Bismillahirrahmanirrahim,

#Hari ke-8

#PENTIGRAF

KANGEN CUCU

Kakek Daryo dan Nenek Sima memiliki dua orang cucu dari anak semata wayangnya, yang tinggal jauh di luar kota. Selama ini mereka hanya dibekali sebuah handphone jadul untuk komunikasi dengan anak dan cucunya. Otomatis rasa rindu selalu menggebu di hati mereka. Lebaran lalu tak bisa bertemu karena korona.  Kebijakan new normal baru saja diberlakukan. Berarti sudah boleh bepergian, pikir mereka. Bukan kepalang senangnya Nenek Sima ketika kakek Daryo mengajaknya mengunjungi anak dan cucu yang selama ini sangat dirindukannya.

Diberi tahu tetengga bahwa untuk bepergian ke luar kota harus memiliki surat keterangan bebas korona dari Dinas Kesehatan setempat. Kakek dan nenek pun segera mengurusnya. 

Sehari sebelum keberangkatan, kakek Daryo mempersiapkan oleh-oleh untuk anak dan cucu-cucu tercinta. Dipetiknya buah jeruk, jambu dan  pepaya dari halaman belakang rumahnya.  Tak ketinggalan dicabutnya singkong pesanan sang menantu. Nenek yang melihatnya cuma geleng-geleng kepala. 

Pagi sekali nenek sudah siap dengan segala bekal minyak gosok, balsem dan koyo. Tak lupa permen jahe tolak masuk angin. Sedangkan kakek bersiap pula dengan kardus oleh-olehnya. Dengan naik bentor nenek dan kakek tiba di halte bus. Mereka pun masuk bus yang sudah menunggu. Begitu bus mulai melaju, seperti biasa kakek mulai tertidur. Nenek pun mulai gosok-gosok dengan balsemnya. Beberapa saat kemudian, bus berhenti tiba-tiba. Dua orang satpol PP naik untuk memeriksa surat kesehatan para penumpang. Saat tiba gilirannya, kakek menyerahkan berkas yang dimaksud. Satpol PP itu saling berpandangan. "Kek, ini kan surat  tagihan dari bank?" ....

"Waduh....! Seru kakek sambil tepuk jidat. 😇😇

Wringinagung, 01 Juli 2020