NUR HAMIDAH

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Ngaji Gus Dur Menebar Damai Menuai Rahmat

Ngaji Gus Dur Menebar Damai Menuai Rahmat

Tahun ini tepat tujuh tahun kematian KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mantan presiden RI yang ke empat. Haul ke 7 Gus Dur dilaksanakan pada hari Jum’at 23 Desember 2016 di kediaman almarhum Ciganjur Jakarta Selatan dengan tema “Ngaji Gus Dur Menebar Damai Menuai Rahmat”. Menurut Yeny Wahid putri Gus Dur, acara haul ke 7 ini dihadiri oleh berbagai tokoh dari berbagai kalangan sebagai upaya memperkuat silaturrahmi antar berbagai kalangan. Pada acara tersebut juga dilakukan penandatanganan ikrar damai antar umat beragama yang diserahkan langsung kepada presiden RI Jokowi sebagai simbol kelestarian nilai luhur demi keutuhan NKRI (Top News Metro TV 23/12).

Ngaji Gus Dur Menebar Damai Menuai Rahmat merupakan tema yang sangat menarik jika dikaitkan dengan berbagai masalah yang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini. Sepanjang akhir tahun ini kondisi pemerintahan, politik, serta persatuan negeri ini sedang diuji. Contohnya kasus Ahok yang rawan permusuhan etnis dan agama di Indonesia. Untuk itu tepat sekali jika pada moment haul ke 7 wafatnya Gus Dur ini masyarakat diajak untuk ngaji yaitu mempelajari sesuatu bersama Gus Dur seolah-olah beliau masih ada. Banyak sekali pelajaran dari celoteh mendiang Gus Dur yang selalu kontafersial namun banyak mengandung pembelajaran bermakna bagi orang yang senantiasa mengkajinya. Itulah yang patut kita kaji, kita gali kembali yaitu nilai-nilai yang pernah diajarkan oleh Gus Dur baik itu nilai persatuan, HAM, diskriminasi, politik, dan lain sebagainya.

Gus Dur dikenal sebagai bapak pluralisme karena beliau adalah tokoh yang sangat menghargai pluralisme. Salah satu konsep pluralisme yang dikemukakan Gus Dur bahwa masyarakat Indonesia yang plural, dengan ragam budaya, suku, etnis dan agama serta idiologi merupakan kekayaan tersendiri. Oleh karena itu, keragaman agama, etnis, idiologi ataupun budaya membutuhkan sikap arif dan kedewasaan berpikir dari berbagai lapisan masyarakat, tanpa memandang agama, warna kulit, status sosial dan etnis. Tanpa ada sikap saling curiga dan berprasangka buruk terhadap kelompok lain, kita sebagai bangsa sudah terlanjur majemuk dan konsekuensinya adalah adanya penghormatan atas pluralitas masyarakat itu. (atriabajahikam.blogspot.co.id/2013). Hal tersebut dibuktikan Gus Dur dengan memberi ruang gerak bagi kaum konghuchu di Indonesia. Pengakuan tersebut sebagai bentuk pengakuan hak dan penghormatan kebebasan beragama di Indonesia.

Kita sekarang perlu belajar banyak dari konsep pluralisme yang dikemukakan oleh Gus Dur untuk menyikapi kondisi Indonesia yang rawan perpecahan yang berkedok suku, ras dan agama juga kasus terorisme dan faham-faham baru yang berusaha memecah belah persatuan dan kesatuan di Indonesia. Teror bom oleh kelompok yang mengatasnamakan Islam radikal membawa keresahan masyarakat serta berpengaruh pada stabilitas keamanan nasional. Untuk mengatasi hal tersebut perlu kiranya kita kembali pada keteladanan yang diberikan oleh Gus Dur akan toleransi antar umat beragama, adanya saling pengertian, hidup berdampingan secara damai, dan selalu mengembangkan rasa kebersamaan.

Itulah inti dari kata menebar damai yaitu senantiasa hidup berdampingan satu sama lain diantara keberagaman suku, ras, adat istiadat, budaya maupun agama yang ada di Indonesia. Perbedaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia adalah kekayaan yang tidak dimiliki oleh bangsa lain didunia. Hal tersebut semestinya menjadi modal bagi bangsa Indonesia untuk bersatu mengembangkan segala potensi yang ada dan menunjukkan pada dunia akan potensi kita sebagai bangsa yang beradab yang tidak akan bisa dikalahkan oleh bangsa manapun. Persatuan dan kesatuanlah modal utama yang dibutuhkan untuk memperkokoh berdirinya Indonesia.

Jika hal itu dapat kita lakukan maka kita dapat menuai rahmat. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) rahmat adalah belas kasih atau karunia. Maknanya lebih mengarah pada pemberian dari Tuhan sang pencipta alam semesta. Di sini menunjukkan limpahan kasih dan karunia bagi bangsa Indonesia akan terciptanya kedamaian, keamanan dan kestabilan pemerintahan bangsa dan negara Indonesia. Dalam hal ini tak lepas dari unsur religi yang begitu kental bagi bangsa Indonesila sesuatu yang diraih adalah atas karunia Tuhan YME. Harapannya rahmat dan karunia tersebut bisa menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang damai, tanpa ada perpecahan sehingga tetap tegak berdiri kokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Begitu banyak pelajaran dari seorang Gus Dur yang bisa kita aplikasikan dalam kehidupan berbagsa dan bernegara terutama di tengah-tengah situasi Indonesia saat ini. Melalui haul Gus Dur yang ke 7 bisa kita jadikan sebagai sarana instropeksi diri dalam rangka menjaga keutuhan NKRI.Tema Ngaji Gus Dur Menebar Damai Menuai Rahmat kiranya cukup memberi makna tersendiri. Ngaji bersama Gus Dur tidak selalu bisa dilakukan semasa beliau masih hidup, ngaji bersama Gus Dur sepeninggal beliau masih tetap bisa kita lakukan dengan cara mengingat, memahami, menerapkan kembali segala sesuatu yang pernah diajarkan. Sekali lagi Gus Dur adalah bapak pluralisme yang banyak mengajarkan pentingnya memahami perbedaan, pentingnya menghargai hak-hak orang lain, pentingnya menghilangkan sikap diskriminasi pada sesama sebagai upaya menegakkan kerukunan di tengah-tengah keberagaman. Moment ini juga sekaligus sebagai himbauan bagi kita semua agar senantiasa menebarkan benih-benih kedamaian di tengah aneka konflik keberagaman yang mengancam keutuhan negara. Hanya dengan menebar kedamaian akan tercipta persatuan dan kesatuan. Pada akhirnya kita akan memperoleh rahmat yang luar biasa berupa kekuatan yang tak terkalahkan oleh apapun dalam rangka menjaga Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post