Nur Aleha_Al Fadar

Semua orang pasti tahu, memiliki hobi dan menjalankan hobi ternyata mampu menstimulus otak kita agar tetap berkembang. Bukan hanya berkembang dalam pekerjaan tetapi juga berkembang dalam menyeimbangkan hidup kita. Misalnya dengan menggambar. Menggambar menjadi bentuk penyaluran ekspresi bagi para pembuatnya. Jika kita tidak bisa mengkoordinasikan antara penglihatan dengan gerakan tangan, tentu gambar yang dihasilkan bisa tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Menggambar dapat juga menjadi suatu kegiatan untuk mewujudkan suatu gagasan yang ingin kita wujudkan.

Seperti inilah bagaimana pikiran dan perasaan kita terproyeksi. Kata yang kita ucapkan, kalimat dan pesan yang kita sampaikan dalam pikiran akan diterima oleh qolbu atau hati kita. Sebagaimana juga dengan pikiran, hati memiliki kemampuan untuk merekam memori, memiliki potensi untuk mempertimbangkan, dan memiliki potensi untuk belajar. Inilah hal yang sangat luar biasa. Sehingga seorang manusia bisa dikatakan sebagai makhluk yang sempurna dalam penciptaanNya. Adanya fikiran dan perasaan yang dimiliki oleh manusia akan melahirkan prasangka. Tidakkah kita mengingat Rasulullah SAW, bersabda “Sesungguhnya Aku sesuai dengan prasangka hambaKu kepadaKu, dan Aku bersamanya apabila ia memohon kepadaKu (HR Muslim).

Jadi bisa dikatakan kalau prasangka itu adalah kerja dari pikiran dan perasaan, maka sebaiknya kita menjauhi prasangka, karena sebagian prasangka itu dosa. Sebagaimana firman Allah dalam QS Al-Hujurat [49]: 12 yang artinya:

“Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain”.

Maka hal terbaik yang bisa kita lakukan adalah selalu berbaik sangka Husnudzon, dan tidak berburuk sangka Suuzon kepada Allah. Karena Allah SWT berbuat sesuai prasangka hamba-Nya. Singkatnya, apa yang kita pikirkan maka akan menjadi realita nasib kita. Pernahkah kita mendengar tentang Low of Projection? dimana kehidupan kita sesungguhnya bisa dikendalikan oleh diri kita sendiri. Intinya apa yang ada dalam pikiran kita itulah yang akan mengendalikan seluruh kehidupan kita. Sebenarnya Allah tidak pernah membuat jarak dengan manusia. Manusia sendirilah yang membuat jarak dengan Allah. Demikian pula Allah tidak pernah menghambat manusia untuk sukses tetapi manusia sendiri yang menghalangi dirinya untuk sukses. Norman Vincent peale mengatakan, “you are what you think”, anda adalah apa yang anda pikirkan.

Maka Fokus kita menentukan hidup kita.

Harapan kita adalah daya tarik yang kuat.

Saat pikiran kita bekerja, hal ini akan mempengaruhi emosi kita juga. Ada emosi apatis (putus asa), sedih, takut, marah, sombong, semangat, damai, sehingga kita pada akhirnya merasakan sebuah pencerahan. Inilah yang akan memberikan energi positif bagi diri kita, yaitu dengan memaafkan dan ikhlas. Perbanyak istighfar” Astaghfirullah hal adzim”, aku mohon ampun kepada Allah yang Maha Agung. Maka Allah akan memberikan solusi atas setiap kesulitan kita, bagi setiap permasalahan kita dan akan memberi jalan solusi yang tak terduga.

Maka selalu katakanlah “Alhamdulillah”, “Masya Allah” dan buah kedahsyatan yang akan kita rasakan adalah Rasa Bahagia dan Semangat.

Anda yang membaca tulisan ini, mari selalu bersyukur tak hanya indah kalimatnya tetapi juga pengaruhnya terhadap diri kita sangat menyenangkan sekaligus menakjubkan. cobalah!!