Literasi Agama Dalam Kehidupan Manusia

"Agama Islam adalah Agama yang dibawa oleh Rasulullah utusan Tuhan sebagai pedoman hidup manusia untuk keselamatan dan kebahagiaan di dunia dan di akhirat "
( Literasi Agama: Latifah Chotib)
Dengan menyebut nama Allah yang Maha pengasih lagi Maha penyayang, Segala puji hanya milik Allah SWT. Sholawat dan salam dicurahkan kepada utusan-Nya Muhammad Saw, pada keluarganya para sahabat dan tabiin pengikutnya yang memperjuangkan agama yang benar.
Atas pertimbangan, dorongan oleh keinginan untuk memenuhi permintaan sahabat-saya yang saya sayangi yang sudah lama tidak saya penuhi, maka saya menulis buku ini yang berisi tentang Pencerahan Umat Dalam Menyikapi Hidup, berisikan ayat-ayat Alqur'an dan hadits-hadits Nabi literasi agama yang berbasis syariat Islam.
Dalam kehidupan ini, ada kalanya manusia terjatuh sampai pada tingkatan yang terendah, disebabkan ketidak mauan dan ketidak mampuan mengoptimalkan segala potensi yang telah dianugrahkan Allah Swt kepadanya. Sebaliknya ketika potensi yang dimiliki mampu dioptimalkan, manusia mampu mencapai kedudukan yang tinggi, bahkan melebihi derajat para malaikat. Karenanya setiap upaya mengingatkan selalu ada potensi ketidak sempurnaan terutama, ketika kita tidak memperhatikan secara detail sisi - sisi kelebihan dan kekurangan yang dimiliki setiap manusia.
Islam memandang manusia sebagai satu kesatuan yang utuh. Sedikit pun Islam tidak pernah mengotak ngotakkan sisi manusia, Islam dekati dengan cara memberi larangan dan ancaman, sementara sisi positif Islam dorongan dengan beragam anjuran dan dorongan. Oleh karena itulah dalam Islam terdapat ajaran al Khauf (rasatakut akan ancaman) dan al - Raja' (berharap mendapat semua kebaikan), juga konsep surga (sebagai balasan apabila manusia mau melakukan setiap anjuran ajaran Islam) dan neraka ( sebagai balasan apabila manusia terjeumus kepada setiap larangan ajaran Islam).
Kehidupan beragama tidak akan terwujud dan tidak akan pula mengalami keabadian, kecuali jika tersedia hukum- hukum dan berbagai ketetapan. Sebab keyakinan manusia akan semakin kuat manakala kehiduapan keruhanianya juga diperkuat. Ketika ruhanianya kuat, ia akan selalu berpegang teguh kepada hukum - hukum Allah Swt, sehingga akan selalu dapat menjaga sikap Istiqomah nya, serta menjaga kridibilitas dirinya dari berbagai kesalahan maupun kesesatan secara maksimal.
Adakalanya di dalam perintah - perintah agama itu terkandung balasan bagi setiap pelaku dan itu terlihat seperti memberatkan. Akantetapi, ketika diperhatikan lebih seksama, akan terlihat bahwa hukum - hukum agama itu justru mengandung beragam kebaikan bagi manusia. Seperti hukum - hukum yang menyatakan adanya pahala bagi perbuatan yang baik, dan dosa bagi yang melakukan perbuatan yang buruk (terlarang). Dengan memahami keduanya amal kebaikan yang dilakukan manusia akan menyebabkan wajah yang nampak ceria. Di samping itu ada pula mereka yang mereka terlihat bermuram durja, terutama bagi orang - orang yang suka melakukan perbuatan dosa.
Telah terbukti dalam aktifitas keseharian, semua peraturan yang dibuat manusia untuk menegakkan kesejahteraan sesamanya ternyata tidak mampu menegakkan setiap apa yang mereka kehendaki secara bersamasama. Tamasuk peraturan yang telah hilang akibat pergantinya priode dan bergantinya masa. Sehingga yang tertinggal hanya namanya saja dalam catatan sejarah. Sebab, setiap peraturan yang ditetapkan manusia tidak mungkin akan membicarakan seputar hakikat dan kenyataan hidup, hingga setiap peraturan yang diciptakan oleh manusia pasti akan mengalami kegagalan dan kelemahan pada setiap sisinya
Sebagai umat Islam sudah seharusnya kita menghargai hukum - hukum Islam, terutama yang berkaitan dengan moral (akhlak) yang telah ditentukan oleh Allah Swt di dalam Al- qur'an. Sebab tujuan utama Islam, adalah memperbaiki moral manusia, sehingga mencapai kedudukan tertinggi berdasarkan Al-Qur'an dan Al-Sunnah.
Bukankah tujuan beliau diutus ke alam dunia ini untuk menyempurnakan akhlak manusia setinggi dan sebaik mungkin?
Sesungguhnya hukum - hukum yang terkandung dalam ajaran Islam bisa menyatukan dua perkara yang menurut tanggapan manusia secara krusial, yaitu hukum - hukum anfusiyyah (sisi kemanusian) dan affaqiyyah (sisi lahiriyah)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen ulasannya, Bunda. Salam literasi
Keren Bunda ... Sukses selalu Bunda ... Salam literasi ...
Waw, keren Bun, ulasannya.