Nur Aisiyah

Menjadi guru IPA di MTs Darul Huda Ponorogo sejak tahun 2005 sampai sekarang. Pemerhati lingkungan dan budaya. Tinggal di kabupaten Ponorogo....

Selengkapnya
Navigasi Web
Cumbu Rumbai Sajadah (4)

Cumbu Rumbai Sajadah (4)

#pov : Azimat Ijazah

Oleh : Nur Aisiyah

"Ayo mas balapan. Nyampek duluan siapa ke sekolah!" Wedha cuma nyengir.

Wedhantara, adalah anak sulungku yang satu sekolah denganku. Bersekolah di tempat yang sama adalah pilihanku dan anakku manut saja.

Bukan tanpa alasan. Kedamaian yang kurasakan selama mengabdi di sini menjadi salah satu alasanku. Sebelas tahun mengabdi cukup aku bisa menilai keunggulan sekolah ini. Dulu saat aku pertama lali masuk hanya ada delapan belas kelas. Namun sekarang sudah mencapai seratus delapan kelas. Pencapaian yang luar biasa. Ini adalah berkah dari keuletan dan kedisiplinan kami, guru dan siswa. Tak lepas juga barokah abah kyai.

Berada dalam lingkungan pesantren membuatku nyaman. Lantunan sholawat tiap pagi menjadi penyejuk jiwa. Apalagi dewan guru sering dilibatkan dalam program program yang bersifat wajib. Dan kegiatannyapun tak cuma siang hari. Namun juga malam hari, bahkan tengah malam. Ini menjadi tantangan sendiri bagi kami terutama ibu ibu yang mempunyai balita. Lembar presensi selalu tersedia di meja setiap ada kegiatan. Sehingga peluang untuk tidak hadir tidak ada. Karena ketahuan tidak hadir tanpa ijin harus siap dikonfirmasi setiap saat. Menyenangkan sekaligus menjadi dilema tersendiri

"Wis to le, sampean ngko neng kono mesti senenge. Ilmu lan koncomu tambah akeh. Ora ora yen ora iso nututi pelajaran. Mesti iso. Penting yakin." Aku selalu memotivasi manakala Wedha maju mundur saat akan masuk SMP. Mungkin ia sudah merasa minder dengan pelajaran yang seabreg di Pesantren.

"Bu Dewi, mas Wedha itu anaknya agak kurang ya?" Tiba tiba terdengar ada yang mengajakku bicara. Kutoleh, oh pak Sindu rupanya. Pak Sindu adalah wali kelas Wedha. Belum habis gelagapanku Pak Wedha kembali bicara, "Ini lho bu, Wedha belum tuntas materi yayasan sulit sekali dibimbing dan ada laporan juga dari beberapa guru bahwa beberapa mata pelajaran nilainya agak kurang."

"Terima kasih infonya bapak. Coba nanti saya komunikasikan dengan anaknya, nggeh?"

Pak Sindu berlalu. Aku senang bila ada guru yang selalu menginfokan perkembangan siswa. Namun bukan begini caranya. Kedudukanku disini adalah wali siswa. Boleh saja menyampaikan informasi, tapi tidak di depan banyak orang seperti ini.

Meski ujian nasional selesai namun aku harus menunggu sekitar dua bulan untuk menerima ijazah anakku. Karena murid disini sangatlah banyak. Jadi butuh proses.

"Ibuk, maafkan Wedha ya?"

"Kenapa?"

"Ada nilai di ijazah Wedha yang jelek. Ibuk jangan marah ya?"

"Pundi, coba bawa sini."

Kueja teliti setiap nilai. Oh ya. Satu mata pelajaran yang nilainya dibawah kriteria ketuntasan maksimal. Koq bisa? Aku ingat betul bahwa selama menggunakan kurikulum yang diterapkan saat ini, yaitu K 13. Tidak boleh ada nilai dibawah kriteria. Nilai raport selama ini juga bagus. Dan di rapat dewan guru kemarinpun juga sudah disepakati bahwa nilai ijazah tidak boleh di bawah kriteria ketuntasan minimal.

Ini ijazah yang merupakan azimat bagi setiap anak yang lulus sekolah. Mungkin bagi sebagian orang tak penting, namun bagi aku seorang guru ini sangatlah krusial. Tiga tahun data nilai terekam dalam satu lembar azimat ini.

"Ya sudah le, kapan kapan ibuk coba konfirmasi ke panitia penulisan ijazah. Mungkin ada kekeliruan.

Joglo Batorokatong, 31 Desember 2021

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Cerita yang menarik

31 Dec
Balas

Terimakasih. Selamat tahun baru....salam literasi

31 Dec

Cerita yang menarik

31 Dec
Balas



search

New Post