“Jelek kan jalannya? Maaf ya Bu, sepatu ibu kecipratan lumpur merah,” setengah bertanya dan meminta maaf driver Ojol berkata.

“Nggak apa-apa Kang, memang seperti ini jalannya, ini juga sudah uyuhan bisa milihan jalan,” jawabku sambal meringis karena naik Ojol ini harus ampul-ampulan dengan kondisi jalan yang sedang dalam pembangunan.

Tadi pagi seperti biasanya, aku berangkat jam 07.00 diantar sama anakkku sampai kantor Disdikpora, lalu dari kantor naik Ojol menuju salah satu sekolah binaan yang sebetulnya dekat tapi jadi jauh.

Empat Ojol sudah menolak, sehingga memakan waktu agak lama juga untuk mencari penggantinya, barulah Ojol yang kelima menyanggupi. Dan ternyata jalannya itu yang membuat para Ojol membatalkan pesanannya. Melewati jalan milik provinsi dengan aspal hitam, kemudian belok kiri dengan jalanan seperti sungai agak kering tapi bukan karena jelas itu jalan utama dan jalan lintas juga. Lalu motor harus menepi dulu karena ada truk gede-gede pengangkut pasir dari galian lewat, tentu saja kondisi jalanan becek nampaknya daerah sini semalam hujan deras. Truk melintas perlahan-lahan goyang kanan dan goyang kiri dengan kecepatan 0/km.

Sebetulnya, SMP IT At Taqwa berada di Komplek Perumahan Griya Binong Indah Kecamatan Cilaku, namun karena jalanan tidak bagus akhirnya agak lama juga waktu tempuhnya.

Selama tiga jam melakukan pembinaan dengan guru-guru dan kepala sekolah, selanjutnya pamitan pulang. Dibonceng oleh Pak Egi memotong jalan dengan alasan supaya tidak becek, maka melintasi kebun-kebun milik warga, menelusuri jalan coran beton, walau kecil hanya untuk motor saja, tapi Alhamdulillah ngageleser sampai juga depan kampus SMPN 2 Cilaku, kampus sekolah yang membesarkan aku dari tahun 1985 sampai tahun 2008. Masya Allah, semakin keren saja sekolahnya.