dini hari, disaat kita sibuk dengan urusan pekerjaan di kantor, justru beliau memberikan kiat untuk menulis setiap hari, disaat kita belum mahir menulis justru beliau memberikan kiat untuk menulis dengan cepat dan satu lagi yang sungguh diluar jangkauan kami, bagaimana beliau menelurkan sebuah kiat “Jangan Mati sebelum Menulis Sebuah Buku.” Bisakah kami mengikuti kiat-kiat agar menjadi seorang penulis yang produktif dan berkualitas?

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Bagus Bu tulisannya. Saya sudah memiliki bukunya tapi belumsemat buat artikelnya. Sudah diwakili Pak Syaihu dan Bu Nur. Salam Literasi

04 Mar
Balas

kmrn bukunya sdh saya kupas bu

04 Mar
Balas

kmrn bukunya sdh saya kupas bu

04 Mar
Balas

siiip...

04 Mar
Balas

Jadi ingin punya bukunya ....

05 Mar
Balas

Makasih bu hanum, gimana kabarnya?

04 Mar
Balas

alhamdulilah... lanjutkan..

05 Mar

Maturnuwun semuanya

04 Mar
Balas

Maturnuwun semuanya

04 Mar
Balas

Untuk pak saikhu barusan saya juga chatting sama beliau

04 Mar
Balas

Hehehe.... Makasih pak taufiq

04 Mar
Balas

Salam kenal balik bunda

04 Mar
Balas

Pak Cho terimakasih atas motivasinya, saya harus terus belajar pak

04 Mar
Balas

Alhamdulillah Saya sdh dapat hadiah langsung dari penulisnya pak

05 Mar
Balas

Lanjutkan. Salam kenal bu. Saya belum baca bukunya nih. Jadi pengen beli

04 Mar
Balas

Cakep surakep. Makasih ya

04 Mar
Balas



search

New Post