Nyanyian Belalang Tua
Rindu ini begitu pilu
Pilunya hati yang tiada bertepi
Merintih pedih dalam sepi
Satu satu pergi
Tanpa bekas dan menghilang
Senyap …
Tiada kawan …
Dingin yang membeku
Seperti kelamnya malam di musim hujan
Ngilu meremas tulang
Meski hanyalah sebuah lagu
Nyanyian belalang tua diterpa angin
Berpijak di dedaunan basah
Terdiam di antara rintik hujan
Biarlah belalang merenda segumpal harap
Tetap bertahan dan menanti
Seutas masa kan terlewati
Istanaku, 28 Agustus 2019
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kita mulai merasakan seperti belalang tua. Anak-anak satu persatu mulai meninggalkan kita mereka ingin mandiri. Barakallah Ibu selalu sehat
Betul adanya abah... itulah yang terjadi. Mau tidak mau semua menjalani takdirnya masing masing. Semoga Abah selalu sehat. Barakallah ..
Betul adanya abah... itulah yang terjadi. Mau tidak mau semua menjalani takdirnya masing masing. Semoga Abah selalu sehat. Barakallah ..