Sejarah Matematika di Indonesia
Pada tahun 1900-an atau abad ke-19 Indonesia terlepas dari penjajahan kolonial. Pada masa itu pemerintah mulai berbenah diri menyusun program pendidikan. Matematika diletakkan sebagai salah satu mata pelajaran wajib bagi siswa. Yang paling ditekankan dalam pembelajaran matematika pada saat itu adalah ilmu hitung dan cara berhitung. Urutan-urutan materi seolah-olah telah menjadi konsentrasi belajar masyarakat. Penentangan dari masyarakat begitu kuat. Untuk pertama kalinya di tingkat kelas 1 SD anak diperkenalkan pada bilangan asli dan pembilang. kemudian naik tingkat ke penjumlahan di angkasa sekitar 1 sampai 10 lalu pengurangan yang selisihnya positif dan lain sebagainya yang masih dibilang matematika sederhana.
ada beberapa ciri khas pembelajaran matematika tradisional di Indonesia yaitu bahwa pembelajaran menjadi lebih menekankan ke hafalan daripada ke pengertian. menekankan bagaimana sesuatu itu dihitung bukan mengapa sesuatu itu dihitungnya demikian. Bagaimana kegunaannya matematika dalam kehidupan, menerima apapun bentuk materi disampaikan tanpa ada, dan tanpa alasan apapun menerima segala bentuk urutan operasi.Urutan operasi hitung pada era pembelajaran matematika tradisional di Indonesia adalah kali, bagi, tambah dan kurang, maksudnya bila ada soal dengan menggunakan operasi hitung maka perkalian harus didahulukan di manapun letaknya baru kemudian pembagian, penjumlahan dan pengurangan.
Setelah perang dunia ke II berakhir, terjadi keadaan yang dihadapkan pada banyaknya masalah. Di mana masalah tersebut sangat memerlukan matematika sebagai alat praktis dalam memecahkan segala persoalan. Sehingga menjadikan perkembangan matematika pada saat tersebut maju pesat di bidang operations research, statistika dan matematika ekonomi, sesuai dengan apa yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah pada zaman tersebut.
Pada tahun 1974, urutan operasi ini mulai sudah tidak dipandang kuat lagi banyak kasus yang dapat digunakan untuk menunjukkan kelemahan urutan tersebut. Selanjutnya, memasuki abad komputer penerapan matematika maju pesat baik dari segi keilmuannya maupun dari segi pemakaiannya di segala bidang.
Pengajaran matematika modern resminya dimulai setelah adanya kurikulum 1975.Model pembelajaran matematika modern ini muncul karena adanya kemajuan teknologi.Selain itu penemuan-penemuan teori belajar mengajar oleh J. Piaget, W Brownell, J.P Guilford, J.S Bruner, Z.P Dienes, D.Ausubel, R.M Gagne dan lain-lain semakin memperkuat arus perubahan model pembelajaran matematika. Pada tahun ini perkembangan kalkulus dan differensialpun juga semakin pesat dikembangkan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Pada abad ke-20 yang lahirlah logika matematika,geometri non euclid sebagai pengembangan dari teori bilangan, geometri analitik, aljabar dan trigonometri. Selain itu, ilmu tentang kekomputeran berkembang dengan pesat. Matematika digunakan di seluruh dunia sebagai alat penting di berbagai bidang, termasuk ilmu pengetahuan alam, rekayasa, medis, dan ilmu pengetahuan sosial seperti ekonomi, dan psikologi. Matematika terapaan mengilhami dan membuat penggunaan temuan-temuan matematika baru. Suka atau tidak suka seseorang terhadap matematika, namun tidak dapat dihindari bahwa hidupnya akan senantiasa bertemu dengan matematika, entah itu dalam pembelajaran formal, non formal maupun dalam kehidupan praktis sehari-hari. Matematika merupakan alat bantu kehidupan dan pelayan bagi ilmu-ilmu yang lain, seperti fisika, kimia, biologi, astronomi, teknik, ekonomi, farmasi maupun matematika sendiri. Saat perkembangan teknologi sangat pesat hingga saat ini, sehingga menimbulkan pertanyaan bahwa peran matematika sebagai alat bantu kehidupan akan berkurang seiring adanya komputer dan kalkulator ? Memang benar, dengan kehadiran kedua alat tersebut banyak persoalan kehidupan yang awalnya sulit menjadi mudah, dan dapat diselesaikan dalam waktu yang relatif singkat. Perlu diketahui bahwa alat-alat tersebut pun juga menggunakan prinsip matematika. Tanpa adanya prinsip-prinsip dan konsep matematika kedua alat tersebut tidak mungkin ada. Selain itu, matematika harus mengalami perkembangan dan disesuaikan dengan kebutuhan zaman. Kalkulator dan komputer merupakan produk IPTEK. Kalkulator selain berfungsi sebagai alat hitung, juga dapat dipergunakan sebagai alat bantu (media) dalam proses belajar mengajar matematika. Dengan adanya media kalkulator ini, diharapkan menciptakan atau mengembangkan cara-cara baru dalam proses belajarar mengajar matematika. Dengan memperhatikan kelebihan kalkulator, dapat memanfaatkannya untuk memperkenalkan konsep-konsep dasar dalam matematika seperti penggunaan tanda kurung, perhitungan yang lebih kompleks dan lain-lain.
Referensi https://sitimaratussolikah.wordpress.com/2016/11/04/sejarah-perkembangan-matematika-di-indonesia/
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar