Argumentum Ad Hominem
Argumentum Ad Hominem
Tantangan Menulis Hari ke -45
#TantanganGurusiana
Saya menemukan istilah ini di sebuah unggahan komunitas menulis. Argumentum Ad Hominem. Sekelumit informasi tentang frasa ini menarik dan mendorong keingintahuan saya untuk mencari tahu.
Wikipedia menjelaskan bahwa Argumentum Ad Hominem adalah upaya untuk menyerang kebenaran suatu klaim dengan menunjuk sifat negatif orang yang mendukung klaim tersebut.Penalaran adhominem biasanya dipandang sebagai kesesatan logika. Jadi alih-alih fokus pada argumen dan pokok persoalan, seseorang malah menyerang pribadi yang membuat statement.
Contoh Argumentum ad Hominem adalah:
X : Penggundulan para tersangka susur sungai sungguh merendahkan profesi guru.
Y : Itu karena korban bukan anak Bapak. Coba kalau itu anak Bapak. Bapak pasti diam.
Contoh lain:
X : Penggundulan itu bagian harga yang harus dibayar karena keteledoran tersangka.
Y : Dasar. Guru apa model begini. Tidak ada empatinya. Coba kalau itu terjadi pada kamu.
Dalam contoh di atas alih-alih Y memberikan sanggahan mengapa pernyataan X salah, Y malah menyerang pribadi X. Bahkan keluar dari pokok persoalan.
Bila kita cermati di media sosial, banyak perdebatan yang berujung pada Argumentum Ad Hominem. Bahkan kerap terjadi sejak awal. Argumentum Ad Hominem ini bukan hanya monopoli orang awam, namun juga acap dilakukan oleh orang yang berpendidikan seperti di grup-grup guru yang secara sosial dituntut agar lebih logis dalam berargumentasi.
Tidak hanya di media sosial, Argumentum ad hominem juga kerap dipertontonkan di acara bincang-bincang di televisi. Tidak jarang perdebatan berujung pada pertengkaran yang sudah keluar dari pokok permasalahan. Dan itu ditonton oleh jutaan orang dan tentu saja menjadi suguhan yang tidak mendidik.
Argumentum Ad Hominem terjadi karena ketidakmampuan seseorang menangkap pesan dari sebuah informasi. Ini disertai dengan ketidakmampuan untuk memberikatn sanggahan dengan logis. Ini juga mengindikasikan ketidakmampuan mengelola emosi. Akibatnya perbedaan pendapat tentang sebuah isu karena perbedaan sudut pandang berakhir pada ajang penyerangan pribadi. Padahal sejatinya sudut pandang yang berbeda akan memperkaya wawasan dan menumbuhkan sikap saling menghargai.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar