nurma syafrida

membaca mampu menguasai dunia, tapi menulis mampu mengembalikan ruh ke jasad yang telah mati sehingga engkau hidup kembali...

Selengkapnya
Navigasi Web
BASAH

BASAH

Aku mempunyai pengalaman lucu dan sangat-sangat memalukan pada saat aku SMA. Saat itu aku hendak mengikuti ujian kenaikan sabuk dalam pelatihan Karate. Pelatihan kenaikan sabuk itu diadalan di aula salah satu rumah sakit di Medan, entah apa nama rumah sakit itu, aku pun sudah tidak mengingatnya lagi.

Aku berangkat ke lokasi pelatihan itu dengan menaiki bus travel bersama para teman seperjuangan dan rombongan team Karate dari SMA Darma Parta Pangkalan Berandan. Waktu itu kami menunggu tepat didepan sekolah dimana tempat kami belajar. Kami berangkat sekitar pukul 08.00 wib. Karena acara pelatihan itu akan dimulai pukul 11.00 wib. Jarak antara sekolah kami dan lokasi pelatihan itu dapat ditempuh dalam 2 jam perkecepatan rata-rata 80km/jam.

Perjalanan kami sangat menyenangkan. Hingga pada akhirnya sampailah kepada detik-detik dimana aku mulai merasa tidak nyaman. Aku melapor kepada Shimpai (pelatih Karate) untuk meminta kepada supir agar berhenti sejenak jika melewati SPBU. Dan sialnya ketika itu sudah hampir sampai ke lokasi yang kami tuju. Mungkin hanya sekitar 15 menit lagi sudah sampai. Akhirnya pak sopirpun tidak memberhentikan bus tersebut, dan melaju kencang menuju lokasiyang kami tuju.

Rasa ini semakin tidak nyaman, hingga aku benar-benar merasa uring-uringan. Berjalan kedepan dan kebelakang lorong diatara kursi-kursi yang ada didalam bus. Tapi aku benar-benar sudah tidak tahan lagi. Perutku terasa sangat begitu keras dan mual. Aku berusaha menghilangkan rasa mual dan sesak buang air kecil itu sambil bernyanyi. Aku berharap trik ini ampuh untuk menahan mual dan sesak buang air kecil. Tetapi aku salah, semakin aku menyanyi, semakin aku merasakan sesak buang air kecil. Diperkirakan 5 menit lagi kami sampai ke lokasi tersebut. Dan benar saja, aku sampai menghimpit kedua kakiku agar tidak terjadi pembocoran pada saluran kemihku.

Kemudian sampailah kami ke lokasi yang dituju tersebut. Yang benar saja, begitu aku melangkahkan kaki keluar dari travel, aku langsung memuntahkan seluruh isi perutku keluar, dan itu benar-benar nyaris menyiram kedua kakiku. Bahkan hampir saja mengenai tubuh salah satu temanku. Tak berhenti disitu, aku yang masih menahan rasa begitu sesak buang air kecil, langsung berlari secepat mungkin untuk mencari toilet. Namun aku terlambat, semua toilet sudah penuh dengan pengunjungnya. Aku benar-benar sangat panik. Aku dengan sigap menarik tangan salah seorang temanku untuk lari kebelakang aula. Sambil memasang mata dengan jeli melirik ke kanan dan kekiri, hingga aku menemukan sebuah toilet darurat. Dengan tidak berfikir panjang, aku langsung menuangkan hasratku untuk buang air kecil disitu. Dan ternyata itu adalah sebuah ruang kecil untuk mencuci piring pada sebuah kantin. Pada saat itu aku benar-benar merasa sangat malu, hingga aku tidak pernahbisa melupakan kejadian itu.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post