Coaching terhadap Kepala Sekolah
1. Mendengarkan aktif adalah keterampilan mendengarkan dengan penuh perhatian dan kesadaran.
Saat mendengarkan aktif, seorang Coach berusaha untuk:
a. Bebas dari judgement, yaitu tidak menilai atau menghakimi coachee berdasarkan sudut pandang atau nilai pribadi. Pendengar tetap terbuka untuk memahami perspektif coachee tanpa menghakimi.
b. Bebas dari asumsi, yaitu tidak mengasumsikan apa yang coachee rasakan, pikirkan, atau alami. Pendengar menciptakan ruang untuk coachee mengungkapkan pikiran dan perasaan mereka tanpa dipengaruhi oleh asumsi.
c. Bebas dari asosiasi, yaitu tidak menghubungkan apa yang coachee katakan dengan pengalaman atau pandangan pribadi. Pendengar tidak membawa masalah atau cerita pribadi mereka ke dalam sesi mendengarkan.
d. Menangkap emosi coachee, yaitu mampu mengidentifikasi dan memahami emosi yang dirasakan coachee, baik yang diungkapkan secara verbal maupun non-verbal. Pendengar sensitif terhadap perasaan coachee dan meresponsnya dengan empati.
Mendengarkan aktif membantu menciptakan ruang aman bagi coachee untuk mengungkapkan diri tanpa rasa takut atau hambatan. Pendengar yang efektif dapat menghubungkan dengan coachee secara mendalam, memahami masalah mereka, dan membantu mereka menemukan pemahaman dan solusi yang lebih baik.
2. Pertanyaan berbobot adalah pertanyaan yang selalu diajukan berdasarkan proses mendengarkan secara aktif. Pertanyaan-pertanyaan ini umumnya bersifat terbuka, artinya memberikan kesempatan bagi coachee untuk berbicara lebih banyak dan mendalam tentang pemikiran, perasaan, atau pengalaman mereka.
Dengan menggunakan pertanyaan berbobot, seorang Coach dapat:
a. Menggali lebih dalam, yaitu pPertanyaan berbobot membantu mendapatkan informasi yang lebih rinci dan menyeluruh tentang situasi atau masalah yang dihadapi coachee. Contoh: "Bisakah Anda jelaskan lebih lanjut tentang bagaimana Anda merasa terkait situasi tersebut?"
b. Memahami perspektif coachee, yaitu pertanyaan terbuka membantu coach memahami sudut pandang dan pandangan coachee terhadap masalah yang dihadapi. Contoh: "Bagaimana Anda melihat peran Anda dalam situasi ini?"
c. Mengidentifikasi tujuan dan keinginan, yaitu pertanyaan berbobot membantu coachee merumuskan tujuan dan aspirasi yang ingin mereka capai. Contoh: "Apa yang ingin Anda capai dalam jangka pendek terkait masalah ini?"
d. Mendorong refleksi, yaitu pertanyaan-pertanyaan ini mengajak coachee untuk merenungkan dan mengevaluasi tindakan atau pilihan mereka. Contoh: "Bagaimana Anda merasa tentang langkah-langkah yang sudah Anda ambil sejauh ini?"
Pertanyaan berbobot sangat efektif dalam membantu coachee merenung, mencari jawaban dari dalam diri mereka sendiri, dan mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang diri mereka sendiri serta solusi yang tepat untuk masalah yang dihadapi.
3. Memberdayakan coachee adalah suatu pendekatan di mana seorang coach berfokus pada mengembangkan potensi dan kemampuan coachee, serta membantu mereka mencapai tujuan mereka. Dalam memberdayakan coachee, coach dapat melakukan hal berikut:
a. Membantu membuat rencana aksi spesifik: Coach dapat membantu coachee merumuskan rencana aksi yang jelas dan terperinci untuk mencapai tujuan mereka. Rencana tersebut harus spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan memiliki batas waktu yang jelas.
b. Mendorong ide dari coachee: Coach dapat mendorong coachee untuk berpikir kreatif dan mengajukan ide-ide mereka sendiri terkait solusi dan langkah-langkah untuk mencapai tujuan. Ini dapat meningkatkan rasa memiliki coachee terhadap rencana dan memotivasi mereka untuk melaksanakannya.
c. Berbagi pengalaman saat diminta: Ketika coachee meminta saran atau masukan, coach dapat berbagi pengalaman pribadi yang relevan atau cerita dari coachee lain yang telah menghadapi situasi serupa. Pengalaman ini dapat memberikan perspektif yang berharga dan menginspirasi coachee untuk mengatasi tantangan mereka.
Pendekatan memberdayakan coachee berfokus pada membangun kepercayaan, otonomi, dan tanggung jawab coachee dalam mencapai tujuan mereka. Sebagai coach, penting untuk mendengarkan dengan empati, mengajukan pertanyaan berbobot, dan memberikan dukungan yang tepat untuk membantu coachee tumbuh dan berkembang secara pribadi dan profesional.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar