Konseling Naratif dalam Berbagai Tatanan Kehidupan
(#TantanganGurusiana Hari ke 59)
Melanjutkan dari #TantanganGurusiana Hari ke 57 yang berisi resume materi ketiga dari Diklat Guru BK yang diselenggarakan oleh ABKIN Surabaya. Maka pada #TantanganGurusiana Hari ke 59 ini saya mau menuliskan resume materi keempat berjudul Konseling Naratif dalam Berbagai Tatanan Kehidupan dengan Pemateri : Dr. Amdani Sarjun, M. Pd. Ada sebelas materi dalam Diklat Peningkatan Kompetensi Keahlian Mahir Tenaga Pendidik Tingkat Nasional yang dilaksanakan oleh Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN) Surabaya. Diklat dilaksanakan secara Daring selama tanggal 6-16 Juni 2020 melalui grup Telegram. Sedangkan video sambutan dan materi diberikan lewat Zoom/Youtube.
Konseling naratif merupakan sebuah pendekatan konseling yang menggali masalah individual dengan cara menggunakan cerita (narasi).
Proses terapi Konseling Naratif yaitu:
• Berkolaborasi dengan konseli untuk saling menerima satu sama lain
• Memisahkan antara masalah dan pribadi konseli
• Menyelidiki bagaimana masalah telah mengganggu
• Mengundang klien untuk melihat atau menceritakannya dari perspektif yang berbeda dengan menawarkan makna alternatif
• Temukan saat konseli tidak didominasi dalm kondisi berkecil hati oleh masalah dengan mencari masalah pengecualian.
• Menemukan bukti-bukti sejarah untuk mendukung pandangan baru konseli yang cukup kompeten untuk mampu berdiri (dalam tahap ini identitas orang dan kisah kehidupan mulai dapat ditulis ulang).
• Meminta konseli untuk berspekulasi mengenai masa depan apa yang diharapkan. ia dapat membayangkan dan merencanakan masa depan yang tidak terlalu bermasalah.
• Menemukan atau membuat penonton untuk memahami dan mendukung cerita baru.Tidaklah cukup untuk membacakan cerita baru.Konseli perlu hidup dengan ceria baru di luar terapi.Karena masalah tersebut awalnya dikembangkan untuk konteks sosial, penting untuk melibatkan lingkungan sosial dalam mendukung kisah kehidupan baru yang telah muncul dalam percakapan dengan konselor.
Dalam konseling naratif, Guru BK selaku konselor harus bisa memunculkan pertanyaan yang mampu membuat siswa terbuka dalam bercerita. Contoh :
“Kapan masalah ini pertama kali muncul dalam dirimu?”
“Jika masalah keluargamu akan berlanjut selama satu bulan. apakah dampaknya untukmu?”
Dalam pelaksanaan konseling naratif, Guru BK mewajibkan siswa berkata jujur. Amati dengan jeli alur cerita serta ekspresi matanya agar tampak jika siswa menutup-nutupi kejadian sebenarnya.
Resume materi kelima sampai kesebalas akan saya tuliskan dalam tantangan Gurusiana di hari-hari berikutnya. Semoga bermanfaat.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Terima kasih telah berbagi ilmu Bun
smaa2 :)