Gadis Ikan Asin

By Mamivie

Hembusan angin dari bukit Sentiong menambah sejuknya hawa yang menyelimuti dusun kecil yang ada di kaki bukit itu. Seorang gadis remaja sedang asyik menikmati hijaunya hilalang yang tumbuh di lereng bukit itu.

Seekor kupu-kupu kuning hinggap di rambutnya yang tergerai hanya sebahu. Namanya Sumiati. Umurnya bulan depan tujuh belas tahun. Tidak begitu cantik tapi sangat manis apabila dipandang. Sumiati bersekolah di SMA Dharma Bakti. Gadis yang pemalu ini tak banyak memiliki teman. Sejak kecil Sumiati memang sering sakit-sakitan.

Asma akut yang dideritanya tak kunjung sembuh. Mungkin karena hanya dibawa berobat pada seorang Mantri saja, sehingga asma akut yang dideritanya setia menemaninya sampai ia remaja. Keadaan ini sangat dimakluminya. Ekonomi keluarga yang hanya ditopang oleh ayahnya, tak mencukupi untuk membawanya berobat pada seorang dokter. Apalagi dokter spesialis. Terlalu mahal.

Berbagai obat tradisional sudah bercampur aduk di lambung Sumiati. Mulai dari hati kelalawar, daging harimau, dan daging rusa semua telah pernah dimakan Sumiati. Ia tidak peduli, yang ia inginkan adalah sembuh. Cuaca dingin dan hujan adalah penyebab utama kambuhnya penyakit asma tersebut. Sebutan khusus dari ibunya untuk penyakit Sumi adalah bengek.

Apabila cuaca dingin dan hujan turun, Sumi hanya bisa meringkuk dalam selimut hangat warna merah tua bermotif bunga mawar. Pun kalau tetap ke sekolah Sumi harus menggunakan atribut lengkap. Mulai dari payung, baju hangat, sal leher, dan satu lagi saputangan kecil.

(Bersambung)

efek corona memaksa untuk mengetik🤭🤭🤭