Nurhayati

Lahir di Desa Buniseuri kecamatan Cipaku Kab.Ciamis Sekolah SDN SUKAMAJU Cijoho MTsN Buniseuri SPGN Probolinggo IKIP PGRI UT PGSD Menulis untu...

Selengkapnya
Navigasi Web
Keluarga Literat

Keluarga Literat

Bismillahirrahmanirrahim,

Hari ke-12

#Cerpen

 

KELUARGA LITERAT

 

Sesaat sebelum tidur adalah momen yang selalu ditunggu-tunggu oleh Khairani, Ahmad dan Yusuf. Dimana Pak Musa sang ayah, akan bercerita atau mendongeng kepada ketiganya. Dongeng atau cerita yang dibawakan Pak Musa sangat bervariasi, dari mulai kisah para nabi, sampai kisah para sahabat yang penuh keteladanan. Dan yang paling digemari anak-anak adalah kisah-kisah lucu Si Abu Nawas.  Sementara Bu Nisa, sang ibu  akan mendampingi sampai mereka tertidur.

__

 

Setiap selepas shalat magrib, anak-anak mengaji di surau dekat rumah mereka sampai waktu isya'.  Seakan berlomba lari ketiga bersaudara itu sampai di depan pintu rumah mereka, "Assalamu'alaikum . . .", seru mereka serempak. Tanpa menunggu jawaban, mereka menerobos masuk. Meletakkan mukena dan sarung  ke kamar. Dan segera duduk di ruang tengah, menunggu ibu yang masih shalat dan ayah yang belum pulang dari surau.  "Ayo tebak, hari ini ayah  cerita apa?", Ahmad memberikan teka-teki kepada kakak dan adiknya. " Nabi Isa ..!", sahut si kecil Yusuf. " Kan sudah pernah, menurut kakak pasti nabi Ibrahim", Rani si sulung menimpali. Dan begitu Bu Nisa muncul, berebutan mereka mencium tangan ibunya. " Eeh gak usah berebut, semua pasti kebagian", katanya. " Kenapa ayah lama sih, Bu? ". Si Bungsu tak sabar. " Oh ya tadi ayah berpesan, malam ini ada rapat takmir masjid, jadi dongengnya libur...", Belum selesai ibu berkata, " Yaaaahhh....", Suara mereka seperti paduan suara nyanyikan lagu kecewa. Bu Nisa tertawa melihat tingkah buah hatinya itu. "Tapi tunggu dulu, tadi ayah berpesan untuk malam ini kalianlah yang harus bercerita, boleh cerita di sekolah, di tempat ngaji atau mengulang cerita ayah," Ibu menjelaskan. "Ahh gak seru ah ,Bu" Rani cemberut. Untuk sejenak suasana hening. Tapi Ahmad si anak kedua tiba-tiba berdehem " Ehemm, baiklah para pemirsa, inilah penampilan perdana Ahmad Zaid bin Musa, yang akan menceritakan kisah nabi Ayub Alaihi Salam".  Gayanya bak seorang presenter TV. Kedua saudara dan ibunya bertepuk tangan. Dan mulailah Ahmad menceritakan kisah nabi Ayub dengan gaya bahasanya sendiri. Ibu dan kedua saudaranya mendengarkan dengan seksama. " Dah selesai" Ahmad mengakhiri ceritanya. Riuh kedua saudaranya kembali bertepuk tangan. Ibu memberikan dua jempolnya sambil tersenyum. Dan tiba-tiba Ayah muncul dari balik pintu sambil bertepuk tangan  dan menepuk pundak Ahmad. Bocah kelas lima SD itu tersipu. "Hebat nak,  rupanya kamu punya bakat bercerita".

Menurut ayah cerita seperti itu dapat ditulis dalam sebuah buku. " Sekarang  Ade...Ade..." Si Bungsu Yusuf bersemangat. " Eit..., karena sudah malam ceritanya dilanjutkan besok ya". Menurut Ayah kita tak boleh berangkat tidur terlalu larut agar tidak malas bangun subuh. Setelah bergiliran menggosok gigi dan berdoa, mereka pun terlelap dalam balutan mimpi indah masing-masing.

 

---

 

Adzan subuh belum lagi berkumandang, Ahmad yang baru bangun mendekati ayahnya dan berkata," Yah, aku ingin jadi penulis". Ayah tersenyum, "Bagus itu, tapi menjadi penulis handal memerlukan banyak latihan, banyak membaca, melihat dan mendengar cerita atau tulisan orang lain, dan yang terpenting membaca Alquran dan terjemahannya harus diutamakan, semua itu untuk memperluas wawasan."  Sejak saat itu Ahmad bertambah rajin mengaji. Membaca buku-buku di perpustakaan sekolah, koran dan majalah bekas yang sering didapati dari toko atau warung, tak luput jadi sasaran bacaannya. Rupanya kegemaran positif Ahmad menular kepada Rani dan Yusuf. Tak jarang mereka saling bertukar buku yang dipinjamnya dari perpustakaan. Ayah mereka sangat mendukung hobi ketiganya. Beliau sering membawa pulang majalah bekas milik temannya yang akan dijual ke pemulung. Dan di rumah mereka jarang ditemukan suara riuh, ramai apalagi bising. Ketika sore menjelang, sering dijumpai Pak Musa membaca buku "Samudera Alfatihah"nya Buya Hamka. Bu Nisa membaca "Aneka Resep"nya Rudi Khoirudin, sedangkan Rani, Ahmad dan Yusuf asyik membaca buku-buku yang dipinjamnya dari perpustakaan. 

 

Wringinagung, 05 Juli 2020

 

 

 

 

 

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keluarga hebat.. Mantapp bunda tulisannya.

06 Jul
Balas

Keren bund. . Kenangan yg akan selalu diingat anak2.. Salam bund..

05 Jul
Balas

Bagus pola.didiknya...barakallah

05 Jul
Balas

Keren Bun.

05 Jul
Balas

Didikan yang bagus, Bu.

05 Jul
Balas

Terimakasih pak apresiasinya

05 Jul
Balas

Bagus sekali buk!

05 Jul
Balas



search

New Post