Profesi guru itu beda dengan lainnya. Ia harus bekerja sejak dari perencanaan, pelaksanaan, penilaian, (proses dan hasil), lalu analisa hasil penilaian, tindak lanjut hasil penilaian berupa remedial atau pengayaan, dan harus pula membuat laporan serta strategi baru pembelajaran berikutnya.

Dan itu dilakukan bukan terhadap satu ranah kognitif saja, melainkan juga dua aspek lagi yaitu sikap dan keterampilan. Dan bukan pada aspek fisik saja, melainkan juga aspek rohaninya.

Tambahan pula itu dilakukan bukan pada satu orang, tapi serombongan. Sekitar 30-40an anak. Selama minimal satu tahun pula. 😍😍😍

Mana ada profesi lain yang begitu?

Pejabat hanya perencana. MPR/DPR hanya merancang, pemerintah hanya pelaksana saja, BPK dkk hanya pengawasan.

Hakim hanya memberi hukuman. Jaksa hanya penilaian. Dokter umum hanya mendeteksi. Dokter spesialis hanya evaluasi dan tindak lanjut.

Mana ada satu dokter umum mengawasi pasien satu ruangan dari mulai merencanakan kesehatannya sampai jalan keluar dari masalah yang dideritanya. 😉

Moga Allah menjadikan kita guru yang ikhlas yang akan mendapat pahala yang sangat besar dari Allah swt.