N.Latifah Chotib

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Menjalani Mimpi  perjalanan panjang nan indah

Menjalani Mimpi perjalanan panjang nan indah

Bagi umat Islam, sebelum melangkahkan kaki menuju sesuatu apakah itu memilih pekerja, jodoh , tempat tinggal dan lain sebagainya, mesti tahap pertama adalah memohon petunjuk Allah Swt.

Begitu pun yang penulis jalani, sebelum memutuskan untuk mencari tambahan mengajar Ilmu Da'wah di tempat lain, selain di Akademi Da'wah Islam Jakarta, penulis melaksanakan sholat sunnah Istikhoroh memohon petunjuk Allah Swt agar tidak salah langkah ketika berpindah dari Tebet Jakarta selatan menuju pondok gede Bekasi.

Dengan mendapat pentunjuk melalui mimpi "Mimpi saat itu ketika suami hendak berwudu maka penulis seraya mengatakan ' bewudulah di sana karena airnya lebih sejuk, dingin dan jernih'."

Di 1990 tahun yang silam..penulis menyadari, usia penulis sudah tidak muda lagi di guru siana. Namun ada secercah harapan yang terlupakan yaitu menulis. Karena itu penulis meminta maaf, karna Penulis masih muallaf dalam berliterasi.

Kembali kepada pokok bahasan , dengan petunjuk melalui sholat istikharah, penulis berhijrah tempat namun tetap melanjutkan mengajar ditempat yang sebelumnya.

Subhanallah dengan berjalannya waktu, anak sudah memasuki sekolah TK Islam, pekerjaan semakin bertambah menjadi staf keuangan, mengajar di PT. Garuda Bandara Sukarno Hatta Jakarta, Binrohis Garuda: jamaahnya terdiri dari Staf offiser Garuda GSO dan kerja sama dengan komando polisi wanita. Penulis bersyukur saat itu diusia relatif muda sudah mendapatkan kesempatan dan Alhamdulillah dipercaya untuk mengisi Pengajian rutin. Perjalanan jauh yang harus saya tempuh dari rumah pondok gede bekasi menuju Bandara Sukarno Hatta dengan mengendarai Bus Damri saat itu tidak menyurutkan tekat saya untuk terus mengajar. dan Allah pun menghadiahkan saya mendapatkan kemudahan dengan diberikan antar jemput mobil dari pihak Garuda yang biasanya juga digunakan untuk pilot dan krunya.

Penulis bersyukur dan menyadari bahwa perjuangan itu tidak selamanya menyulitkan. Karna bersama kesulitan ada kemudahan

Allah berfirman dalam Al qur 'an

فان مع العسر يسرا (٥) ان مع العسر يسرا

" Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan".QS. Al- insiroh (94): 5 - 6

Hari berganti bulan, bulan berganti tahun, saya dikaruniai anak yang ke tiga.Nabila Utama Nihan. Keempat: Haidar putoro dan ke lima : Yazid Bustomi Mukhtar, ada sedikit rasa kegundahan saya apakah saya masih memilik waktu dan kesempatan untuk berdakwah meskipun memiliki bayi yang harus saya prioritaskan, Allah memberikan jawaban, alhamdulillah saya masih diberikan kesempatan berda'wah dan ceramah Ramadan bersama mba Neno warisman tepatnya di perusahaan kosmetik Lancome, PT.Cedepindo. yang menguatkan tekad saya untuk terus berdakwah kembali.

Saya diilhami oleh seorang ayah KH.Chotib Ahmad yang saat (tahun 1970 - 1980 ) itu PNS Penilik agama, di Departemen Agama, sehingga keluarga kami hampir semuanya menjadi guru. Sehingga Penulis memutuskan untuk keluar dari staf keuangan agar kedepanya lebih memfokuskan diri dalam hal mengajar, kemudian penulis mencoba mengajukan permohonan untuk ceramah di Televisi pendidikan Indonesia... Selang beberapa waktu Alhamdulillah saya diberikan konfirmasi bahwa saya diterima dan minggu depan rekaman pertama saya dan satu minggu kemudian langsung ditayangkan tepatnya pada tahun 1997. Saya berfikir jika kita memiliki tekad dan niat yang baik Insyaallah jalanya akan dicapai meskipun perjalan itu bisa lebih pendek atau mungkin jauh untuk dicapai.

Tidak ada kata lelah untuk mengajar dan berbagi pengalaman, penulis di minta tuk mengajar secara privat di sebuah keluarga H.Kosim kebetulan beliau ketua ICMI Aceh, beliau tinggal di Tebet Mas jakarta selatan...dimana tebet adalah persinggahan pertama saya dan Alhamdulillah masi bisa bersilaturrahmi ke Tebet sambil bernostalga kenangan dahulu.

keluarga beliau sangat menhormati guru, saat itu penulis belum punya kendaraan dan hanya menempati rumah dinas guru, saat penulis hendak mengajar saya diantar jemput sama keluarga beliau , dan penulis pun juga diminta mengajar privat wanita karier yang berdinas di valas (Valuta asing) penulis lagi - lagi dan tak henti-hentinya bersyukur kepada Allah Swt. Allah memudahkan jalannya..di tempat penulis mengajar privat tadi, suaminya masih dinas dikedutaan India, masih menyempatkan diri menjemput penulis tuk mengajar di kediaman mereka. Dan Alhamdulillah penulis dapat izin restu dari suami, sehingga penulis dapat mengajar dengan tenang.

Itulah ma'na petunjuk Allah melalui istikhoroh (mimpi) yang penuh dengan keberkahan barulah terpikirkan saya beserta suami H. Muhammad Toipi, membeli 2 kampling tanah di salah satu perumahan tepatnya jl. raya Hankam pondok gede.

Yang sangat berkesan bagi penulis, ketika saya diundang untuk memberikan materi kajian Rohani Islam di rumah kediaman Bapak Mentri Prof. Dr. Emil Salim saat itu beliau menjabat sebagai Mentri Lingkungan Hidup di Era Pak Presiden Soeharto, komplek Patra Kuningan Jakarta. Istri beliau Ibu Emil Salim menempatkan saya dalam acara kajian-kajian. Bak Mentri saja..penghormatan , jamuan, tatakrama, yang diberikan untuk saya dan saya pun tidak diperkenankan duduk di sembarang tempat diarakanlah saya untuk duduk di tempat khusus yang telah disediakan. dalam kajian tersebut hampir semua audiensinya lulusan perguruan tinggi dalam dan luar Negri. seraya penulis memuji Allah Swt didalam hati " ini adalah karunia KeagunganMu ya Allah."

هذا من فضل ربي

"Ini semua karena keutamaan -Mu ya Allah.

Ya Allah, Engkau menempatkan saya ketempat yang tak terduga, dimana semua menjunjung tinggi agama-Mu serta para pengajar yang berusaha menjunjung tinggi agama-Mu. Segala puji bagi Allah, sehingga dapat memudahkan penulis untuk terus berdakwah dan mengajar diberbagai lini masyarakat.

Berawal dari undangan kajian tersebut, penulispun diminta pula untuk mengisi ceramah dibeberapa kantor pemerintahanhan yang salah satunya darma wanita kantor Kementrian Sosial pusat Jakarta.

Alahmdulillah diberikan kesempatan untuk lebih lagi mengajar sehingga yang mengakibatkan mobilitas saya meningkat. Melihat kesibukan penulis dengan banyak undangan tersebut, suami penulis mengusulkan untuk melanjutkan ke tingkat pasca sarjana (S2) dan membiayai kuliah di Institut Ilmu Al -Qur'an ciputat jakarta Selatan, konsentrasi ulumul Qur'an dan Ulumul Hadis.

Menurut pertimbangan logika kayanya sulit untuk membagi waktu mengingat penulis mempunya bayi, yang hadir lagi, bayi mungil perempuan ibunda penulis Hj .Lasmiyah meberikan nama Fadhilah dan ayahnya menambahkan Wimanda (Betawi + Mandayun / palembang) maka anak bungsu yang keenam bernama Fadilah wimanda. bertambah nya anak , bertambah pula kesibukan dengan 6 anak. dengan menghela nafas panjang...akhirnya kemauan suami dan keinginan masih haus akan ilmupun saya terima..

Keberhasilan dalam berda'wah bukanlah karena kehebatan orasi. Sungguh karena tutur kata dan perbuatan seorang penceramah bagi para pendengarnya bergantung pada besar - kecilnya keihlasan. Jika seorang tidak ihlas maka akan memengaruhi tutur katanya dan tidak akan berpengaruh sedikitpun dikalbu para pendengarnya, oleh karena itu berkat anugrah Allah SWT semata dan do'a orang tua menjadikan penulis berhasil dalam menyampaikan kajian (ceramah) yang Insyaallah tidak hanya didengar namun menyentuh ke kalbu seseorang.

Sebagaimana yang terdapat dalam firman Allah Swt.

انك لا تهدي من احببت ولكن الله يهدي من يشاء وهو أعلم بالمهتدين

" Sesungguhnya engkau tidak akan dapat memberi petunjuk kepada yang engkau kasihi, akan tetapi Allah lah yang memberikan petunjuk kepada orang yang dikehendaki- Nya. dan Allah lebih mengetahui orang - orang yang mau menerima petunjuk.

Tugas seorang guru menyampaikan pembelajaran, menerima tidak menerimanya tergantung pada kemauan seseorang. terharu biru, bersama do'a ibu, dan kedua orang tuaku, penulis merasakan kesejukan hati ketentraman jiwa , sebab do'a dari beliau berdua lah kebahagiaan itu tiba. Nabi bersabda.

دعاء الوالد لولده كدعاء النبى على أمته

" Do'a ayah dan ibu pada anaknya laksana do'a nya Nabi kepada umatnya".

Bersyukur tak terhingga kepada-Mu ya Rabb atas petunjuk - Mu, sungkem penulis tak lupa pada ayah bunda atas do'a restu dan ridhamu. Do'a kami tuk ayah dan ibu tersayang...

رب اغفر لى ولوالدي وارحمهما كما ربياني صغيرا

" Ya Rab ampunilah dosaku dan dosa kedua orang tuaku sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangiku sedari kecil." Aamiin ya Robbal aalamiin.

Terimalah dan perkenankanlah do'aku , duhai Allah, Tuhan pemelihara alam. Akhirnya dengan berjalannya waktu Alhamdulillah penulis bisa membangun dan menempati rumah baru.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren, Bun ulasannya.

20 Feb
Balas

Alhamdulillah, keren banget sampai merinding saya bacanya, bunda sudah pernah duduk ditengah-tengah orang hebat. Tulisan yang penuh dengan makna

21 Feb
Balas



search

New Post