( #TantanganGurusiana Hari ke 66 )

Materi kesembilan dari Diklat Peningkatan Kompetensi Keahlian Mahir Tenaga Pendidik Tingkat Nasional yang dilaksanakan oleh Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN) Cabang Surabaya adalah: Pembelajaran Berbasis Budi Pekerti

Dr. Wahyu Kurniawan, SH

(Direktur Sekolah Wijaya Putra Surabaya)

Budi pekerti peserta didik sangat penting dan dijadikan titik tolak dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, sebagai dasar membangun pribadi yang memiliki mental yang utuh.

Pendidikan adalah salah satu perantara yang dapat dikondisikan dengan seefektif mungkin untuk dapat membantu mengembangkan potensi-potensi siswa sebagai manusia yang berdimensi budi pekerti yang luhur.

Hipotesis mengapa anak nakal

§ Anak kurang tantangan

§ Anak kurang kebebasan berkarya

§ Ortu kurang memahami kehendak anak

§ Kurang apresiasi terhadap karya anak

Anak perlu dihadapkan dengan kondisi riil bukan hanya dengan buku teks, misalnya melakukan riset sederhana.

Pelaksanaan pendidikan berbasis budi pekerti yang diintegrasikan ke dalam setiap mata pelajaran di sekolah, misalnya IPS, Agama, PPKn, Bahasa Indonesia menunjukkan bahwa nilai-nilai budi pekerti dengan materi-materi yang sesuai dari masing-masing mata pelajaran di sekolah .

Semoga resume diklat online yang saya ikuti tersebut bisa bermanfaat. Masih ada 2 materi lagi yang resume nya akan saya tuliskan di postingan hari-hari berikutnya.

Pendidikan budi pekerti yang dilakukan merupakan gabungan dari regulasi, adat istiadat local dan agama.