Nurasia

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Sahabat di Udara
Gambar diambil dari Google

Sahabat di Udara

#Tantangan Gurusiana

#Tantangan 365 hari

#Tantangan hari ke 175

Sahabat di Udara

“Selamat sore kaula muda DMP dimanapun berada. Jumpa lagi dengan saya Gita yang akan menemani sore kamu semua dalam MuKa SaPu Programme, Kamu Suka Saya Putar. Sebagai pembuka sua kita sore ini, saya hadirkan Lyodra ke ruang dengar kamu semua dengan single terbarunya, Mengapa Kita. Selamat mendengarkan dan stay tune terus di 101,2 FM Duta Musik Pariwara.” Reza senyum-senyum sendiri di kamarnya mendengarkan penyiar radio pujaannya mengudara.

Suatu sore, ketika hendak mengerjakan tugas membuat rekaman pidato bahasa Indonesia menggunakan HP adiknya Nisa, Reza sempat mendengarkan siaran radio yang tengah diikuti Nisa. Suara penyiar yang ngebass diselingi celotehan berbahasa Inggri yang lancar membuat Reza enggan mengalihkan pendengarannya. Bukannya mengerjakan tugas, Reza malah asyik mendengarkan siaran radio hingga selesai. Sejak hari itu, setiap jam 3 sore, Reza sudah di posisi ternyamannya, menikmati siaran Gita di radio yang populer di kalangan remaja itu.

“One oh one point two FM…Selamat sore yang baru saja bergabung…gak usah khawatir guys…. masih banyak waktu untuk kamu kirim-kirim lagu. Well…sekarang aku mau bacain SMS yang sudah masuk ya. Hai…Gita, puterin lagu Adaptasinya Tulus dong. Lagu nya spesial untuk yang siaran aja. Dari aku R yang mengagumimu…hehehe…. Ok, R, terima kasih lagunya. Nih request kamu aku puterin ya. Semoga terhibur and thanks kirimannya lagunya….”

Wow…Reza senyum malu-malu sendiri. Ini adalah pertama kali Reza mengirimkan SMS ke program siaran Gita. Uh…rasanya gimana gitu. Senang, malu dan deg-degan campur jadi satu.

“Ih…ada yang senyum-senyum sendiri…” Nisa yang tiba-tiba masuk ke kamar Reza mengagetkannya.

“Kakak sehat?” tanya Nisa sambil meletakkan telapak tangan di jidat sang kakak.

“Ih…apaan sih…. Kenapa masuk kamar gak permisi. Main nyelonong aja. Ketuk pintu dulu adik manis.” Jawab Reza sambil mencubit kedua pipi adiknya yang tembem dan bikin gemes itu.

“Lah Kakak, kok pinjam headsetku gak bilang-bilang? Hayo….” Jawab Nisa sambil menarik headset yang masih menempel di telinga Reza.

“Eh…Dek..Dek…pinjam bentar lagi sih. Headset Kakak rusak nih. Kabelnya ada yang putus deh kayaknya.”

Nisa hanya menjulurkan lidahnya kemudian meletakkan headset ketelinganya.

“Tumben dengerin radio. Biasanya main gitar…melulu…. Hmm…Kakak suka suara Mbak Gita juga ya. Suaranya oke banget Kak ya.”

“Hmmm…,” jawab Reza, malu juga kalau ketahuan sama Nisa kalau dia suka juga.

“Ya udah…selamat mendengarkan, ntar kalau udah seleai headsetnya kembalikan ke tuan putri ya.”

“Baik…tuan putri…” jawab Reza. Ia lagi-lagi mencubit pipi adiknya yang tembem.

***

Siang itu seluruh pengisi acara pentas seni dalam rangka hari jadi SMK Pertiwi berkumpul di gedung pertemuan. Reza salah satu diantaranya. Reza memang jago main gitar, khususnya gitar klasik. Dari SMP hingga sekarang duduk di kelas 11 SMK, Reza selalu terpilih untuk mewakili sekolah dalam lomba FLS2N.

Hari ini, seluruh pengisi acara akan melakukan latihan terakhir sebelum acara puncak besok. Biasanya para pengisi acara latihan terpisah-pisah sesuai kelompok masing-masing. Tapi hari ini mereka dikumpulkan semua termasuk MC atau pembawa acara.

“Baiklah anak-anak, ini adalah latihan terakhir. Kita coba sesuai urutan acara. Semua harap tenang ya dan mengikuti arahan dari MC. Anggap saja ini acara sesungguhnya. Ok?” Bu Asti koordinator seksi acara memberikan arahan.

“Siap Bu” jawab semua pengisi acara.

“Yuk kita mulai.” Bu Asti memberi kode pada MC untuk memulai general reheasel siang itu.

Terdengar suara MC mulai membuka acara. Wow suaranya sangat ngebas dan empuk. Sangat mirip dengan suara penyiar radio yang setiap Senin, Jumat dan Sabtu didengarkan Reza dari kamarnya. Reza tampak terbelalak. Ia menebak-nebak, mungkinkah MC ini adalah penyiar pujaan hatinya.

“Dit, MC nya siswa kelas berapa?” Reza bertanya pada Adit, anggota tim tari yang duduk di sebelahnya.

“O…itu Gita. Adik kelas kita. Kelas 10 Perhotelan. Kok kamu gak tau sih…. Dia penyiar radio loh. Suaranya empuk kayak gitu, pantaslah dipilih sebagai MC.” Jawab Adit.

What. Dugaan Reza tepat. Pantasan suaranya sangat mirip.

“Biarpun anaknya kecil, tapi suara dan kemampuan mengolah kata itu gak semua orang bisa. Jadi kita gak boleh liat orang dari luarnya saja, ya gak Za.”

Reza hanya diam dan senyum-senyum sendiri.

“Heh…kok senyum-senyum sendiri…. Jangan bilang kalau kamu naksir ya. Gak boleh pacaran tau.” Adit mengingatkan.

“Gak lah…aku Cuma suka suaranya. Pacaran…mana mungkin…. Bisa jantungan ibuku nanti. Nasehat Bu Siti di pelajaran agama masih ku ingat Dit… gak boleh pacaran.”

“Awas ya kalau bohong, kulaporin sama Ibumu ya.”

“Swear…aku Cuma kagum sama suaranya dan bakatnya. Betul katamu. Dari luar nampak biasa-biasa saja. Ternyata begitu bicara, suaranya mantap.” Ucap Reza

***

Akhirnnya selesai juga pentas seni yang sudah disiapkan selama hampir dua bulan. Berkat latihan teratur, pentas seni berjalan dengan sukses. Semua tamu undangan dan siswa gembira disepanjang acara.

“Selamat ya. Permainan gitar klasiknya tadi sangat keren…. Semua penonton terpukau pada penampilanmu tadi.” Ucap Gita pada Reza yang sedang membereskan gitarnya.

Reza jadi grogi dipuja oleh penyiar idolanya.

“Eh..oh..eh…iya…makasih…” kok aku jadi gelagapan gini umpat Reza dalam hati.

“Suara kamu bagus juga loh.” Puji Reza.

“Makasih…Reza…”

“Oh…ya, boleh aku kirim-kirim lagu kan. Namaku R kalau kirim lagu di radio.”

“O…kamu si R itu. Gak papa dong. Kita malah sedih kalau gak ada yang request lagu. Artinya gak ada pendengar, heheh…”

“Ya , tapi kamu gak marah kan kalau lagunya buat kamu.”

Gita namapak diam tak menjawab. Mungkin bingung. Maksudnya apa nih. Wah Reza jangan bikin baper dong.

“Maksudnya buat kamu yang sudah mau bacain request aku. Bukan maksud apa-apa loh. Jangan marah dong.”

“Oke…kalau gitu setuju. Buat teman, pasti gak apa-apa.”

Untung gak kebablasan. Hampir saja Reza terbawa perasaan. Reza masih ingat nasehat guru agama dan ibunya di rumah. Gak boleh pacaran. Mengagumi seseorang boleh, tapi gak boleh berlebihan. Gunakan kekaguman itu untuk memotivasi diri agar sama dengan orang yang kita kagumi atau bahkan lebih baik lagi.

“OK, Za. Sampai jumpa di radio.”

“Sip…”

Keduanya kemudian berpisah pulang ke rumah masing-masing. Persahabatan mereka berlanjut di udara. Setiap ada waktu, Reza pasti menyempatkan diri mendengarkan program siaran Gita dan Gita selalu memutarkan lagu kesukaan sahabatnya Reza.

Dari Gita, Reza belajar tentang kepercayaan diri. Walaupun sering tampil di berbagai lomba, rasa grogi masih sering hinggap didirinya.

Dari Reza, Gita pun belajar tentang rendah hati. Walaupun prestasi banyak, Reza tetap tidak sombong di sekolah.

Begitulah persahabatan Reza dan Gita. Saling mengagumi untuk saling menyemangati.

Belitung, 28 Juli 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren hehe...mengingatkan lg masa2 itu

28 Jul
Balas

Hahaha...

28 Jul

Apapun itu radio adalah salah satu alat untuk komunikasi pada Jamannya... terima kasih sudah berbagi cerita indah... salam semangat.

30 Jul
Balas

Bagus bu, jadi ingat jaman dulu selalu dengerin radio

29 Jul
Balas

Keren kak, sgla sesati bila dtekuni in syaa Allah akan sukses aamiin

28 Jul
Balas

Wow keren sahabat udara yang saling mengagumi dan nenyemangati

28 Jul
Balas

Ya bu. Makasih

28 Jul

Keren, cerita bagus, Bu

28 Jul
Balas

Wow..segala elemen pasar di libas, ini keren untuk remaja, mantap bunda satu ini...barakallah

29 Jul
Balas

Keren bu. Salam sukses

28 Jul
Balas

Terima kasih....

28 Jul

Mantap cerpen e. Bagus untuk bacaan siswa sma

28 Jul
Balas

Makase Pak.

28 Jul

cerpennya keren bu Nora, saling mengagumi untuk saling menyemangati

28 Jul
Balas

Makasih bu...

28 Jul



search

New Post