Nurokhim Sag

Nurokhim, S. Ag. S. Kons. adalah seorang Motivator & Trainer Pendidikan, Pembicara Seminar Parenting, Guru Bimbingan Konseling, Dosen, danPenggiat Pen...

Selengkapnya
Navigasi Web
RENUNGAN TULISAN HARI KE-106  LINGKARAN KEPEDULIAN DAN LINGKARAN PENGARUH

RENUNGAN TULISAN HARI KE-106 LINGKARAN KEPEDULIAN DAN LINGKARAN PENGARUH

Oleh: Nurokhim, S. Ag. S.Kons.

Masih melanjutkan bahasan Proaktif. Menurut Covey, Menjadi Proaktif berarti memetakan tiap hal yang kita pikirkan ke dalam dua lingkaran. Lingkaran pertama adalah lingkaran kepedulian (circle of concern), sedangkan lingkaran kedua adalah lingkaran pengaruh (circle of influence).

Dalam hidup kita sering dihadapkan pada banyak hal, banyak situasi, banyak masalah. Dari sekian banyak hal yang kita hadapi setiap hari, kita perlu pilah menjadi 2 kategori. Yaitu hal-hal yang menjadi diluar kendali kita (circle of concern) dan hal-hal yang ada dalam kendali kita (circle of influence). Dari dua lingkaran ini seseorang dapat dikenal dalam hidupnya, apakah ia tipe orang Proaktif, atau sebaliknya, reaktif. Kedua konsep ini akan sangat menolong Anda untuk bersikap tepat melihat kondisi yang ada. Orang yang efektif dan menang secara personal adalah orang yang bisa memperbesar lingkaran pengaruhnya, kata Covey.

Bagi Anda yang masih bingung tentang kedua lingkaran ini, saya akan jelaskan dengan sederhana.

Lingkaran Kepedulian adalah segala hal yang hanya bisa dipikirkan namun tak dapat dipengaruhi secara langsung. Orang yang reaktif banyak berfokus di sini. Lingkaran ini dimiliki tiap orang dan luasnya bisa tak berhingga sebab tidak ada seorang pun yang bisa membatasi seseorang untuk peduli tentang apa pun yang dia mau. Sekedar contoh bagi kita yang masuk dalam lingkaran perhatian antara lain adalah; kenaikan harga dasar listrik, kenaikan tarif jalan tol, penyerbuan Israel ke Gaza, dan lain-lain. Atau contoh yang lebih sederhana: cuaca hari ini, kondisi lalu lintas, promosi jabatan, sampai sifat orang lain. Kesemua itu hanya bisa dipikirkan, dibicarakan, dipedulikan, digosipkan, namun tak bisa diubah secara langsung. Kenyataaan bahwa tidak ada yang bisa kita lakukan terhadapnya itulah yang seringkali membuatnya asyik untuk dibicarakan semata.

Di sisi lainnya, lingkaran pengaruh adalah segala hal yang kepadanya kita punya kemampuan atau otoritas untuk mengendalikannya, mengubahnya / mempengaruhinya secara langsung dengan kapasitas, kemampuan dan posisi kita yang ada saat ini, meskipun pengaruhnya kecil dan dampaknya tidak signifikan. Misalnya, yang termasuk lingkaran pengaruh seperti; memilih baju yang dipakainya, memilih tempat dan profesi kerja, menentukan menu makan siang, menentukan untuk membeli buku atau hanya sekedar jalan-jalan ketika ada di toko buku, dan lain sebagainya.

Sebagai pemilik otoritas dan otonomi, maka semua keputusan yang diambilnya tidak membutuhkan pertimbangan dari individu di luar dirinya ataupun bergantung kepada lembaga yang menaunginya. Kita semua berhak menentukan apa yang seharusnya kita tentukan dan pilih.

Dalam lingkaran pengaruh, kita sepenuhnya memiliki kontrol terhadap sikap dan perilaku kita dalam melihat dan merespon peristiwa apapun, seperti jika cuaca mendung, ya siapkan payung. Ingin naik pangkat, ya tingkatkan produktifitas dan kompetensi. Lalu lintas yang padat merayap, ya berangkat lebih pagi.. Sementara lingkaran keprihatinan adalah segala hal yang sama sekali tidak bisa kita pengaruhi karena berada diluar diri kita. Contohnya adalah fenomena alam dan sikap serta opini dan orang lain terhadap kita.

Covey, menyimpulkan bahwa pribadi proaktif adalah pribadi yang tidak membuang waktu dengan keluh kesah tentang banyak hal yang boleh jadi menjadi perhatiannya selama ini.

Covey pun merangkum bahwa orang yang proaktif adalah mereka yang fokus terhadap apa yang bisa mereka lakukan.

Bayangkan saja apabila kita menghabiskan waktu untuk memikirkan dan membicarakan yang tidak bisa kita pengaruhi. Lama-lama akan timbul krisis percaya diri.

Sebaliknya, apabila lingkaran pengaruh kita perhatikan, maka lama kelamaan lingkaran akan membesar.

Lingkaran pengaruh, berkaitan dengan apa yang bisa kita pengaruhi atau kita lakukan. Mensyaratkan jadi pribadi proaktif.

Saat memilih fokus dengan apa yang kita lakukan, dan mengerjakan semua yang bisa dikerjakan, berakibat pada semakin besarnya lingkaran pengaruh. Lingkaran pengaruh yang semakin besar, berakibat memperbesarnya lingkaran kepedulian.

Saat kita fokus pada lingkaran kepedulian, kita masuk dalam golongan orang-orang reaktif. Kita hanya terfokus pada hal-hal yang tidak bisa kita kendalikan. Terfokus pada faktor luar yang negatif, yang kita percaya menjadi penyebab semua hal buruk dalam ruang kepedulian kita. Ini justru akan memperkecil lingkaran pengaruh kita. Energi kita akan habis untuk menyalahkan keadaan dan semua orang.

Saya ingin memberi ilustrasi kepada Anda tentang pentingnya membesarkan lingkaran pengaruh. Ada seorang siswi, sebut saja namanya Tiara, yang datang ke ruang saya selaku guru BK, untuk curhat dan konsultasi mengenai guru mata pelajaran tertentu, sebut saja namanya Bu guru X yang menurut Tiara sangat membosankan. Selain super judes, Bu guru X suka marah-marah dan galaknya setengah mati. Setiap kali masuk ke dalam kelas, guru X selalu memberi soal yang kadang tidak dimengerti oleh para siswanya karena belum dijelaskan sebelumnya. Para siswa pun kena semprot mulutnya, diomelin dan marah-marahin, karena tidak ada satu orang siswa pun yang mampu mengerjakan dengan benar. Itulah lingkaran Kepedulian. Karakter guru X yang tidak mengenakan dalam mengajar sudah pasti harus dipedulikan oleh Tiara dan kawan-kawan, tapi mereka tak bisa mengontrolnya. Mau gimana lagi? Wong Bu Guru X …pemegang kekuasaan.

Setiap kali Bu guru X habis ngomel dan marah-marah, teman-teman Tiara satu kelas kemudian ketika istirahat berkumpul, mereka menggunjing Bu guru X, sembari menertawakan nasib sial mereka sehabis dimaki-maki Bu guru X. Hari berganti hari, minggu berganti minggu aktivitas serupa berulang seiring berlalunya waktu. Teman-teman Tiara seolah takbisa berbuat apa-apa, mereka juga terkungkung dengan lingkaran kepedulian yang takbisa mereka kontrol. Di saat yang sama mereka juga menjadi penakut untuk memutuskan melaporkan Bu guru X kepada Kepala Sekolah.

Lantas bagaimana dengan Tiara? Agaknya Tiara ini memilih jalan lain yang tidak dilakukan teman-temannya. Tiara memilih tidak terkungkung dalam lingkaran kepedulian yang tak bisa dikontrolnya, namun dia berusaha memperluas lingkaran pengaruh yang bisa diperbuatnya. Suatu ketika Bu guru X memberikan tugas praktik kelompok dan meminta laporan ringkas setelah praktik selesai. Sebagai salah satu ketua kelompok, Tiara mengerjakan tugas Bu Guru X untuk membuat laporan tersebut. Namun Tiara tidak berhenti sampai disitu. Tiara berpikir laporan itu harus di presentasikan Tiara ke depan teman temannya. Tiara pun berupaya melakukan lebih dari yang diminta Bu Guru X. Tidak sekedar membuat laporan, Ia mencoba menganalisis data-data tersebut dan memberi menjabaran berdasarkan data dan analisisnya. Inilaih yang disebut dengan memperbesar lingkaran pengaruh!!. Melakukan hal-hal yang bisa dikontrolnya.

Saat tenggat waktu tiba, Tiara maju ke depan mempresentasikan laporan praktik ditambah analisis yang dibuatnya. Sekali lagi inilah bentuk memperluas lingkaran pengaruh. Bu Guru X terkaget-kaget dan takjub dengan pekerjaan kelompokTiara. Great Job!! Kata Bu Guru X. Jarang-jarang pujian meluncur dari mulutnya. Beberapa hari setelahnya, Bu Guru kembali memberikan tugas soal di kelas Tiara dan kali ini Tiaralah yang diminta menggantikan Bu Guru X menjelaskan soal kepada teman-temannya karena Bu Guru X ada tugas keluar. Bahkan Bu Guru X memberi kesempatan Tiara untuk menginfal atau mengantikan dirinya menyampaikan materi karena dianggap menguasai materi. Moment ini menjadi awal bagi pengaruh bagi Tiara di depan teman temannya. Setiap materi baru, Bu Guru X selalu meminta Tiara untuk menjelaskan di hadapan teman-temannya. See!! Tiara, meskipun posisinya sebagai siswa, sesungguhnya pengaruhnya bagi sekolah adalah selevel guru.

Lantas bagaimana dengan teman-temannya yang lain tadi? Yang memilih hanya menggerutu di belakang dan tak melakukan apapun. Yang memilih terkungkung dengan lingkaran kepedulian yang takbisa dikontrolnya. Hidupnya tidak efektif. Mereka menjadi personal yang hanya bisa pasrah dengan keadaan dan reaktif, setiap tindakannya dikontrol oleh lingkungan sekitar. Bukan oleh dirinya. Yaa…mereka tetap saja jadi siswa, dimarahi, mengerjakan sesuai porsi dan tak mendapat apresiasi. Begitu-begitu saja…taklebih dan tak kurang.

Namun ingat, apa yang dilakukan Tiara tidak mengikuti teman-temannya, bisa jadi membuatnya dikucilkan, dimusuhi dan dianggap tidak memiliki rasa solidaritas terhadap nasib teman-temannya. Namun apa pentingnya bersama-sama kalo ujung-ujungnya hanya masuk jurang dan mati sia-sia. Bagi saya lebih baik sendirian, di jalan yang benar, mencapai tujuan yang baik dan menularkan kebaikan bagi sesama. Ada satu pelajaran dari seorang kawan yang terus saya ingat. Orang baik tidak pernah bisa disingkirkan, jadi jangan coba-coba menyingkirkannya. Karena kalo tidak, saya yakin tangan Tuhan yang akan bekerja. Saya berkali-kali melihat fenomena yang menegaskan pelajaran di atas, dalam kehidupan di sekeliling saya.

Covey menyarankan untuk berfokus hanya pada hal-hal yang bisa kita kendalikan. Dia menggaris bawahi "lingkaran Kepedulian" adalah segala sesuatu yang membuat kita kuatir - dan lingkaran kecil di dalam lingkaran perhatian itu ada "lingkaran pengaruh" adalah sesuatu yang berada dalam kendali kita, dalam hal inilah harusnya perhatian kita terarah untuk menjadi sukses.

Memang sih! mudah mengatakannya, tapi sulit untuk melakukannya! Mungkin itu yang akan Anda katakan. Apa lagi jika Anda adalah seorang pendidik, banyak hal yang membuat Anda sulit memilah mana yang harus menjadi perhatian Anda. Mengapa? Karena Anda berhadapan berbagai macam karakter manusia. Tetapi, mungkin itulah yang menjadi jawaban yang tepat bagi Anda, bagaimana Anda memperlakukan peserta didik atau siswa yang sudah Anda miliki saat ini. Merekalah yang ada dalam lingkaran pengaruh Anda.

Jika Anda diminta menuliskan apa yang ada di lingkaran pengaruh Anda, mungkin Anda terkadang bingung. Seringkali, banyak orang tidak tahu apa yang ada dalam kendalinya. Jika Anda cukup rendah hati, Anda bisa meminta pendapat dari rekan rekan kerja Anda. Mereka akan menunjukkan apa yang ada dalam lingkar pengaruh Anda. Waallahu A’lam.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post