Nuraeni

Nuraeni, Lahir di Bandung, 8 Oktober 1961, Pengawas SMP Disdikbud Kab.Cianjur Jawa Barat. Alumni FPOK IKIP Bandung Jurusan Pendidikan Olahraga. Memiliki suami, ...

Selengkapnya
Navigasi Web
MENGUKIR PELUANG DALAM SETIAP LANGKAH (Bangga menjadi Pengawas Sekolah)
Sumber Gambar: Dokpri

MENGUKIR PELUANG DALAM SETIAP LANGKAH (Bangga menjadi Pengawas Sekolah)

A. Situasi Latar Belakang

Perjalanan panjang saya di dunia pendidikan dimulai pada 1 Januari 1985, ketika saya mengawali karir sebagai guru. Pada tahun 2008, saya dipercaya untuk menjabat sebagai kepala sekolah, dan sejak tahun 2011 hingga saat ini, saya telah berperan sebagai pengawas sekolah. Kini, di usia 63 tahun, saya merasa bersyukur karena masih diberikan kesempatan untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat.

Selama hampir 40 tahun pengalaman sebagai pendidik, saya telah menunjukkan dedikasi yang luar biasa, yang saya tuangkan dalam buku berjudul "Lelah Menjadi Lilah, Pengawas Punya Cinta" yang diterbitkan oleh Media Guru Indonesia. Isi buku ini diharapkan dapat membawa pesan inspiratif bagi banyak orang, terutama mengenai peran penting cinta dan kepedulian dalam dunia pendidikan, bahkan di daerah terpencil. Kisah nyata yang saya tulis penuh makna, menghubungkan antara tugas dengan hati nurani. Ini adalah pelajaran penting yang telah saya bagikan selama empat dekade perjalanan saya di dunia pendidikan.

Dulu, pengawas memiliki visi membantu pemerintah dalam penegakan aturan. Namun seiring dengan perkembangan zaman, tugas saya bukan hanya menjalankan amanah sebagai penjamin mutu pendidikan, tetapi juga sebagai seorang coach, fasilitator, pelatih, dan mentor bagi para guru dan kepala sekolah. Sebagai pengawas, pemahaman mendalam terhadap regulasi dan kebijakan, mulai dari kurikulum hingga administrasi sekolah, adalah tanggung jawab pokok. Namun, saya menyadari bahwa untuk menciptakan sekolah yang dicita-citakan, pengawas tidak hanya menjadi penjaga regulasi, tetapi juga seorang mitra yang mampu membangun relasi harmonis dengan seluruh komunitas sekolah.

Saya berupaya untuk terus menghadirkan sentuhan manusiawi dalam setiap interaksi, sehingga para guru merasa didukung dalam mengeksplorasi pembelajaran yang bermakna di dalam kelas. Melalui bimbingan, pelatihan, dan pendampingan yang penuh empati, saya terus menciptakan suasana kolaboratif di mana guru bisa berkembang, berkreasi, dan menginspirasi siswa untuk mencapai potensi terbaik mereka. (terinspirasi dari pemaparan Mas Nunuk Riza Puji, Guru SMAN 1 Petungkriyono dan dipandu oleh Mbak Khoridah Sativa, Guru SDN Gending 1 pada hari Senin, 23 September 2024, pk. 19.00 – 21.00 WIB).

Pada tahun 2024 ini, kita para pendidik berada dalam dua era penting yang memengaruhi cara kita mengajar dan belajar yaitu era Kurikulum Merdeka dan era digital. Keduanya menghadirkan peluang sekaligus tantangan baru bagi guru, siswa, dan semua pemangku kepentingan pendidikan. Sinergi antara kebebasan dalam belajar dan teknologi digital yang semakin canggih diharapkan mampu membawa pendidikan menuju masa depan yang lebih relevan, inklusif, dan adaptif.

Dalam Kurikulum Merdeka, pengawas juga memiliki peran aktif dalam proses pendampingannya. Saya didorong untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka sendiri, serta belajar dalam lingkungan yang lebih kontekstual dan relevan dengan kehidupan nyata. Ini adalah upaya untuk mengubah paradigma pendidikan yang sebelumnya berorientasi pada hasil (output) menjadi lebih berfokus pada proses pengembangan diri (outcome) dan kemampuan berpikir kritis. Penerapan Kurikulum Merdeka juga memberikan perhatian khusus pada pengembangan keterampilan abad ke-21, seperti kolaborasi, komunikasi, kreativitas, dan berpikir kritis. Saya harus mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi tantangan global yang kompleks dengan bekal pendidikan yang holistik dan adaptif melalui guru dan kepala sekolah binaan.

Bersamaan dengan penerapan Kurikulum Merdeka, dunia pendidikan saat ini juga berada di tengah gelombang revolusi teknologi digital. Di era digital ini, informasi dapat diakses dengan sangat cepat dan mudah. Hal ini memungkinkan guru untuk belajar secara mandiri, mengakses sumber belajar yang bervariasi, dan memperluas wawasan mereka melampaui batas-batas ruang kelas tradisional. Teknologi juga mempermudah proses kolaborasi antara pengawas, kepala sekolah dan guru, juga guru dan siswa dalam menciptakan interaksi yang lebih dinamis dan fleksibel. Seperti yang sudah disampaikan narasumber hebat Wardah Inspiring Teacher (WIT) yaitu Kelas Membuat Konten oleh Mas Rizqy Rahmat Hani, Head of Kampus Pemimpin Merdeka dan Founder @janganjadiguru serta dipandu oleh Mbak Khoridah Sativa, Guru SDN Gending 1 Probolinggo pada Selasa, 24 September 2024, pukul 19.00 - 21.00 WIB

Pengawas, kepala sekolah, dan guru dapat menggunakan Platform Merdeka Mengajar (PMM) untuk supervisi akademis, supervisi manajerial, mengajar, membuat konten video interaktif, atau memanfaatkan aplikasi pembelajaran berbasis teknologi. Semua ini mendukung metode pembelajaran yang lebih personal dan efektif, di mana guru dapat belajar sesuai dengan kecepatan dan gaya mengajar mereka masing-masing.

Dalam konteks pendidikan saat ini, sinergi menghadirkan berbagai peluang besar. Digitalisasi dapat menjawab tantangan geografis di kabupaten Cianjur yang terluas ke-2 di Jawa Barat, di mana akses pendidikan yang merata masih menjadi isu. Dengan adanya pembelajaran daring dan teknologi digital, siswa di daerah terpencil pun dapat memperoleh akses yang sama terhadap sumber belajar berkualitas, layaknya siswa di kota besar.

Kurikulum Merdeka dan era digital adalah dua pilar penting yang membentuk wajah pendidikan di kabupaten Cianjur masa kini. Sinergi antara kebebasan dalam belajar dan kemajuan teknologi memberikan kesempatan bagi guru untuk berkembang lebih inklusif dan relevan. Meski banyak tantangan yang harus dihadapi, dengan upaya yang tepat, saya dapat menciptakan ekosistem pendidikan yang siap mendorong kreativitas, kolaborasi, dan kemandirian, yang mempersiapkan guru untuk menjadi bagian dari masyarakat global yang kompeten dan adaptif.

B. Tantangan dan Masalah

Ada tantangan yang harus saya hadapi saat ini, seperti infrastruktur yang belum merata, karena saya mendapatkan tugas membina sekolah terpencil jauh dari pusat ibukota Cianjur sekitar 120 kmdengan sumber daya guru yang masih banyak keterbatasan. Kemudia literasi digital yang belum optimal, dan ketimpangan akses teknologi antara daerah perkotaan dan pedesaan. Selain itu, perlu ada kesiapan dari guru binaan saya untuk mengadopsi perubahan ini, baik dari segi kompetensi teknis maupun mentalitas. Kurikulum Merdeka juga menuntut kemampuan adaptasi yang tinggi, terutama dalam hal perubahan paradigma pembelajaran yang lebih fleksibel.

Selain itu tantangan terbesar yang saya hadapi adalah membangun kepercayaan dari para guru dan kepala sekolah. Banyak dari mereka memiliki pandangan bahwa pengawas hanya berperan sebagai "penegak aturan," yang datang untuk menemukan kekurangan atau kesalahan. Persepsi ini menciptakan kekhawatiran terhadap penilaian kinerja kepala sekolah dan guru yang kerap kali dianggap sebagai ancaman, bukan sebagai bentuk dukungan. Akibatnya, jarak komunikasi semakin lebar, dan hubungan yang harmonis sulit terwujud.

Selain itu, menghadirkan kreativitas dan inovasi di tengah rutinitas pembelajaran yang sudah lama terbentuk menjadi tantangan lainnya. Budaya stagnasi, di mana praktik pembelajaran berjalan secara konvensional tanpa perubahan berarti, ditambah dengan minimnya dukungan terhadap ide-ide baru, membuat perubahan terasa sulit. Banyak guru binaan saya terjebak dalam zona nyaman dan merasa tidak terdorong untuk mencoba pendekatan baru yang lebih kreatif dan relevan.

Menghadapi tantangan dan hambatan yang ada, penting bagi saya sebagai pengawas sekolah untuk terus beradaptasi dan mengembangkan kompetensi. Tidak hanya berfokus pada aspek teknis dan regulasi, tetapi juga memperhatikan aspek sosial dan emosional dalam pembelajaran. Kebahagiaan guru dan kepala sekolah adalah faktor kunci dalam menciptakan lingkungan sekolah yang dicita-citakan. Oleh karena itu, memahami dinamika sosial, mendukung keseimbangan emosional, serta mendorong inovasi di dalam sekolah binaan merupakan bagian penting dari peran saya sebagai pengawas. Hal ini akan membantu memperkuat hubungan yang lebih baik dengan guru dan kepala sekolah serta menciptakan pembelajaran yang lebih holistik.

C. Aksi Nyata

Untuk menjawab tantangan ini, saya memilih pendekatan yang lebih personal dan partisipatif. Setiap kali berkunjung ke sekolah, selain melakukan pendampingan, saya selalu menyempatkan waktu untuk berdiskusi secara langsung dengan kepala sekolah dan guru mengenai tantangan yang mereka hadapi di kelas. Saya menciptakan ruang diskusi yang egaliter, di mana setiap ide dihargai dan difasilitasi, sehingga guru merasa lebih terlibat dan termotivasi. Di samping itu, saya juga mengadakan bimbingan teknis yang inovatif, berkolaborasi dengan guru-guru untuk memperkenalkan metode pembelajaran yang lebih menyenangkan, interaktif, dan relevan dengan kebutuhan siswa masa kini.

1. Sebagai bagian dari aksi nyata, bulan Mei 2023 saya sudah berhasil mendampingi Tujuh (7) dari 11 sekolah binaan untuk aktivasi ‘Komunitas Belajar” di PMM. Melalui zoom meeting maka saya perkenalkan program komunitas belajar ini, yang merupakan inisiatif dari Pemerintah sebagai forum pengembangan diri bagi guru dan kepala sekolah. Di komunitas ini, saya mengajak guru untuk saling belajar dan berbagi pengalaman melalui webinar. Saya mulai dari diri saya untuk menjadi Narasumbernya dan Alhamdulillah 7 sekolah binaan yang sudah aktivasi ini sudah berhasil melaksanakan webinar ataupun bimtek. Mereka berkolaborasi, termasuk dengan guru yang lebih berpengalaman, untuk membagikan praktik terbaik yang telah terbukti berhasil. Saya juga mengusulkan pembentukan forum pengembangan guru yang dapat menjadi tempat para guru saling mendukung, berdiskusi tentang pembaruan metode pembelajaran, dan berinovasi bersama. Berikut saya sampaikan bukti laporan kepada Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur dalam melakukan pendampingan dalam komunitas belajar tersebut https://docs.google.com/document/d/1d76SeeDPubxemN8IYzQ2iXgnC8EiZu29/edit?usp=sharing&ouid=108621859962138108460&rtpof=true&sd=true .

Di bawah ini saya juga membagikan tautan link sekolah binaan yang sudah berhasil aktivasi Kombel di PMM:

1. "KOMBEL SMPN 1 WARUNGKONDANG" di platform Merdeka Mengajar. Coba cek komunitasnya di tautan berikut: https://guru.kemdikbud.go.id/komunitas/J86jpyrP9E?from=followed_community

2. "KOMUNITAS BELAJAR SEKOLAH KANAAN CIANJUR" di platform Merdeka Mengajar. Komunitasnya di tautan berikut: https://guru.kemdikbud.go.id/komunitas/K1Dwg1z4D3

3. Komunitas "SPENPAT KEREN SMPN 4 CAMPAKA - CIANJUR" di platform Merdeka Mengajar. Coba cek komunitasnya di tautan berikut: https://guru.kemdikbud.go.id/komunitas/v5DVaEO562?from=home

4. "Komunitas SMP NEGERI 5 CIANJUR" di platform Merdeka Mengajar. Coba cek komunitasnya di tautan berikut: https://guru.kemdikbud.go.id/komunitas/JVDkNGRp6g?from=home

5. Komunitas "KOMUNITAS BELAJAR SMPN 2 KARANGTENGAH CIANJUR" di platform Merdeka Mengajar. Coba cek komunitasnya di tautan berikut: https://guru.kemdikbud.go.id/komunitas/OM6Qv4lGDp

6. Komunitas “KOMUNITAS BELAJAR SMPS CENDEKIA SUKAHEGAR SUKALUYU CIANJUR” di platform Merdeka Mengajar. Coba cek komunitasnya di tautan berikut: https://guru.kemdikbud.go.id/komunitas/ovDnAXRl6j

7. Komunitas "SMPN 2 PASIRKUDA" di platform Merdeka Mengajar. Coba cek komunitasnya di tautan berikut: https://guru.kemdikbud.go.id/komunitas/OyDOArn30X?from=home

Keberhasilan ini tentu saja bukan atas kerja keras saya, namun hasil kolaborasi dan dukungan timbal balik yang menjadi kunci untuk menciptakan perubahan positif di lingkungan sekolah binaan saya. Link salah satu sekolah binaan saya yang sudah melaksanakan webinar kombel secara luring: https://drive.google.com/drive/folders/19waDfmjuW6yDWEGtwvgrNQ3zR3Rtxgzq

2. Aksi nyata berikutnya yang sudah saya lakukan adalah keberhasilan dalam melaksanakan Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah dan Guru melalui Platform Merdeka Mengajar (PMM). Melalui pendekatan ini, saya mengintegrasikan evaluasi kinerja dengan pembinaan yang berkelanjutan, memastikan bahwa setiap kepala sekolah dan guru tidak hanya dinilai berdasarkan pencapaian akademik, tetapi juga pengembangan kompetensi dan inovasi pembelajaran.

Dengan memanfaatkan fitur-fitur di PMM, saya dapat memonitor perkembangan guru secara lebih komprehensif, memberikan umpan balik yang tepat sasaran, serta mendorong mereka untuk lebih proaktif dalam mengadopsi praktik-praktik terbaik. Berikut saya sampaikan link Pengelolaan Kinerja Guru dan Kepala Sekolah di Periode 1 Tahun 2024.

1. Pengelolaan Kinerja Guru oleh Kepala Sekolah

https://drive.google.com/file/d/1Zcm9v9Q42zzFxiAGT5ERzzLOIYDffKqs/view?usp=sharing

2. Pengelolaan Kinerja Guru oleh Pengawas Sekolah sebagai Tim Kerja

https://docs.google.com/document/d/1paSGeIZ8bu_cEQ-2Zpfkrat6iWTMikGh/edit?usp=sharing&ouid=108621859962138108460&rtpof=true&sd=true

Hasilnya, kepala sekolah dan guru lebih termotivasi untuk meningkatkan kinerja mereka, berpartisipasi dalam kegiatan pelatihan, dan secara aktif menerapkan pembelajaran berbasis proyek di kelas. Hal ini telah membantu menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih kolaboratif dan dinamis, serta mendukung peningkatan kualitas pendidikan secara keseluruhan.

3. Aksi nyata ketiga yang saya lakukan adalah menetapkan target pada bulan Juli hingga Desember 2024 dengan program "Sagusase" (Satu Guru Satu Sertifikat) dari Platform Merdeka Mengajar (PMM). Program ini bertujuan agar setiap guru/kepala sekolah dapat meraih sertifikat melalui pelatihan mandiri yang relevan dengan pilihan mereka dalam rencana tindak lanjut di PMM. Melalui "Sagusase", saya mendorong para guru untuk lebih proaktif dalam meningkatkan kompetensi mereka, memperkaya pengetahuan, dan menerapkan pembelajaran inovatif yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Program ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas guru serta memberikan dampak positif terhadap lingkungan belajar di sekolah. Berikut saya sematkan salah satu link kepala sekolah yang sudah melaksanakan pelatihan mandiri: https://drive.google.com/file/d/1KFvfXQkCIQuKrzNcigoI3AHaFIkb_rP_/view?usp=sharing

4. Aksi nyata keempat yang telah saya lakukan adalah pendampingan analisis hasil Rapor Pendidikan 2024. Alhamdulillah, hasil dari pendampingan ini menunjukkan adanya peningkatan rata-rata dibandingkan dengan rapor pendidikan sebelumnya. Dalam proses ini, saya bekerja sama dengan kepala sekolah dan guru untuk mengidentifikasi kekuatan serta area yang memerlukan perbaikan, dengan berlandaskan pada data rapor pendidikan.

Pendekatan ini tidak hanya membantu sekolah memahami performa mereka secara lebih mendalam, tetapi juga memberikan arahan yang jelas untuk langkah-langkah perbaikan di masa depan. Proses ini memastikan bahwa setiap sekolah mendapatkan panduan dan dukungan yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Peningkatan yang tercapai membuktikan bahwa dengan pendampingan yang tepat, kolaborasi erat, dan komitmen, kualitas pendidikan dapat terus ditingkatkan secara berkelanjutan, sehingga sekolah semakin mendekati target pendidikan yang diharapkan. Berikut saya sematkan link Rapor Pendidikan 2024 dan hasil analisis rapor pendidikan 2023 dan 2024 dari 11 sekolah binaan saya di tahun 2024. https://drive.google.com/drive/folders/1ywis8veAiaKUxLy95VleqPR8VcoblPSL?usp=sharing

Selain aksi nyata tersebut, banyak lagi langkah konkret yang telah saya lakukan dalam melakukan pendampingan sekolah binaan. Melalui pendekatan yang komprehensif dan berkelanjutan, saya berupaya meningkatkan kapasitas sekolah binaan ini agar dapat mensejajarkan diri dengan sekolah-sekolah unggul lainnya. Pendampingan meliputi berbagai aspek, mulai dari perencanaan pembelajaran, pengelolaan sekolah, hingga pengembangan profesional guru. Setiap sekolah dibimbing untuk mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki, meningkatkan kinerja akademik, serta menciptakan lingkungan belajar yang lebih kondusif. Dengan strategi kolaboratif, sekolah-sekolah binaan kini mampu berinovasi dan berkompetisi di tingkat yang lebih tinggi, membawa perubahan positif bagi para guru, siswa, dan masyarakat di sekitar mereka.

D. Result dan Dampak

Hasil dari pendampingan yang telah saya lakukan dengan berbagai aksi nyata yang disebutkan sebelumnya kini mulai menunjukkan perubahan signifikan. Hubungan antara saya sebagai pengawas, dengan kepala sekolah, dan guru semakin positif dan harmonis. Kepala sekolah dan guru mulai merasa lebih dihargai dan didengar, yang mendorong mereka lebih terbuka terhadap masukan dan bimbingan yang diberikan.

Selain itu, semangat inovasi mulai tumbuh di kalangan para guru. Mereka menjadi lebih kreatif dalam mengembangkan materi dan metode pengajaran yang tidak hanya menarik tetapi juga relevan dengan kebutuhan siswa. Perubahan ini membuktikan bahwa pendekatan berbasis kolaborasi, penghargaan, dan bimbingan yang efektif mampu mendorong para guru untuk berinovasi dan meningkatkan kualitas pendidikan.

Dampak dari perubahan ini terlihat jelas dalam suasana sekolah yang menjadi lebih dinamis dan inspiratif. Para guru pun merespons dengan lebih antusias, tertarik mengikuti pendampingan yang kini lebih interaktif dan menyenangkan. Peningkatan ini tidak hanya terlihat pada capaian akademik mereka, tetapi juga pada keterampilan non-akademik, seperti kemampuan berpikir kritis dan kolaborasi. Siswa di sekolah binaan saya dapat belajar dalam lingkungan yang mendukung kreativitas dan inovasi, sehingga potensi mereka dapat berkembang dengan optimal, sehingga dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih menarik bagi siswa.

===

Sebagai penutup, di usia 63 tahun yang sudah tidak muda lagi, saya merasa sangat bangga menjadi seorang pengawas sekolah. Kesempatan untuk berbagi praktik baik dengan guru dan kepala sekolah adalah anugerah yang sangat berarti bagi saya. Setiap langkah yang telah saya ambil dan setiap upaya yang saya lakukan di dunia pendidikan ini, saya harapkan dapat menjadi ladang pahala yang bermanfaat untuk bekal saya di yaumil akhir nanti. Semoga dedikasi ini terus menginspirasi dan membawa perubahan positif bagi semua yang terlibat dalam proses pendidikan. Terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada saya untuk mengikuti dan lolos di Wardah Inspiring Teacher 2024!

Profil Penulis:

PROFIL PENULIS

Nuraeni. Lahir di Bandung pada 8 Oktober 1961. Saat ini rumah tinggal di Bandung dan bekerja di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Cianjur dengan jabatan Pengawas Sekolah Ahli Utama, golongan IV/e. Jenjang Pendidikan yang pernah ditempuh yaitu S1 Jurusan Pendidikan Olahraga FPOK IKIP Bandung dan S2 Manajemen Pendidikan.

Pernah Shortcourse Training of Master Trainer of Suvervisor, Chiba University, Jepang tahun 2018 dan Training of School Leadership and Supervisory Programme, Jiangshu University China tahun 2019.

Penugasan sebagai Pengawas Sekolah tahun 2024 ini mengharuskan saya memiliki 11 sekolah binaan di kecamatan Cianjur, Karangtengah, Campaka, Warungkondang, Sukaluyu, dan kecamatan Pasirkuda Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat.

Saya juga merupakan penulis dan trainer di Media Guru. Karya tunggal berupa cerpen/novel/antologi puisi: Lelah Menjadi Lilah (2017), Pengawas Punya Cinta (2018), Lelaki dari Pulau Simeulue (2019), Senja Berbalut Luka (2020), Serpihan Senja (2021), Cianjur Bangkit Cianjur Pulih (2023), Lelaki Pulau Simeulue itu Ayahku (2023), Pasirkuda (dalam proses mendapatkan ISBN) dan beberapa puluh antologi buku fiksi lainnya.

Saya bisa disapa melalui Nuraeni Pasti Bisa (Facebook), Nuraeni62 (Instagram), [email protected] dan [email protected] (surel), Nuraeni.61 (blog gurusiana).

=======

Lampiran SK Penugasan Kepengawasan Tahun 2024: https://drive.google.com/file/d/1IQtumvowwoUFspb4beohHuf_m8bE8V6C/view?usp=sharing

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post