Menjadi anak perempuan satu-satunya dalam keluarga tidaklah membuatku bisa mendapatkan semuanya. Ayah tidak pernah membeda-bedakan aku dan keempat saudara laki-lakiku. Kami boleh meminta apapun selama ayah mampu mengusahakannya. Tentu saja permintaan yang tidak mendatangkan dosa ataupun pelanggaran hukum ya teman… Akan tetapi ada satu permintaanku yang tidak akan pernah dipenuhi ayah. Kira-kira kamu bisa menebaknya tidak?

Boneka?... bukan

Baju baru?... juga bukan

Pesta ulang tahun? … salah lagi…

Aku hanya ingin memiliki rambut yang pendek!

Jawaban ayah akan selalu sama; Tidak, dan selanjutnya diapun akan berlalu meninggalkanku.

Suatu ketika saat aku tidak bisa lagi menahan keinginanku ini, akupun menjumpai ayah di ruang kerjanya. Aku mengatakan maksud kedatanganku. Ayah hanya diam seribu bahasa. Tatapannya sungguh tajam. Wajah teduhnya pun segera menghilang berganti dengan muka ketat yang tentu saja membuatku sangat ketakutan. Kamu pasti mengetahui apa yang selanjutnya terjadi kan?…

Aku berlari ke dalam kamar. Aku menangis. Aku belum berhenti menangis ketika kudengar sebuah ketukan halus di pintu. Ayah datang menghampiriku. Diusapnya lembut air mataku. Lalu dia memberitahu alasannya tidak mengijinkanku berambut pendek. Jawabannya membuatku merasa sangat bersalah. Ayah bilang dia akan berfikir bahwa semua anaknya laki-laki. ‘Kalau rambut Ara pendek, berarti ayah kehilangan tuan putri ayah’. Meskipun pada saat itu aku tidak bisa memahami maksud perkataan ayah, aku akhirnya memilih untuk menguburkan impianku. Ayah tidak boleh merasa kehilangan anak perempuannya. Aku kan putri ayah satu-satunya dan selamanya akan begitu.

#tantangangurusiana

#tantanganharikeduapuluhenam

April3, 2020

23:19