Merajut Kepingan Hati Part 2
Pertemuan yang tidak disengaja dengan Dimas disebuah supermarket sore ini, menghadirkan rasa yang berbeda. Bunga-bunga asmara yang dulu pernah hadir seakan mekar kembali. Dimas, seorang pemuda tampan, tinggi semampai, berhidung mancung dan jago basket, adalah teman satu SMA dengan Sinta beberapa tahun silam. Kisah asmara antara mereka berdua terpaksa kandas karena orang tua Dimas pindah tugas ke kota lain. Semenjak kepergian Dimas putus lah komunikasi antara mereka. Lama tak ada kabar, akhirnya Sinta memilih melupakan Dimas dan menerima perjodohannya dengan Adam atas kehendak orang tuanya. Adam seorang lelaki dewasa yang sudah bekerja di salah satu perusahaan di wilayah tempat tinggal Sinta.
Sekalipun belum mampu melupakan bayangan Dimas, Sinta berusaha mencintai Adam yang telah syah sebagai suaminya. Kesetiaan sebagai suami istri bagi Sinta adalah hal yang Agung dan sakral. Sampai akhirnya kesetiaan itupun harus hancur dengan penghianantan Adam.
Sinta.... Lamunan Sinta buyar setelah mendengar suara Dimas memanggilnya. Suara itu begitu lembut dan halus terdengar di telinga Sinta, masih sama dengan suara yang beberapa tahun lalu selalu mengisi hari-harinya. Tergagap Sinta menjawab, "i.....iya Dim, ada apa"? Dimas tersenyum, membuat Sinta bertambah gugup. " Ngelamunin apa sich, dari tadi aku panggil-panggil nggak nyahut juga. Jangan-jangan ngelamunin aku", canda Dimas menggoda. Wajah Sinta merah seketika, dalam hati Sinta menjawab, iya Dim, kamu benar, aku memang ngelamunin kamu dan kisah masa lalu kita. Seketika Sinta berkilah, "enak aja, emang kamu siapa? Ngapain aku harus ngelamunin kamu. Dimas mendekatkan mulutnya ke telinga Sinta sambil berbisik, karena aku kekasih kamu, kamu pacar aku karena kita tidak pernah putus". Jantung Sinta seakan berhenti berdetak, nafas Dimas terasa hangat di telinganya. Tapi Sinta tidak boleh terlihat lemah dihadapan Dimas. Dimas tidak boleh tau ada api cinta yang masih menyala untuk dirinya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap lanjutkan episode berikutnya dan salam literasi
Terjun bebas pak, hehehe. .. .