Siapa Tak Kenal Hang Nadim

Mendengar nama Hang Hadim, pastilah semua orang tahu. Apalagi masyarakat Kepri , khususnya Batam yang selalu berpergian menggunakan pesawat, melalui Bandar Udara Internasional Batam, yang bernama Hang Nadim.

Siapakah Hang Nadim, tokoh yang namanya diabadikan sebagai nama Bandara itu? Siapa pula Lang-lang laut ? nama yang diabadikan oleh masyarakat di Kecamatan Belakang Padang, Batam sebagai salah satu pusat kegiatan atau perayaan tertentu.

Menurut Samson Rambah Pasir, seorang sastrawan, peminat sejarah dalam tulisannya di https://jantungmelayu.com/2020/09/hang-nadim/, bahwa dalam Hikayat Hang Tuah, Hang Nadim adalah putra Hang Jebat dari istrinya Dang Wangi atau Dang Inangsih. Disebutkan dalam Sejarah Melayu, ketika ayahandanya Hang Jebat dibunuh Hang Tuah, Hang Nadim sedang dalam kandungan ibundanya. Setelah lahir Hang Nadim dijadikan anak angkat oleh Hang Tuah. Setelah dewasa Hang Nadim dinikahkan dengan putri Hang Tuah bernama Tun Emas Jiwa. Setelah kedudukan Laksamana Hang Tuah digantikan oleh Khojah Hasan, selang beberapa lama jabatan Laksemana dijabat oleh Hang Nadim.

Pada masa penjajahan Portugis, Laksemana Hang Nadim diberi tugas sebagai pengawal perairan Melayu dari para pengacau dan perompak serta penjajah dengan gelar Lang-Lang laut atau Peronda laut. Dalam mengemban tugas itu Laksemana Hang Nadim dibantu seorang wakil bernama Sri Bija Diraja. Keduanya bermarkas di Bintan.

Sepak terjang Laksemana Hang Nadim serta pengikutnya melawan pasukan Portugis tidak diragukan lagi. Ia merebut Kota Melaka yang dikuasai Portugis, Mengawal Kota Kara,Bengkalis, dan Bulang. Terakhir mendirikan kerajaan Johor atas perintah Sultan Alauddin Riayat Syah II. Hang Nadim mangkat dan dimakamkan di Pulau Bintan.