SULAMAN
SULAMAN
#TantanganMenulisGurusiana Hari Ke-183
Sulaman menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti suji, tekat, bordir. Menyulam adalah salah satu teknik menjahit yang bertujuan untuk dekoratif dengan menggunakan jahit dan benang. Selain benang, hiasan untuk sulaman atau bordir dapat menggunakan bahan-bahan seperti potongan logam, mutiara, manik-manik, bulu burung, payet, dan aplikasi. Menyulam adalah suatu teknik keterampilan yang dimiliki oleh seseorang dalam mengembangkan kreativitas untuk membuat media kerajinan yang berbentuk gambar atau pola yang terdapat pada kain sebagai penghias dan memberikan suatu keindahan diantara sisi-sisi kain.
Menyulam telah dikenal sejak 14 abad sebelum Masehi oleh bangsa Mesir. Hal itu terbukti dengan adanya peninggalan sulaman benang yang terbuat dari tumbuh-tumbuhan pada kulit binatang. Bukti bahwa seni menyulam itu telah dikenal sejak dulu adalah dengan banyaknya budaya tradisonal di daerah-daerah dengan menggunakan seni menyulam bagian dari budayanya. Seperti sulaman Bukittinggi, sulaman Koto Gadang, bordir Tasikmalaya, sulaman Gorontalo, sulaman Riau, dsb.
Jenis-jenis sulaman berdasarkan bahan utama yang digunakan, ada tiga macam yaitu sulaman benang, sulaman pita, dan sulaman payet (manik-manik). Motif sulaman yang paling populer adalah bunga, selain itu ada juga motif binatang atau rumah.
Driandha salah satu pengrajin sulam benang di Bekasi, menyebutkan keunikan dan cara membuat sulaman yang cukup rumit membuatnya penasaran untuk belajar menyulam. Suatu saat dipertemukan dengan salah satu customer loyal di toko offline-nya, yang kemudian memperkenalkan seni menyulam. Bersama ibu-ibu sekitar rumah akhirnya belajar menyulam bersama. Inilah awal berdirinya Driandha Sulam, nama dari anak-anak Andri, Rian dan Yudha. “Merekalah yang menjadi penyemangat dalam setiap karya dan inovasi, tentu selain itu dukungan suami yang selalu mendukung setiap kegiatan positifku”, ujar Madaniyah Isfandriati owner Driandha Sulam. “Saya tergerak untuk melestarikan budaya adiluhung berupa sulam ini agar tak punah oleh waktu. Siapa lagi yang melakukan kalau bukan kita ? Kapan lagi kalau bukan sekarang?”, lanjut Iis panggilan Madaniyah.
Bersama beberapa asistennya, Iis mengerjakan kerajinan sulam dari kerudung, mukena dan set sarung bantal dan taplak meja. Hingga menjadi produk yang cantik dan unik. Dijamin tak ada yang menyamai di pasaran, karena mereka membuatnya limited edition dan custom, sesuai pesanan pemesan. Tak hanya membuat produk, mereka mengajak siapa saja yang mau bergabung untuk belajar bareng menyulam. Hanya butuh kemauan dan ketelatenan agar bisa membuat produk yang unik.
Pemasaran Driandha Sulam juga dilakukan via online, yaitu postingan di Fb : Madaniyah Isfandriati dan Ig @sulamdriandha atau Wa : 085693755720.
#driandhasulam #driandhatrainingcenter

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kreatif sekali.........dan UMEGA (Usaha Menambah Gaji), salam bu.
Betul bunda. Ini usaha seni sulaman milik teman sy. Sy sbg pelanggannya cukup puas dg hasil karyanya. Maturnuwun
Kreatif bun,,saya pernh belajar dri Ibu tp mkn krn tdk ada skill sy lepas dan smpe skrg gkbs2. luar biasa,
Wah.. Perlu kesabaran dan ketelatenan ya.. Ibu sy dulu juga pinter membuat songket kain. Tp sy blm sempat belajar darinya.
Dari dulu ingin belajar menyulam hingga kini belum kesampaian
Kalau sudah siap, disegerakan saja. Mumpung masih awas penglihatannya. Maturnuwun
Mantap , usaha melestarikan kerajinan sulam. sukses Bu
Betul. Sulaman nusantara sangat kaya akan budayanya.