Suara ketukan di pintu membuat Astri terbangun. Matanya masih terasa berat. Entah jam berapa akhirnya ia terlelap. “Non bangun,” suara mak Ijah membangunkan Asri dari balik pintu. Dengan enggan dibukanya pintu kamar. “Ini jam berapa Non ? Non Asri belum sholat subuh lho,” suara mak Ijah mengingatkan. “Mmmm..”, Asri bergumam lirih sembari meregangkan tubuhnya. Sekilas matanya melirik jam dinding. Angka menunjukkan pukul 05.30. Bergegas Astri menuju kamar mandi untuk bersiap sholat subuh. Terbersit rasa bersalah karena hampir saja mengabaikan kewajibannya kepada yang maha kuasa. Dinginnya air membuat matanya terbuka sepenuhnya. Sujudnya dipagi ini begitu menenangkan. Kesejukan menjalar di lubuk hatinya. Pagi ini ia siap melaksanakan aktifitas seperti biasanya. Disantapnya nasi goreng yang di sediakan mak Ijah dengan tenang. Secangkir the manis membantu membangkitkan semangatnya pagi ini. “Asri !” suara panggilan membuat Asri menoleh ke belakang. Seorang laki-laki tampan berkulit putih berwajah oriental melambaikan tangan setengah berlari menuju ke arahnya.