Nur hidayah S.IQ, S. Pd

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
ISTANA IMPIAN

ISTANA IMPIAN

ISTANA IMPIAN

Matahari sudah mulai menghilang di upuk barat semakin mengubah suasana yang hiruk pikuk menjadi hening pertanda malam akan segera datang, burung-burung pun berterbangan kesana kemari seoalah-olah sedang mencari sarangnya untuk berlindung dari cengkraman malam yang begitu menakutkan. Malampun semakin berlalu dan semakin hening. Akan tetapi ada sepasang mata yang tidak mau untuk terpecam. Mata itu selalu bermain-main seakan tidak pernah merasa kantuk karena rasa penasaran yang tak kunjung hilang dari pikiran seorang anak yang meimpikan hidup dalam istana.

Ketika Bintang masih kls 4 SD ia pernah mendengar ibunya bilang “besok kita akan mengirim belanja untuk kakak dan abang mu di pesantren jadi kita harus cepat bangun besok pagi oky”. Dengan polosnya ia bertanya pada ibunya buu pesantern itu apa sih? Mmm itu adalah tempat dimana ribuan orang banyak datang kesana untuk belajar agama termasuk kakak dan abang kamu. Makanya kita harus cepat tidur supaya besok kita gak telat bangun karna kita mau ngirim belanja buat kakak kamu. Ooo gitu ya bu besok kalau saya udah besar pengen sekolah disana juga ya bu. Iya..iya udah cepat tidur sana. Iya buu. Jangan lupa baca do’a, iya buu.

Pagi harinya jam menunjukkan 05:00 AM Bintang sudah bangun untuk solat subuh bersama ayah dan ibunya sedangkan adik-adiknya masih tidur, karena saat itu ia adalah anak paling besar dirumahnya yang akan membantu ibunya menyiapkan kiriman untuk kakak dan abangnya di pesantren. Sambil memasukkan sambal kedalam pelastik Bintang kembali bertanya pada ibunya. Bu kalau saya sekolah pesantren sekarang boleh gak bu?? Sambil tersenyum ibunya menjawab pertanyaan polos dari anaknya, belum bisa sayang karena disana semuanya orang dewasa besok kalau Bintang udah selesai SD nya baru boleh kesana. Iya bu besok Bintang harus sekolah disana ya bu. Iya..minta rezeki yang berkah sama Allah dan ayah sama ibu sehat supaya Bintang bisa sekolah disana ya nak. Iya bu jawab Bintang dengan semangat.

Hari pun sudah menunjukkan jam 07:00 pertanda gak lama lagi travel untuk ngirim udah mau lewat kali ini tugas ayah Bintang lagi yang nunggu travel. Gak lama kemudian travelnya datang dan ayah Bintang pun memberi kardus kiriman itu sama pak supir sambil memberi ongkos kirimnya. Yeeee… hore.. hore.. Bintang sudah kirim belanja buat kakak hore.

Bintaaang… ibunya manggil

Iyaaaa…bu..

Ayo bangunin adik mu biar kita pergi mandi ke sungai cepatlah nak nanti orang ramai

Rebes my mom…tugas dilaksanakan

Hahaha.. ibu Bintang tertawa

Dik bangun yook kata ibu kita mandi sungai, aaaammhhh adiknya yang paling besar merengek sementara yang kecilnya udah bangun duluan. Bintang cari taktik hheemmm kalu gak mau ikut mandi ndak papa tapi ntar gak boleh ikut jalan-jalan yaa iya kan dik katanya sama adek yang paling kecil. Iya kita beli es ya kak jawab adiknya dengan polos padahal Bintang cuman iseng doank hahaha. Haaaa..adiknya mulai bangun ikuut kak,, ya ayolah cepat kami udah mau berengkat nih. Mmm tungguin kaak sambil merengek. Akhirnya mereka jadi bergurau. Memang bintang sangat pandai membuat hati ibunya senang.

Makin hari Bintang makin penasaran dengan yang namanya pesantren, ia selalu bertanya pada ibunya kapan mereka akan pergi melihat kakaknya yang ibunya bilang kakak Bintang tinggal di asrama ia juga penasaran asrama itu seperti apa.

Hari demi hari Bintang pun semakin tumbuh menjadi anak yang cerdas, ia adalah seorang da’i cilik di sekolahnya, dimana ada lomba disitu ada Bintang. Ia selalu dapat juara satu dari teman-teman sebayanya. Sepertinya Bintang memang mempunyai potensi di bidang dakwah hal ini juga yang membuatnya semakin bersemangat untuk masuk pesantren. Ia adalah kebanggaan bagi kedua orang tuanya tapi anehnya meskipun bintang mendapat hadiah atau uang saku dari hasil lomba Bintang hanya akan memberikan semua hadiah itu pada ayah & ibunya karena ia adalah anak yang selalu ingin menjadi anak yang berbakti pada orang tua, ia juga tidak penah meminta hal-hal yang menurutnya itu akan membuat orang tuanya susah padahal saat itu Bintang masih berusia sebelas tahun. Bahkan sepatu sekolahnya yang sudah bolong pun ia tidak mau bilang sama orang tuanya ia tidak pernah meminta untuk di belikan sepatu baru sampai ibunya yang memintanya untuk di ganti sedangkan kakaknya yang jauh lebih tua darinya masih saja terus meminta di belikan baju dan segala macamnya. Tapi Bintang bukanlah anak yang seperti itu ia tidak ingin dirinya menyusahkan bagi orang lain terutama orang tuanya.

Tidak terasa sekarang Bintang sudah kls 6 SD yang sebentar lagi akan memasuki ujian UN ini sangat membuat hatinya cemas karna kalau tidak lulus gak bisa masuk pesantren. Ia pun lebih giat lagi belajar dan syukur Alhamdulillah ia lulus saat pengumuman. Tapi hatinya masih penasaran dengan yang namanya pesantren dan asrama tapi rasa penasaran itu akan segera hilang.

***

MUSYAFIR DEMI ILMU DAN CITA-CITA

Suatu hari Bintang tengah asyik bernyanyi sambil menari di depan kaca karena itu adalah salah satu hobi Bintang, dengan menyanyikan lagu kesukaannya yang berjudul menggapai cita-cita. Hhhmm tes satu dua tiga Bintang mulai bernyanyi dengan suaranya yang imooeet.

*terbanglah tinggi menuju angkasa, meraih bintang menggapai semestaaa…*kejarlah cita-cita menjadi nyata menggapai semestaa… jadilah bintaaang*

Bintaang … ibunya manggil.

Iyaa buu… ada apa??? sahut Bintang

Itu khair dari tadi manggil-manggil kamu terus..pergilah tengok dulu

Ooo.. iya buu

Khair adalah teman akrab Bintang mereka sering main bareng sampai-sampai mereka dicemeeh sama kawan-kawannya kalau mereka dibilang pacaran. Hahaha masa ada anak SD pacaran?? Yang benar aja deh.

Bintang : ada apa khair???

Khair : gak ada cuman mau nanya, bintang nyambung sekolahnya kemana??

Bintang : ke pesantren Mustafawiyah, kalau khair nyambung sekolahnya kemana?

Khair : mmm…aku kesana jugalah bareng sama kamu, kapan bintang mendaftar???

Bintang : belum tau nanti tanya ibu dulu kalau bintang maah ikut ibu aja

Khair : ooowh gitu ya,,makasi ya bin saya pulang dulu nanti ibu saya kehilangan laintang : iya sama-sama..

Anak yang masih berusia dua belas tahun itu terpaksa meninggalkan ayah, ibu dan juga kedua adiknya karena ia lebih memilih sekolah di psantren yang pastinya akan berpisah dari orang tua dari pada di sekolah SMP atau MAN. Setiap hari ia selalu menanyakan kepada ibunya kapan mereka akan berangkat untuk mendaftar masuk pesantren, ia sudah tidak sabar lagi ingin melihat pesantren dan asrama itu seperti apa, karena selama ini ia hanya pernah mendengar namanya saja.

Hari itu Bintang berangkat bersama ibunya untuk mendaftar sekaligus membawa barang-barangnya karena setelah mendaftar Bintang akan langsung tinggal disana untuk mengejar cita-citanya. Rasa semangat yang bercampur dengan rasa sedih ia melangkah dengan keyakinan penuh bahwa sekali langkah tidak akan pernah mencoba untuk mundur. Sambil meneteskan air mata ia peluk kedua adiknya karna ia berpikir siapa nanti yang akan menjaga dua princes yang sangat ia sayang itu jika ia pergi, tapi ibunya meyakinkan bahwa semuanya akan baik-baik saja. Bintang menyalam tangan ayahnya sambil mencium pipi ayahnya yang berjenggot sebagai pelepas rindunya. Dan tidak lupa juga minta izin sama tetangga-tetangganya karena Bintang terkenal dengan keramah tamahannya pada semua orang banyak orang yang meneteskan air mata saat ia ingin berangkat untuk belajar bahkan ada yang memberikannya hadiah.

***

JALAN JIHAT ITU SUDAH MULAI TERLIHAT

Bintang adalah anak yang pendiam . Bukan karena ia jahat atau tidak suka bergaul dengan teman-teman yang lain tapi saat itu yang ada di fikirannya hanya satu yaitu : sukses itu tidak akan datang sendiri tanpa kita cari,,,oleh sebab itu ia kurang begitu bergaul dengan yang lainnya, dan yang membuatnya tetap semangat belajar adalah ketika ia teringat bayangan wajah orang yang ia cintai dalam hidupnya yang bukan lain adalah ayah & ibu tercinta.

Hari berganti bulan, bulan berganti tahun ia pun semakin tumbuh menjadi seorang remaja yang penuh dengan impian-impian yang indah. Ia pun mulai merasakan adanya benih-benih cinta di dalam hatinya yang hal itu membuat ia tidak bisa bohong pada perasaannya sendiri bahwa ia sedang jatuh cinta pada seorang pemuda tampan. Aduuuhhh,,,,terasa mengganggu namun bayang wajah itu selalu bermain di ruang matanya baik ia sedang terpejam atau terbuka bayang itu tak kunjung hilang, terkadang ia tersenyum sendiri yaaa,,, udah gak heran lagi namanya aja jatuh cinta…

Tapi meski pun ia sedang di landa cinta ia tetap menjaga marwahnya sebagai seorang wanita muslimah yang baik, dia tidak marah dengan perasaannya yang demikian, malah dalam hatinya ia bersyukur Alhamdulillah berarti ia sedang menerima fitrahnya sebagai seorang wanita normal. Tidak bisa di pungkiri jika hati mereka saling merindui satu sama lain karna cinta mereka hanya bertemu oleh tatapan jarak jauh seolah-olah ada pulau yang memisahkan antara mereka berdua karena saat itu Bintang di asrama sedangkan Khair di pondok hheemmm… so sweet deh..rindu mereka hanya dapat dilepaskan lewat tatapan mata saat berpapasan pergi sekolah karena di sekolah Bintang, laki-laki dan perempuan tidak selokal hal itu yang membuat rindu di antara keduanya semaki fuulll…hahaha gak disangka ea,, wanita pendiam ini ternyata bisa juga jatuh cinta karena cinta mengundang siapa saja.

Khair adalah temannya sejak kecil yang sekarang jadi kekasihnya…masyaallah apa yang terjadi??? hati Bintang selalu bertanya-tanya. Tapi sayang cinta mereka tidak bertahan lama, saat itu Bintang sedang menghafal Al-qur’an jadi ia tidak ingin berlarut-larut dalam rasa cintanya yang hal itu malah akan menjauhkannya dari cintanya Allah SWT. Dan ia tidak ingin mehancurkan harapan ayah & ibunya akhirnya ia mengambilkan keputusan untuk melupakan Khair meski itu akan sangat sulit untuk ia lakukan. ternyata wanita pendiam ini hanya sanggup mempertahankan cintanya selam 2/1 bulan saja karena menurutnya yang ia lakukan bukanlah hal yang benar. Tapi Khair tetap mencintai Bintang meski Bintang sudah memutuskannya, sebenarnya Bintang tidak tega membuat Kair sakit hati tapi ia harus lakukan itu demi cintanya.

Dimalam yang sunyi senyap itu ia mulai terbangun, astaghfirullah hari sudah jam 03:00 saya belum solat ujarnya dalam hati segera ia ambil sabun dan handuknya untuk pergi ke pancuran umum untuk mengambil wudu’ karena ia ingin solat tahajjud. Setelah selesai solat dalam do’anya ia mulai berkeluh kesah sambil menangis seolah-olah ia punya masalah yang sangat besar.

Yaa robby..betapa cinta Mu begitu indah...sehingga aku tidak bisa Memandangnya

karena mata ini silau untuk memandang…robby maafkan diri yang berdosa

ini karena tidak pandai menjaga hati, tapi engkau maha melihat roobb,,,

dan hamba percaya kalau rasa cinta itu adalah fitrah yang engkau

beri untuk saya jaga kesuciannya beri hamba kekuatan

untuk menghadapi ini semua robb..

Kisah cinta antara Khair dan Bintang berakhir hanya sebatas di pesantren saja, gedung asrama, pondok-pondok kecil, gedung sekolah, aek singolot menjadi saksi bisu cinta antara Khair & Bintang sekarang mereka menjalani hidupnya masing-masing meski terkadang tiba-tiba rasa rindu itu datang menghampiri hati keduanya. Sampai akhirnya mereka menginjak naik ke kelas tujuh, Khair menjadi seorang dewan pelajar (depel) dan Bintang menjadi seorang guru di kelas satu, dua & tiga Sanawiyah di pondoknya yaitu MA’HAD MUSTHAFAWIYAH PURBA BARU mulai dari sana Bintang mulai menjadi anak yang mandiri.

Bulan demi bulan berlalu waktu mereka semakin dekat, mereka harus terpaksa untuk meninggalkan semua kenangan-kenangan yang sudah mereka lukis selama tujuh tahun karena sebentar lagi mereka akan menyelesaikan pendidikannya di Musthafawiyah. Dengan berat hati tidak lama lagi mereka akan pergi meninggalkan teman-teman, ustad & ustadzah yang senantiasa membimbing dan mengajarkan mereka akan arti kehidupan yang sesungguhnya dan membuat mereka semakin dewasa untuk menghadapi dunia luar, yang selama tujuh tahun mereka hanya berada di asrama dan tidak tau betapa kacaunya kehidupan di luar sana….bagi Bintang ini adalah sebuah tantangan yang sangat besar dimana ia akan menghadapi kehidupan baru yang sangat berbeda dengan lingkungan yang ada di sekitarnya saat itu, tapi ia bukanlah tipe wanita yang penakut. Ia katakan pada hatinya kalau ia pasti bisa…

Bintang tidak pernah merasa takut jika pun ia harus meninggalkan istananya untuk pergi berperang karna menurutnya pemenang yang sesungguhnya adalah yang berani maju melangkah tanpa ragu dengan satu tekad yang kuat akan mendapat kemenangan.,,bagi Bintang dunia luar itu bagaikan medan perang yang mau tak mau harus dihadapi olehnya. Tapi dengan keyakinan yang kuat Bintang mengkah tanpa ragu dan tidak sedikitpun menoleh kebelakang dengan meninggalkan sejuta kenangan manis bersama teman seperjuangan yang sama-sama jauh dari orang tua. Tapi hari ini Bintang akan pulang kampung untuk menemui orang tua tercinta karena pendidikannya telah selesai.

Hari ini Bintang menangis sambil memeluk erat sahabat karibnya yang selama ini selalu setia menemani dan memahaminya, hari ini mereka juga saling bertukar kado dengan harapan keduanya akan menjadi sahabat sejati sampai kelak mereka akan meninggalkan dunia ini, mereka sama-sama meluapkan tangis karena tidak sanggup untuk berpisah. Kedunya tidak bersuara hanya suara tangisanlah yang membuat suasana semakin mengiris hati saat itu.

Sambil tersedu-sedu Bintang mulai bersuara setelah merasa puas mengeluarkan tangisan dan rasa sedih yang tidak bias ia ungkapkan karena ia merasa berat untuk meninggalkan sahabatnya yang selama ini selalu setia menghiburnya dikala Bintang sedih. Mereka sama-sama menangis kala rindu orang tua, mereka sudah seperti kakak dan adik kandung, dan tidak jarang sahabat Bintang mengambilkan ia air untuk mandi. Karena Bintang yang punga tubuh kecil saat itu tidak pandai berdesak-desakan untuk mengambil air diantara ribuan orang yang juga ingin mandi. Kenangan manis itu lah yang mengundang air mata kedua sahabat yang sudah lama bersama dan tiba-tiba akan terpisah begitu saja.

Bintang : sobat ana minta maaf karena selama ini ana sudah banyak menyusahkan antum…

Jannah : jangan pernah meminta maaf kepada ana sob,,karna antum tidak pernah berbuat salah seharusnya analah yang harus minta maaf karena ana selalu mengganggu antum..usiil dan membuat antum menangis…iya kan???

Bintang : mmm.. jaga diri antum baik-baik sob,,,dan jangan pernah mencoba untuk melupakan saudara antum yang imooeet ini…hahahahaha… (Bintang masih sempat becanda)

Jannah : mmm...hahhaa iya,,iya..deh sobat Q yang imooeett,,,itam mutlak…hehe

Hari itu deraian air mata membasahi pipi Bintang karena hari itulah hari terakhinya bersama sahabat, ustad/zah, juga teman-temannya. Tapi Bintang juga merasa bahagia karena sudah berhasil menyesaikan ujian akhir di pondoknya kali ini bukan ujian antar anak local doank tapi ini adalah satu angkatan yang mahasiswanya berkisar tujuh ratus lebih (700…) dan hasilnya akan di umumkan di lapangan sekolah yang semua orang akan mendengar termasuk orang tua murid yang dating dari berbagai daerah yang ada di Indonesia termasuk Jakarta, Medan, Aceh,Riau, Jambi, Padang dan ada juga yang dari Negara tetangga yaitu Malasyia.

Yaaahh… ini cukup membuat hati Bintang berdebar-debar karena hasil ujiannya akan di dengar oleh banyak orang, rasa penasaran pun semakin membuatnya jadi GEGANA yang akan di umumkan sebulan setelah ujian itu selesai. Waktunya pun semakin dekat. Bintang juga makin tidak sabar untuk menunggu hari H tiba.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post