Keputusan yang Salah
Langit putih tanpa mendung tak menandakan hujan akan datang, bukanlah berarti tak sedia payung.Dinama kendati hati ini memberanikan diri untuk berjumpa dengan seorang lelaki yang belum lama dekat denganku,namun belum perna sama sekali berjumpa,kedekatan kami hanya lewat pesan WhatsApp . Hatiku masih bergelayut. Bertanya-tanya dan masih penasaran,dengan sebuah keputusan yang aku berikan, jujur aku masi ragu atas keputusan ini,dan masih saja memainkan handphone ,sekali-kali aku cek, tapi masih saja tak ada pesan masuk menandakan kalau dia sudah beragkat.
Setibanya handphone ku berdering ,ya.. ternyata panggilan masuk dari dia “laki – laki yang aku tunggu kedatangannya “ dan kumenatap dari kejauhan di balik tirai jendela,ternyata dia sudah di pagar didepan rumah.Hati ini terus berkecamuk, jantungku terasa berhenti berdetak, nafasku terasa sesak dan sakit.”oh.. ya allah apa yang terjadi dengan hatiku ini”. Bagaiman ini bisa aku lakukan ,tanpa ada sepengetahuan dan sedikit kompromi terhadap kedua orang tua.Bagimana dengan ini semua,Jujur saja, aku masi ragu dengan pertemuan yang aku janjikan ini,selebih tanpa ada sepengetahuan kedua orang tua, tanpa pikir panjang, aku mengirim pesan WhatsApp singkat
“maaf aku masi ragu dengan pertemuan ini aku belum bisa berjumpa denganmu untuk saat ini,ku harap kau mengerti,makasi atas keberanianmu untuk bertamu,sekali lagi aku mohon maaf..
Bersambung...................................
#tantangangurusiana
#ke14
#salam literasi Aek Nabara, 06 Juli 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Tulisan yang renyah, sudah saya follow ibu, mari tingkatkan silaturahmi kita
keren tulisannya, terima kasih sebelumnya sudah mampir keberanda saya....
Iya bun, makasih
sip, semangat berlatih menulis ya bu.
Makasi bu, harus bu ku
makin seru, ditunggu cerita berikutnya ya bu
Makasi pak
Ceritanya keren bun nexs..terima kasih telah berkunjung semoga skss tetap terjaga
makasi bun, teri kasih kembali
Next Bun. Jadi.penasaran sama endingnya.
Makasi bun
Sae pisan jeng lanjut
Suwonn bu
Keren bu, ditunggu lanjutannya ya
makasi bun, salam literasi
kasian sang beliau, sudah berjuang untuk berani, namun justru tidak mendapat kan hasil juangnya, mungkin si babang harus berkali-kali mencoba, hati si gadis masih belum siap untum membayang kan suatu hal yang mungkin pernah terjadi, hahaha, kebayang sama penulisnya ini, hihi, lanjutkan bu, salam sukses selalu
Haha... Iya bu, campur aduk la buk
Wah penasaran ni, ditunggu kelanjutannya
makasi bu, makasi telah berkunjung