Anak adalah makhluk unik di dunia ini. Mereka bisa menjadi jinak, tapi bisa juga menjadi monster. Mereka bisa menjadi sebab kita masuk ke surga, tapi bisa juga menjadi sebab kita masuk ke dalam neraka. Mereka bisa mengharumkan nama kita, tapi bisa juga mencermarkan nama kita. Dan tangan tangan kitalah yang akan bertanggungjawab kelak dikemudian hari, orang tua, ayah, ibu bahkan sang guru yang mendidik mereka.

Menjadi guru di sebuah lembaga PAUD membuat saya menyaksikan hal ini setiap hari. Ketika sang anak datang ke sekolah, dan diantarkan oleh orang tua mereka masing masing, saat saat itulah saya bereksperimen, memperhatikan orang tua sang anak baik ayah ataupun ibu mereka, dari ujung kepala sampai ke ujung kaki, kemudian membandingkannya dengan sang anak. Dari wajah sudah sangat jelas, kemudian memperhatikan sifat dan tingkah laku, semua itu memang sudah tercerminkan, "buah jatuh tak jauh dari pohonnya".

Kemudian apa pelajaran yang bisa kita petik dari ini semua. So simple, bahwa apa yang diperlihatkan orang tua, hampir seratus persen dicopy paste oleh sang anak. Maka berhati hatilah dalam bertindak, apalagi di depan anak anak kita.

Tidak sampai di situ, orang tua menjadi model mereka di rumah, dan sesampainya di sekolah, gurupun tak luput untuk dijadikan modelnya. Guru hebat adalah guru yang bisa menginspirasi anak didiknya, bukan hanya menjadikan mereka pintar, tetapi yang terpenting adalah penggambaran akhlak, percontohan karakter baik untuk menunjang perkembangan mereka agar kelak menjadi pribadi yang berakhlak mulia.

Sebagai guru, tinggal pilih, apakah kita ingin mendapatkan amal jariah, atau dosa jariah selamanya.

Wallahu A'lam Bisshowab_