Hari ke-60 #TantanganGurusiana

Sekarang hari ke-7 sejak himbauan untuk tetap diam di rumah. Masih tersisa 7 hari ke depan. Sedikit renungan untukku.

Jika mulai bosan di rumah, pikirkan orang-orang di luar sana yang diisolasi. Rasa bosan yang kita alami tidak sebanding dengan rasa cemas para pasien covid-19. Rasa kalut yang mereka alami sudah mencapai level antara hidup dan mati.

Jika mulai jenuh dengan tugas-tugas dari gurumu, bersabarlah. Sungguh keadaan kita yang sehat jauh lebih berharga daripada sekedar jenuh yang dirasa.

Jika kita bersedih karena susah untuk silaturahmi ke kampung halaman, yakinlah langkah yang kita ambil sekarang, jauh lebih membuat aman keluarga di kampung halaman.

Jika masih berpikir, mengapa harus diam di rumah? Lihatlah para petugas medis di RS, mereka berjuang untuk tetap bekerja. Berbanding terbalik dengan kita. Nyawa mereka adalah taruhannya.

Jika miris melihat mesjid kosong, yakinlah Allah maha pemaaf. Selama kita bisa beribadah di rumah, beribadahlah. Allah pasti tahu, kita tengah mencegah penularan Corona agar tidak semakin masif. Corona memang makhluk Allah jua. Namun makhluk ukuran nano ini sangat berbahaya.

Sungguh sedih melihat keadaan negeri ini. Masih saja ada yang mengambil kesempatan. Harga handsanitizer dan masker masih tidak masuk akal. Padahal benda-benda itu penting dalam keadaan sekarang. Belum lagi masalah baju pelindung bagi paramedis yang jumlahnya terbatas. Bayangkan jika kita tetap kukuh untuk keluar rumah, tidak mengindahkan himbauan pemerintah. Saat ini saja sudah susah payah menangani Corona. Apalagi jika pasien terus membludak?

Allah, maafkan segala dosa-dosa kami. Kuatkan iman Islam dalam diri. Teguranmu kali ini sungguh dahsyat. Beri kekuatan dan kesehatan untuk paramedis yang berjuang mengobati pasien.