#tantanganharike_64 #tantanganmenulismediaguru Pukul 15.21, Niema tiba dirumah. Udara begitu terik. Membuat badan berkeringat dan gerah. Agar tak begitu gerah, Niema membuka semua jendela kaca rumahnya. Kemudian ia berjalan ke arah pintu belakang. Posisi rumah Niema sedikit ketinggian dari rumah tetangganya. Sehingga saat berada di pintu belakang, matanya merdeka menikmati alam yang masih asri dan hijau. Meongggg... Suara Rogi kucing piaraannya mengalihkan pandangannya. Kemudian menggendong kucingnya dengan penuh kasih sayang. Meonggg... Niema sudah paham betul. Jika kucingnya meog-meong terus menerus berarti pertanda ia sudah lapar. "Iya iya," ucap Niema sambil menuang makan si meong ke piring makannya. Niema membuang kemasan makan si meong ke dalam tong sampah yang sengaja di gantung agak tinggi di pintu belakang. Tujuannya agar sampah tak di keluarkan lagi oleh temannya Rogi. Matanya tak sengaja melihat sesuatu di batang keladi. Niema melihat sesosok laki-laki di rumpun batang keladi. Karena penasaran ia mendekat. Rupanyaaaaa...telah terjadi sesuatu yang begitu sangat diinginkan korban. Dengan sebuah perencanaan yang matang. Sesosok laki-laki ditemukan menggantungkan lehernya di pohon keladi. Karena apa??? Tak lain tak bukan tentunya karena CINTA. Cinta??? Iya. Cindua Tapai. Karena hari panas, korban sengaja mencari tempat yang rindang untuk menikmati segelas cindua tapai yang barusan dibeli pada pedagang cindua tapai. Selamat menikmati! #virusbahagia #menulisitusedekah