Hari ke-9. Tantangan 30 hari. Pentigraf 20. Menantu
“Praang !” Suara piring dibanting. Entah piring yang keberapa tak terhitung lagi. Kalau sudah begini Nana hanya mengelus dada. Ditariknya nafas dalam-dalam lalu dihembuskankannya dengan kuat seakan melepaskan penat yang dirasakannya. Lisannya mengucapkan istighfar berkali-kali. Dia berjuang menahan amarahnya karena yang dihadapinya adalah perempuan yang melahirkan ayah dari anak-anaknya. Dia tak ingin pengabdiannya berakhir sia-sia. Ia sudah bertekad akan merawat ibu mertuanya itu sampai kapanpun.
Sakit yang diderita ibu mertuanya selama bertahun-tahun telah membuatnya berubah perangai. Dari ibu yang penyayang dan penyabar menjadi pemarah dan kasar. Nana berusaha untuk mengerti keadaannya. Setiap ada hal yang kurang berkenan maka omelan sudah pasti didapatnya. Belum lagi jika panggilan tak segera dijawab maka apa saja yang di dekatnya menjadi sasaran amarahnya.
Sudah lima hari ibu mertuanya terbaring di rumah sakit. Kesehatannya memburuk sehingga Dendi dan Nana memutuskan untuk membawanya ke rumah sakit. Pagi ini keadaan ibu mertuanya semakin menurun. Sejak pagi tidak mau makan ataupun minum dan matanya terus terpejam. Nana mulai merasa cemas. Setelah berwudhu dibacanya surat Yasin di samping ibu mertuanya itu. Ketika sampai di akhir surat tiba-tiba ibunya memegang tangannya. Matanya terbuka dan senyuman terhias di wajahnya. “Terima kasih Nak,” satu kata terdengar lirih oleh Nana sebelum akhirnya mata itu terpejam untuk selamanya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Bagus pentigrafnya bu...
Terima kasih
Menantu sholehah
Iya bun
Inna lillahi wa inna illaihi rojiun.
MasyaAllah
Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun. Semoga kita bisa mengikuti jejak bu nana
Aamiin
Mantap bu
Terima kasih
Innaalillaahi wainnaa ilaihi raaji'uun. Sungguh kamu nana, menantu yang luar biasa. Salam literasi.
Salam tetap semangat bun
Ya Allah...semangat berkarya. Sukses selalu
Aamiin bun