LELAH
Lelah, Langkahku pernah terhenti, tepat di tengah perjalanan ketika jalan panjang yang harus kutempuh terlihat begitu terjal, curam dan berliku pun tak berujung. Aku benar-benar ingin berhenti karena merasa takkan lagi sanggup melanjutkan perjalanan, namun justru disaat itulah Allah tengah menguji kekuatan jiwa dan ketangguhan hatiku. Dan sayangnya itu terjadi tak tanya sekali; berkali-kali hingga hatiku tercabik-cabik kehilangan bentuk. . Kemudian aku harus membujuk-bujuk dan menyemangati diriku sendiri, bahwa tak ada jalan lain kecuali harus terus melangkah dan berjuang. Akupun kemudian meyakinkan hatiku bahwa sesungguhnya langkahku yang sempat terhenti tersebut adalah karena Allah justru sedang ingin aku menata hatiku agar mencintai-Nya lebih dekat lagi. . Pernah kulalui berbagai macam gejolak hati yang berkecamuk dan berperang antara satu pikiran dengan pikiran yang lain yang membuat keteguhan hatiku akhirnya melemah dan jwaku meranggas layu. Ragaku lelah kehilangan daya, mungkin karena rasa kecewa yang terlalu sering menerpa dan rasa hampa yang kerap menyelimuti jiwa. Sungguh berat rasanya merawat semangat yang kian memudar. . Hingga akhirnya kusadari sepenuhnya bahwa seringkali aku memungkiri kodrat hati yang memang butuh petunjuk dan sentuhan kasih sayang dari Allah Azza wa Jalla. Lalu kemudian aku berdialog dan bertanya pada hatiku sendiri; layakkah jika suatu hari nanti aku biarkan diri ini dengan mudahnya menghentikan langkahku hanya sampai disini? Hanya karena semakin hari berbagai cobaan dan rintangan semakin membuatku rapuh. . Sungguh tak ada yang bisa menenangkanku selainNya ketika hatiku terasa kacau, saat ada tanya datang menghantam di segala penjuru hati. Air mata kesedihanku mulai tertahan , dalam hati terasa menyesakkan. . Tapi kadang hati kecilku mengatakan. Hai diriku; Lelahmu sedang diuji lewat berbagai cobaan, engkau harus bangkit untuk bertahan. Karena engkau berhak atas kebahagiaan setelah apa yang engkau perjuangkan. Meskipun harus di warnai rasa lelah, Karena kebahagiaan akan datang di penghujung jalan. Kemudian Allah Azza wa Jalla kembali lagi meluruskan jalan yang dulu kubelokkan. Tak akan ada lagi ruang kosong selain-Nya yang Maha Agung. Allah satu-satunya yang tidak pernah meninggalkan. Bagitulah Allah terhadap hambaNya; caranya selalu yang paling baik. . Lalu kukatakan, Wahai diriku, engkau akan baik-baik saja selama ada Allah di setiap langkahmu. Teruslah melangkah, berhentilah sejenak jika engkau lelah. Namun jangan pernah hentikan langkah dan perjuanganmu. . . Nurmalia Siregar Pekanbaru, 29.07.2020 Wednesday, 10.22 PM
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar