WAH, SAYA KUDET BARU TAU 'PARKINSON'S LAW'
#TantanganGurusiana Hari Ke-58
#MenantangDiriSendiri Hari Ke-58
WAH, SAYA KUDET BARU TAU "PARKINSON'S LAW"
Pernahkah Anda diberikan tugas dengan deadline satu minggu, lalu Anda benar-benar membutuhkan waktu seminggu untuk menyelesaikannya?
Pernahkah Anda memasak dari siang sampai sore tidak selesai-selesai padahal yang dimasak tidak seberapa?
Atau sebagai Gurusianer, pernahkah Anda memposting tulisan sudah mepet tengah malam? Padahal Anda sudah mulai satu dua kalimat semenjak pagi?
Kalau jawabannya pernah, berarti kita sama. Dan ternyata, ada istilah untuk itu. Parkinson's Law namanya, atau kaidah Parkinson dalam Bahasa Indonesia. Mungkin mendengar kata Parkinson Anda akan teringat penyakit yang menyerang sistem gerak itu. Tapi, bukan itu. Keduanya sama sekali berbeda.
Kaidah Parkinson mulai dikenal semenjak tahun 1955. Ketika itu adalah seorang penulis dan ahli sejarah dari Inggris bernama Cyril Northcote Parkinson. Dalam sebuah esai yang ia tulis di The Economist, ia membuka dengan menuliskan: "Work expands so as to fill the time available for its completion" yang menurut hasil terjemahan gaya bebas berarti "pekerjaan berkembang agar waktu yang tersedia untuk menyelesaikannya terpenuhi".
Seperti contoh-contoh yang saya berikan di paragraf pembuka, hal-hal tersebut sering menjadi kebiasaan. Padahal, pekerjaan yang diberikan waktu seminggu itu bisa saja diselesaikan dalam 3 hari bila kita bersungguh-sungguh. Memasak beberapa makanan sekaligus mungkin bisa diselesaikan dalam 2 atau 3 jam. Menulis satu artikel untuk Gurusiana mungkin bisa dikerjakan dalam waktu 30 menit saja. Lalu, kenapa kita mengulur? Cenderung berleha-leha? Simpelnya, karena kita punya waktu, dan menyia-nyiakannya!
Bedakan ketika misalnya kita bangun terlambat dan harus bekerja. Waktu bersiap-siap yang biasanya perlu 1 jam, mungkin menjadi 15 menit, dan kita sudah siap untuk berangkat. Seperti itulah bedanya. Perlu dicatat kaidah Parkinson tidak sama dengan procrastination (menunda-nunda). Orang yang menunda memulai ketika akan hampir deadline. Sementara di kaidah Parkinson, pekerjaan diulur-ulur, sudah dimulai tapi tidak kunjung diselesaikan karena waktu masih panjang.
Kita mungkin tidak menyadari hal-hal tersebut selama ini. Sekarang, saatnya sedikit mengubah kebiasaan yang tidak baik tersebut, bukan? Saya rasa bila kita membiasakan diri menyelesaikan segala sesuatunya dengan cepat dan tepat, banyak waktu tersisa yang bisa dimanfaatkan untuk hal lain yang lebih bermanfaat. Setidaknya, kita jadi punya waktu untuk leyeh-leyeh di depan TV ketika semuanya sudah selesai dikerjakan. Hehe..
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
hi,,hi termasuk saya buk parkinson
Mantap....terima kasih telah berbagi ilmunya. Sukses selalu ya, bu?.
Ooocceee...akuh juga kudet nich.. hehehe .Mantaap miss.
xixi makasi cikguu