Hujan
Hari ke-67 #TantanganGurusiana
"Hujan lagi." Gumam Dea sambil menatap jendela. Di luar sana, hujan turun amat deras.
Hari itu baru pukul 20.00. Biasanya suasana perumahan masih ramai. Namun sekarang sepi. Persis kota mati.
Himbauan pemerintah untuk stay at home rupanya benar-benar dilaksanakan warga. Gara-gara virus Corona yang mewabah dengan kecepatan tinggi, Dea dan teman-temannya yang lain harus ikut diam di rumah, sekolah pun diliburkan.
Dea menandai tanggal di aplikasi diarynya. Sudah 14 hari. Libur sekolah seharusnya berakhir. Namun beberapa waktu lalu, ada pemberitahuan bahwa libur diperpanjang. Belajar jarak jauh dilanjutkan 2 minggu lagi.
Dea menghela nafas, ia menelpon sahabatnya, Indah.
"Assalamu'alaikum, Indah."
"Waalaikumsalam. Apa kabar, De?" Suara Indah terdengar lembut.
"Kabar baik, Alhamdulillah. Kamu?"
"Sama. Alhamdulillah sehat."
"Masih hujan ga disana, Ndah?"
"Masih. Kedengaran kan bunyi hujannya?" Indah mendekatkan gawainya ke jendela.
Dea tersenyum. Ada-ada saja kelakuan Indah. "Kedengaran lah."
Indah adalah anak yang humoris. Sebelum social distancing diberlakukan, Dea selalu bersama Indah. Mereka berdua sahabat karib yang sering bertengkar, namun merasa cocok satu sama lain.
"Ndah, menurutmu apa manfaat hujan?" Dea bertanya iseng.
"Hmm, mau jawaban dangkal atau dalem nih? Hehe." Tawa Indah terdengar jelas.
"Keduanya saja." Tantang Dea.
"Kalau jawaban dangkal, hujan itu bermanfaat untuk membasahi tanah."
"Yee, itu mah jawaban anak TK."
"Lah, kan namanya juga jawaban dangkal. Wajar kan? Dangkal itu berarti masih di sekitar permukaan." Sanggah Indah.
"Oke, oke. Terus?"
"Beberapa hari ini hujan turun hampir setiap hari kan ya, De. Aku juga berpikir hal yang sama sepertimu. Apa manfaat hujan saat ini?" Suara Indah mulai serius. Dea diam, menunggu lanjutan perkataan Indah.
"Setelah merenung sedikit, aku bersyukur dengan adanya hujan. Orang-orang kan jadi enggan keluar. Penerapan social distancing jadi lebih mudah. Ada yang bilang, justru virus Corona itu lemahnya di cuaca panas, bukannya hujan seperti ini. Tapi bagiku, alam juga punya cara tersendiri kok. Walaupun hujan Tidak membuat virus musnah, namun hujan saat ini membantu menghambat penyebaran virus. Bener ga?"
Dea kagum mendengar penuturan Indah. Benar-benar jawaban yang mempunyai arti dalam!
"Bener, Ndah. Kamu jenius." Puji Dea.
"De, baru tahu bukan kejeniusanku?" Indah kembali berguyon.
Akhirnya kedua anak itu tertawa bersama sambil menatap hujan yang masih membasahi bumi. Maka, nikmat Tuhan mana yang kamu dustakan?
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Hahaha dapat istilah baru saya, "jawaban dangkal"Keren Bu
Terimakasih, Bun. Hehe
Mantsp
Terimakasih Bu Ros