ANDROID UNTUK ALUMNI TAHUN CORONA
Selasa pagi itu menjadi momen terakhir siswa kelas XII di sekolah kami memakai seragam putih abu-abu, hari kedua ujian sekolah dilaksanakan. Bapak kepala sekolah sudah memutuskan penghentian pelaksanaan ujian sekolah, dikarenakan surat edaran dari pemerintah tentang penghentian sementara ujian sekolah dan pembelajaran siswa dari rumah akibat virus corona.
Sehari sebelumnya mereka sangat gembira karena dibebaskan membawa HP ke sekolah untuk kebutuhan ujian sekolah berbasis android. Tapi kini siswa menjadi sangat kecewa karena semua tiba-tiba berubah, dan kami tidak siap dengan perubahan yang sangat cepat ini. Awalnya berita tentang corona hanya disaksikan lewat media, tiba-tiba hari itu dampaknya meluas sampai ke daerah, meskipun di provinsi kami belum ada yang terkena virus tersebut.
Sebelum corona menyapa, kami sudah dihadapkan pada keluhan orangtua dan siswa sendiri yang kebanyakan belum mampu membeli HP, tetapi aturan penggunaan android untuk ujian sekolah harus dilaksanakan. Kami tahu banyak siswa yang memaksa orang tua mereka untuk dibelikan HP dan diisikan pulsa data yang lumayan besar, maklum sekolah kami terletak di daerah pesisir dan agak jauh dari kota kabupaten, hanya jaringan telkomsel yang bersahabat.
Miris hati ini saat mendengar keluh kesah siswa yang sampai menangis menceritakan perjuangan mereka untuk bisa mengikuti ujian ini, karena sepekan sebelum ujian mati-matian bekerja sampai malam hanya untuk sebuah gawai android. Ada yang menjadi penderes kelapa untuk bahan gula merah, ada juga yang harus ikut kerja serabutan sebagai kuli pengangkat kayu gelondongan. Bahkan ada siswa yang izin untuk ikut melaut beberapa hari biar bisa membeli HP sebelum ujian sekolah. Ya, siswa-siswa kami memang kebanyakan dari keluarga yang kurang mampu, kebanyakan orang tuanya merantau jadi TKI, nelayan buruh tani, dan pedagang kaki lima yang penghasilannya sangat minim. Disaat mereka sudah memiliki HP baru sehari digunakan sudah tidak berlaku lagi. Ah, wabah ini memaksa kalian lulus dan menjadi alumni tahun corona.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
keren
makasih bu, jadi tambah semangat menulis
keren
Makasih byk bunda
Mantap Bunda cantik... setiap kejadian miliki nuansa berbeda...tahun ini semua pelajar yang lulus dapat sebutan...Lulusan Corona.. hehe...tulisan keren... semoga bermanfaat dan berkah..salam semangat
Alhamdulillah bu.. Nulis ini ditengah cuaca ekstrim semalam, gegara mati lampu seharian hingga larut malam baru nyala dan dapat signal. As liat WAG duhhh.. Deadline nulisx sdh lewat.. Makasih byk komentx smoga berkah gabung disini...
Alhamdulillah bu.. Nulis ini ditengah cuaca ekstrim semalam, gegara mati lampu seharian hingga larut malam baru nyala dan dapat signal. As liat WAG duhhh.. Deadline nulisx sdh lewat.. Makasih byk komentx smoga berkah gabung disini...
Semoga wabah ini segera berakhir Bu. Tulisannya bagus, mengalir.
Aamiin.. Terima kasih bu.. Jadi semangat nulisnya
Aamiin.. Terima kasih bu.. Jadi semangat nulisnya
Aamiin.. Terima kasih bu.. Jadi semangat nulisnya
Jd sedih y bu mengingat keterbatasan ekonomi dr sebagian siswa kita
Iya bu.. Kami di daerah yg agk jauh dari kota sgt merasakan efek IT bagi siswa2 kami yg kadang sering absen gegara kerja untuk biayai kluargax
salam literasi! betul sekali lulusan tahun ini akan menjadi kenangan tak terlupakan
Bener2 luar biasa bu.. Itu baru secuil derita siswa2 di pelosok desa. Tapi semangat mereka mmbuat kita jg lbh semangat lg merangkul mereka
makasih bu..
Makasih semangatnya bu..
Makasih semangatnya bu..
perjuangan mereka untuk mendapatkan hp baru itu luar biasa dan tetap memberi makna
Iya bu, itu baru secuil cerita yg membuat miris, belum lagi keadaan sehari2 mereka yg kerja untuk keluarga
Keren
Makasih bu
Makasih bu