"Tulisan Sampah" (Tantangan Menulis Hari ke 17)
Saat sakit mendera, sepertinya ingin mati saja. Sikap seperti ini adalah sikap para pecundang. Sebelum mengangkat senjata memilih untuk menyerah. Rasa sakit seperti anak panah yang dilepaskan kemudian tertancap tepat di jantung. Tidak bisa berbuat apa apa lagi dan mati perlahan. Sesungguhnya bukan rasa sakit, melainkan pikiranlah pembunuh paling nyata.
Pikiran adalah do'a, maka berhati hatilah dalam berpikir. Seseorang yang sebenarnya bisa sembuh malah sebaliknya, pikiran negatif akan memperparah sakit yang ia derita. Realitanya, saat ini banyak yang terlalu mendramatisir rasa sakit.
Era digital yang ada sekarang menjadi saksi. Media sosial menjamur dimana mana. Kebanyakan para pesakitan mengumbar sakitnya secara gamblang tanpa sensor sedikitpun. Akhirnya ibarat membuka aib sendiri, harga diri tergadaikan. Tidak ada lagi yang tersisa untuk bisa dihargai dan dihormati.
Tulisan sampah yang banyak bertebaran di media sosial seperti momok menakutkan. Membacanya saja sudah geli. Sadarkah saat menggerakkan jempol untuk menulis, lalu menyerahkan dengan sukarela, untuk kemudian disaksikan semua mata di dunia. Niat awal mengharapkan empati orang lain, malah kemudian banyak yang menertawakan. Sakit tak kunjung sembuh, justru semakin parah.
Berusaha tetap elegan meskipun telah jatuh tersungkur, tegar walau menderita. Biarkan dunia tahu tanpa kita beritahu. Dan pikiran positif adalah kunci dari segalanya. Masih ada sajadah untuk bersujud. Ketika semua mata tertutup, selalu ingat bahwa Tuhan tidak pernah buta untuk hambanya yang selalu berdo'a.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Tips yg tepat bermedsos bu
Simple bunda, jadikan medsos sebagai media dakwah dan pendidikan, bukan ajang curhat, dan kadang yang paling fatal urusan rumah tanggapun dibahas di situ. Miris
Mantull
Terima kasih yang kedua kalinya mbak yuni.
Terima kasih yang kedua kalinya Bu yuni.
Terima kasih untuk yang kedua kalinya bu yuni.