Nuning Kurniasih

Lahir di Cilacap sebagai anak ke 4 dari 7 bersaudara dan bertekad menulis menjadi bagian dari kesenangan...

Selengkapnya
Navigasi Web
Pentigraf 4  Gadis kecil berhati malaikat

Pentigraf 4 Gadis kecil berhati malaikat

Seorang pemuda bernama Ujang bekerja sebagai penjaga sekolah di sebuah sekolah dasar di kampung nelayan yang terletak tak jauh dari tepi pantai. Ujang berusia 19 tahun.. Dia harus mengubur mimpinya bersekolah tinggi dan memilih membantu ibunya mencari nafkah karena ayah mereka hilang ditelan gelombang lautan ketika mencari ikan tiga tahun yang lalu. Ujang anak yang rajin dan disiplin. Penjaga sekolah ada dua orang. Selain Ujang penjaga sekolah yang satunya bernama pak Amin. Pak Amin sudah menganggap Ujang seperti anaknya sendiri. Ujang juga sangat menghormati pak Amin yang sudah seperti ayahnya sendiri.

Ada satu kebiasaan Ujang yang sering diingatkan oleh pak Amin yaitu kebiasaan berkeluh kesah. Ujang masih menyesali dirinya yang tidak bisa melanjutkan pendidikannya. Ia seringkali merasa sangat tidak beruntung dengan hidupnya. Ia sering merasa iri dengan teman-temannya yang bisa terus bersekolah sedangkan ia harus bekerja menghidupi ibu dan kedua adiknya. Pak Amin sering mengingatkan Ujang untuk banyak bersyukur karena banyak orang yang jauh lebih susah daripada mereka.

Suatu hari ada seorang murid di SD tersebut yang datang menghampiri Ujang dan pak Amin dengan membawa makanan. Ia murid kelas 2. Namanya Alicia. “Ini makanan untuk pak Amin dan mang Ujang. Aku beli pakai uangku sendiri,” kata Alicia. “Tidak usah neng, buat kamu aja. Nanti kalau jajannya dikasihkan pak Amin dan mang Ujang kamu nggak makan apa-apa,” kata pak Amin seraya menolak pemberian Alicia. “Iya neng, makan aja,” Ujang menambahkan. Tiba-tiba Alicia menangis. Pak Amin dan Ujang bingung melihat Alicia menangis. “Kenapa nangis neng?’ tanya Ujang bingung. “Aku hanya ingin bersedekah. Ibuku sedang sakit dan besok ibuku akan dioperasi. Kata ustadzah sedekah bisa mendatangkan keajaiban. Aku hanya ingin ibuku tetap hidup,” tangis Alicia semakin keras. Pak Amin memeluk Alicia dengan penuh kasih sayang. Air mata pak Amin menetes terharu dengan kebaikan hati Alicia. Kalimat Alicia menohok batin Ujang. Ia malu dengan Alicia yang memperjuangkan hidup ibunya sedangkan ia lebih banyak mengeluh karena harus bekerja menghidupi ibu dan adik-adiknya. Air matanya menetes dan tiba-tiba ia ingin memeluk ibunya dan mengatakan bahwa ia sangat menyayanginya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Orang yang suka berkeluh kesah hanya menebarkan aura negatif pada orang di sekitarnya. Bagus tulisannya Bu.

18 Jun
Balas

Terima kasih

18 Jun

Tulisannya keren Bu

17 Jun
Balas

Terima kasih

17 Jun

Bagus ceritanya bu, ikut terharu

17 Jun
Balas

Terima kasih

17 Jun

Kerenn

17 Jun
Balas

Terima kasih

17 Jun

Semoga Ibu Alicia cepat sehat..bu

17 Jun
Balas

Aamiin

17 Jun

Kereen bingit

17 Jun
Balas

Terima kasih

17 Jun

Mantap bu

17 Jun
Balas

Terima kasih

17 Jun



search

New Post