"Mama, komodo itu apa? " tanya gadis kecilku sambil mendekatkan wajahnya ke cermin.

"Itu nama binatang, Nak! Bentuknya seperti cicak tapi badannya besar," jawabku.

"Bukan binatang, Ma! Dia ada di hidung. Bukan cicak," protes bocah berusia delapan itu.

Hitungan detik aku langsung paham apa yang dimaksud.

"Ooh, komedo maksud Syifa?" Aku tetap ingin memastikan.

"Ha.. Itu dia maksud Syifa, Ma.. Apa Syifa punya komedo ya, Ma?" tanyanya lagi, sedari tadi ternyata ia mengamati dan berkali-kali memegangi hidungnya sendiri.

"Enggak.. Anak-anak ga ada yang punya komedo. Nanti udah besar dulu, " jawabku tersenyum-senyum.

"Ooh gitu... Iya ya, Ma.." jawabnya sambil terus melihat-lihat ke arah hidungnya lagi di depan cermin.

Pembicaraan berhenti walau ada ragu pada nada suaranya.

---

Keesokan harinya, gadis kecil itu menemuiku dan bertanya lagi.

"Mama.. menurut Mama, Syifa harus lebih percaya Mama atau teman Syifa?"

"Menurut Syifa, siapa?" Aku menjawabnya dengan bertanya pula.

"Menurut Syifa sih.. Syifa lebih percaya Mama.. Mmm, Mama tau kenapa?" tanyanya seolah mengajak berpikir.

Aku menggelengkan kepala sebagai jawaban.

"Mm... Karena Mama yang melahirkan Syifa, jadi Syifa percaya,"tegasnya lagi.

Aku tersenyum mendengar celotehnya. Alhamdulillah, gumam hatiku. "Tapi kenapa Syifa nanya itu?" Aku penasaran.

"Iya, Ma. Soalnya kata teman Syifa si X, Syifa ini punya komedo. Sementara Mama bilang enggak. Jadi Syifa lebih percaya sama Mama aja," jawabnya ringan.

Senyumku makin melebar. Lucu dan bahagia dengan celotehnya. Hari ini ia mendapat pengetahuan kosa-kata baru tentang komedo dan komodo. Hari ini, ia juga menunjukkan kepercayaan untuk bertanya tentang hal yang membuatnya ragu pada orangtuanya, lalu memutuskan untuk menaruh kepercayaan.

Semoga remajamu juga seperti itu nanti, Nak! Ketika terkadang dalam pergaulanmu kau merasakan sesuatu yang membuat hatimu ragu dan bimbang, rembukkanlah pada kami, orangtuamu! Agar hilang ragumu, hingga tak salah kau melangkah..(NH)