#TantanganGurusiana

#Tantangan menulis 365 hari ke-32

Ganci

Dulu ketika masih sekolah, jarang-jarang punya gantungan kunci. Kalaupun punya di masa itu, itu pastilah oleh-oleh teman saya sepulang liburan atau turnamen olahraga.

Sedikit kurang penting. Itulah yang saya sampaikan ke anak-anak ketika mereka heran saya kurang tertarik jika ada yang minta dibelikan gantungan kunci. Tetapi ya mau apa jika anak meminta dengan alasan lebih mudah membuka dan menutup tas, ya sidah, mereka meminta karena kebutuhan, kita penuhi saja.

Namun lain cerita jika yang terjadi seperti pada gambar, hehehe. Wah...wah...semua tempat dipakaikan gantungan kunci. Bukan memudahkan...malah membuat keruwetan. Masing-masing ganci bisa saling sikut, tersangkut dan akhirnya resleting tas bisa rusak.

"Tenang Bu," itu jawaban kakak. Ini demi kemudahan membuka tas dan lebih terlihat keren. Lanjutnya lagi. Wadidau...hati-hati saja, mau keren bisa senewen juga kalau tas rusak.

Ya, ikuti sajalah gaya anak muda. Siapa tau menabah semangat belajar. Yang penting dirawat juga tasnya, biar awet.

Belitung, 6 Juni 2023