Konsep hunian masa pandemi
Sejak virus Corona melanda fungsi rumah tak lagi sekadar tempat tinggal, tapi juga untuk tempat bekerja hingga belajar.
Hal itu terjadi menyusul diberlakukannya kebijakan karantina mandiri oleh pemerintah guna mencegah penularan Covid-19.
Bahkan, meski saat ini pemerintah telah melonggarkan beberapa pembatasan dan masyarakat tengah menjalani fase kehidupan new normal, keadaan tak akan sepenuhnya sama seperti sebelum pandemi.
Sebagai contoh sektor bisnis yang sudah kembali beroperasi sejak minggu pertama bulan Juni.
Kewajiban mematuhi protokol physical distancing membuat perusahaan harus membatasi jumlah karyawan yang masuk. Ini artinya, kegiatan work from office belum sepenuhnya berjalan dan kebijakan work from home untuk beberapa perusahaan masih akan berlanjut.
Begitupula dengan sektor pendidikan yang menerapkan sistem belajar dari rumah. Untuk hal ini, belum ada kabar kapan sekolah atau kampus akan dibuka lagi. Berkaca dari situasi tersebut, tak sedikit orang mulai berpikir untuk mencari hunian yang tak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal, tapi juga mampu menunjang produktivitas, kesehatan, dan kesenangan penghuninya. Berikut ini prediksi hunian masa depan:
Kembali ke gaya tradisional
Rumah bergaya modern dengan konsep open space (denah terbuka) memang populer karena berbagai pertimbangan. Salah satunya, memberi kesan lebih luas. Namun, di masa pandemi, hunian seperti itu mungkin akan ditinggalkan. Konsep rumah masa depan bakal kembali ke desain tradisional dengan denah ruang yang terdefinisikan secara jelas dari segi fungsinya. Misalnya, kamar hanya untuk tidur, bukan untuk bekerja. "Keuntungan rumah berkonsep tradisional adalah memungkinkan adanya demarkasi yang berbeda antara rumah dan kehidupan kerja," kata desainer interior asal New York
Punya banyak ruang
Kembalinya tren hunian bergaya tradisional sekaligus mengartikan bahwa rumah nantinya akan memiliki ruang lebih banyak, terutama bagi pasangan yang memiliki anak.
Hal tersebut perlu dipertimbangkan mengingat kegiatan work from home diprediksi akan menjadi kenormalan di kemudian hari.
“Konsep denah terbuka mungkin tidak bekerja dengan baik jika lebih dari satu orang bekerja dari rumah atau jika anak-anak berisik sehingga konsep ini dapat disempurnakan dengan partisi untuk mendedikasikan ruang bekerja atau kantor di rumah,” ucap Kepala Sekolah William Duff Architects Amerika Serikat.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren huniannya ya Bu... Maasya Allah