Memanfaatkan Fitur Google Voice Typing untuk Mengetik dengan Suara
Bisakah kita menulis tanpa bersusah payah untuk memencet-mencet tuts keyboard? Bisa!
Setelah bekerja seharian seringkali, badan kita terasa lelah dan lungkrah. Jika sudah demikian, terkadang muncul rasa malas untuk beraktifitas, termasuk membuat sebuah tulisan. Ide sih banyak, tetapi tenaga seperti sudah tinggal sisa-sisa saja. Itu pun tak seberapa.
Namun, kita tidak perlu khawatir. Kita tetap bisa terus menulis dengan cara yang sangat amat mudah. Tidak perlu banyak mengetik, bisa dilakukan sembari rebahan, sambil menikmati camilan, atau aktifitas lainnya. Bahkan sambil berjalan pun kita bisa tetap menulis tanpa harus merasa khawatir konsentrasi kita akan terganggu.
Bagaimana caranya? Gampang. Kita bisa menulis dengan menggunakan WhatsApp. Kita hanya tinggal ngomong dan kalimat-kalimat yang kita ucapkan akan bermunculan dengan sendirinya di layar HP kita. Memangnya bisa? Bisa. Nama fitur tersebut adalah Google Voice Typing.
Berikut panduan tipis-tipisnya. Silakan buka WhatsApp Anda. Sebaiknya kita memiliki sebuah grup yang berisi diri kita sendiri. Jadi, tidak akan ada orang lain yang terusik saat kita menuliskan sesuatu di grup itu.
Mari kita anggap saja Anda telah memiliki grup tersebut. Ketika Anda dalam posisi mengetik, akan terlihat sebuah simbol mikrofon di atasnya huruf-huruf. Ingat, yang saya maksud bukan simbol mikrofon yang biasa kita gunakan untuk mengirimkan voicenote itu. Sama sekali bukan. Simbol mikrofon yang saya maksud bersebelahan dengan simbol search yang berupa simbol kaca pembesar. Sudah mengerti, kan?
Ketika berhasil menemukannya, langsung saja klik tanda tersebut. Beberapa saat kemudian akan muncul simbol mikrofon yang lebih besar berwarna biru. Jika sudah muncul tulisan 'say something' dalam bahasa Inggris atau 'ucapkan sesuatu', langsung saja ucapkan apa saja yang ingin Anda tuliskan.
Sebelum kita mulai berbicara, ada baiknya kita atur bahasa yang akan kita gunakan terlebih dahulu. Jika kita ingin menulis dalam bahasa Indonesia, tentu saja kita harus memilih bahasa Indonesia. Pun demikian jika kita ingin menulis dalam bahasa lainnya, seperti bahasa Jawa atau bahasa Inggris.
Fitur Google Voice Typing ini juga bisa diperintah atau mengikuti instruksi yang berkaitan dengan tanda baca. Contohnya, ketika kita bilang 'titik', maka yang muncul adalah tanda baca titik, bukan tulisan berupa huruf. Demikian pula halnya dengan tanda koma, tanda tanya, tanda seru dan tanda baca lainnya. Sayangnya, ketika saya mengucapkan tanda-tanda tersebut, yang muncul selalu saja berupa tanda baca, tidak bisa muncul dalam bentuk huruf.
Sebagai bukti bahwa Google Voice Typing ini benar-benar bisa menjadi solusi bagi kita adalah tulisan ini. Iya, tulisan ini saya rangkai dengan memanfaatkan fitur Google Voice Typing. Namun demikian, tentu saja kita tetap perlu melakukan beberapa penyuntingan, terutama sekali yang berkaitan dengan awal paragraf.
Ketika saya coba untuk mengatakan 'paragraf baru atau awal paragraf', Google Voice Typing sepertinya belum bisa memahami instruksi tersebut. Sehingga kalimat yang saya ucapkan dari awal sampai akhir ini sama sekali tidak ada jeda paragraf. Semuanya utuh manjadi satu paragraf yang tidak saja gemuk, tetapi juga mengalami obesitas sehingga kurang enak untuk dibaca.
Meskipun begitu, fitur Google Voice Typing ini tetap bisa menjadi andalan bagi siapa saja yang ingin menulis dengan tanpa susah payah menekan dan memencet-mencet tuts keyboard yang ada di laptop maupun di HP. Setidaknya, kita hanya perlu melakukan sedikit perbaikan terhadap tulisan yang kita hasilkan dari Google Voice Typing tadi. Alhamdulillah.
Saya jadi teringat ketika masih bersekolah dulu, ketika saya dan kawan-kawan sekelas sedang menulis, lalu ada beberapa dari kami yang mengobrol hingga menimbulkan sedikit kegaduhan, guru-guru kami sering bertanya begini, "Cah, sing nulis tangane opo tutuk e?" (Anak-anak, yang kalian pakai untuk menulis itu tangan atau mulut?"
Maksudnya guru kami ingin kami menulis tanpa menimbulkan suara gaduh. Jika sudah begitu, kami biasanya akan diam karena kami memahami maksud dari pertanyaan itu. Itu situasi dan kondisi zaman dulu ketika belum ada benda berbentuk gepeng yang bernama HP. Jangankan HP, listrik dan jalan beraspal pun masih jarang-jarang bisa kami temui.
Seandainya pertanyaan guru saya tadi ditanyakan saat ini ketika para peserta didik sudah mengenal Google Voice Typing, pastinya para siswa serempak akan menjawab dengan lantang, "Kami menulis pakai mulut, Pak, Bu."
Selamat berbicara, eh selamat menulis ding.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar