KEMULIAAN PENCIPTAAN ADAM
Kemuliaan penciptaan Adam di Surga Sebagai penguasa atau kholifah di Bumi
( Latifah Chotib)
penciptaan Adam sebagaimana yang telah kita ketahui, bahwa manusia pertama atau bapaknya (nenek moyang) manusia di muka bumi ini adalah Adam dan Hawa. Penulis membatasi kajian ini diluar penciptaan, Adam karena tidak ada petunjuk sejarah kearah sebelum penciptaannya , hanya saja perlu diketahui anak cucu Adam atau keturunan Adam sampai pada diutusNya Nabi Musa as. Nabi yang ke lima belas setelah Nabi Adam (Nabi Idris, Nabi Nuh, Nabi Hud, Nabi Shaleh, Nabi Ibrahim, Nabi Ismail, Nabi Luth, Nabi Ishaq, Nabi Ya'qub, Nabi Yusup, Nabi Syuaib, Nabi Ayyub, Nabi, Nabi Dzulkifly, Nabi Musa).Jumlah para nabi sangat banyak seperti Nabi khidir dan seterusnya. Hanya yang wajib diimani saja yaitu (25) dua puluh lima nabi.
Dalam hal ini Allah ingin memberikan isyarat yang ditujukan kepada Nabi Muhammad Saw. Dalam Al - Qur'an "Bahwa mereka itu ada."
Allah berfirman dalam Al - Qur'an surat An - Nisa (4) : 164
...وَرُسُلًا قَدْ قَصَصْنَٰهُمْ عَلَيْكَ مِن قَبْلُ وَرُسُلًا لَّمْ نَقْصُصْهُمْ عَلَيْكَ
"Dan Kami telah mengutus Rasul - Rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang mereka kepadamu, dan Rasul - Rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka kepadamu ".
Dalam penciptaan Adam dilihat dari sisi ilmu pengetahuan Agama, saat penulis menempuh perkuliah di fakultas Ushuluddin IAIN , UIN Syarif Hidayatullah jakarta, dalam mata kuliah Filsafat Agama. Pengetahuan dalam bidang agama tidak hanya berdasarkan wahyu, sebagai halnya dengan pengetahuan dalam lapangan ilmiah, pengetahuan agama juga diperoleh dengan mempergunakan bukti - bukti historis, Argumen - argumen rasional dan pengalaman pribadi.
Bukti - bukti historis
Dalam lapangan ilmu pengetahuan, pengetahuan tentang adanya Aristoteles, plato, dan sebagainya dan pengetahuan tentang falsafat mereka masing - masing diperoleh dari buku - buku yang menurut keterangan adalah tulisan mereka. Apakah bukti bahwa orang yang bernama Aristoteles atau plato betul dan benar ada di abad ke lima dan empat sebelum Nabi Isa?
Apa buktinya bahwa buku - buku tersebut itu adalah karangan mereka? karena ada tradisi turun temurun mulai dari sesudah matinya ke dua filosof itu sampai ke masa kita ini yang menyatakan demikian dan belum ada suara yang menentang kebenaran tradisi ini. Demikian pula dalam agama, tentang Nabi - nabi seperti Nabi Musa, Nabi Isa, dan Nabi Muhammad Saw. Diperoleh dari tradisi. Tradisi diperkuat oleh bukti - bukti historis, umpamanya keterangan - keterangan penulis sejarah diakui keahlian dan dipercaya kebenaranya. Sejarah itu di tulis di zaman mereka masih hidup. Seperti bukti sejarah Nabi Muhammad jelas. Buku suci yang ditinggalkannya ada, dan kata - katanya dicatat ( Hadis yang rentetan/ sanad dan perawinya dengan jelas disebut satu persatu).
Kembali ke pokok persoalan, jikalau ada tuduhan bahwa pengetahuan agama berdasar pada tradisi, orang bisa menjawab bahwa dalam lapangan ilmiah juga ada pengetahuan yang berdasar pada tradisi, terutama sejarah, filsafat dan sebagainya. Prof. Dr.Harun Nasutian dalam bukunya "Filsafat Agama" (1993).
Kembali ke pokok pembahasan yang pertama tentang Kemulian penciptaan Adam, Berdasarkan keterangan di atas ( ilmu pengetahuan filsafat dan sejarah Agama; kitab suci Al-qur) inilah yang menjadi keterkaitan atau adanya relevansi dengan diutus-Nya Nabi Musa AS sebagai utusan Allah Swt. Dan kitab Taurat sebagai kitab sucinya.
Nabi Musa diutus Allah atau Rosul Allah yang mendapatkan julukan "Kalimullah". Karena Allah telah langsung mengajak berbicara tanpa melalui perantara;
" Hai Musa sesungguhnya Aku memilih (melebihkan) kamu dari manusia yang lain, untuk membawa risalah-Ku dan untuk berbicara langsung dengan Ku, sebab itu berpegang teguhlah kepada apa yang Aku berikan kepadamu dan hendaklah kamu termasuk orang - orang yang bersyukur. (Qs. 7: 144)
Musa diutus oleh Allah di zaman Raja Fir'aun dimana fir'aun mengaku dirinya sebagai tuhan.. kemudian sampai kepada zaman keruntuhan Raja Fir'aun dengan tenggelam di laut merah bersama bala tentaranya....Dan Al- Qur'an menerangkan balasan yang baik bagi Bani Israil atas kesabaran mereka, dengan firmanNya:
" Dan Kami pusakakan kepada kaum yang ditindas itu, negeri - negeri bagian timur bumi dan bagian baratnya yang Kami telah beri berkah kepadanya dan telah sempurnalah perkataan Tuhanmu yang baik ( sebagai janji) untuk Bani Israil disebabkan kesabaran mereka, dan Kami hancurkan apa yang telah di buat Fir'aun dan kaumnya dan apa yang telah di bangun mereka.". Qs .(7): 137.
Di sisi lain Bani Israil diperintahkan untuk melaksanakan tuntunan kitab suci. Tetapi mereka mengabaikan bahkan ayat yang terdapat dalam surat Al- Baqoroh (2) ayat 64;
ثُمَّ تَوَلَّيْتُم مِّنۢ بَعْدِ ذَٰلِكَ ۖ فَلَوْلَا فَضْلُ ٱللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُۥ لَكُنتُم مِّنَ ٱلْخَٰسِرِينَ
" Kemudian kamu berpaling setelah itu, maka kalau tidak ada anugrah Allah dan rahmat Nya atas kamu niscaya kamu tergolong orang - orang yang rugi."
(Rugi; celaka dan binasa dengan siksa dunia dan akhirat)
Kata " kemudian " dalam arti ayat di atas memberikan kesan pembangkangan itu terjadi setelah ketekunan mereka setelah melaksanakan isi perjanjian tersebut relatif cukup lama. Namun setelah itu, mereka kembali kepada kebiasaan semula, durhaka dan membangkang.
Ada yang memahami kata setelah itu pada arti ayat di atas sebagai menunjuk kepada pelanggaran mereka yakni menjadikan anak lembu sebagai sesembahan, ketika Nabi Musa AS pergi bermunajatkemudian menerima kitab suci.
Jangan juga duga bahwa ancaman tersebut tidak dapat dilaksanakan Allah karena sebagaimana ditegaskan pada ayat berikut
Peristiwa populer peristiwa pelanggaran tentang ketentuan memancing hari Sabtu di kalangan merka.
Quran surat Al - Baqoroh (sapi betina) ( 2 ): 65-66
(65)وَلَقَدْ عَلِمْتُمُ ٱلَّذِينَ ٱعْتَدَوْا۟ مِنكُمْ فِى ٱلسَّبْتِ فَقُلْنَا لَهُمْ كُونُوا۟ قِرَدَةً خَٰسِـِٔينَ
(66)فَجَعَلْنَٰهَا نَكَٰلًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهَا وَمَا خَلْفَهَا وَمَوْعِظَةً لِّلْمُتَّقِينَ
"Dan sesungguhnya telah kamu ketahui orang - orang yang melanggar diantara kamu pada hari Sabtu, maka kami berfirman pada mereka " Jadilah kamu KERA yang hina terkutuk". "Maka Kami jadikan yang demikian itu penghalang (melakukan yang serupa) bagi orang - orang di masa itu dan bagi mereka yang datang kemudian, serta menjadi pelajaran bagi orang - orang yang bertaqwa".
(Tafsir Al - Misbah)
Bagi umat muslim jelas, dengan ayat di atas bahwa penciptaan Adam bukanlah asal muasalnya dari kera ini terdapat dalam Alqur'an serta pula pembangkangan diabadikan juga dalam kitab suci Nabi Musa yaitu Taurat, bersebrangan dengan teori Darwin tentang asal muasal manusia...karna di utus nya Nabi Musa as. Merupakan rasul utusan Tuhan yang ke lima belas setelah penciptaan Adam.
Dialog antara malaikat dengan Allah saat akan diciptakan Adam.
Qur'an surat Al - Baqarah (2): 30.
وإذ قال ربك الملائكة اني جاعل في الأرض خليفة
"Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat, " Sesungguhnya Aku hendak menjadikan kholifah di muka Bumi " mereka berkata " mengapa Engkau hendak menjadikan Kholifah di bumi itu manusia yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpah darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau? Allah berfirman, "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang kamu tidak ketahui".
Kemudian diciptakanlah Adam dan diperintahkan Allah kepada Malaikat dan Jin untuk sujud kepada Adam.
Demikian mulianya Adam diciptakan di surga dan bersujudlah para Malaikat sebagai penghormatan namun jin (iblis) membangkang terhadap perintah Allah SWT.
Setelah Adam diciptakan maka kemudian kedudukan Adam menjadi seorang Nabi, menjadi Nabi Adam as.
Sejak saat itulah Allah Swt. telah memberikan kebebasan kepada manusia untuk berkehendak, dan mengeksplorasi apa saja yang ada di bumi.
Sebagai seorang kholifah, maka manusia tidak bisa melampaui batas - batas yang telah ditetapkan baginya dari sisi Allah Swt.
Adapun batas - batas yang telah ditetapkan oleh Allah Swt. telah disampaikan melalui utusan Nya yaitu para Nabi dan Rosul, jika manusia menjalankan printah Allah secara baik dan benar, dan menjauhi larangan Allah , maka dia termasuk makhluk yang mulia dalam pandanganNya.
Al- Imam Al- Hasan Al- Bashri rahimahullah pernah menyebut sebuah hadis yang berstatus mursal sebagai berikut,
من أمر بالمعروف ونهى عن المنكر فهو خليفة الله في الأرض وخليفة كتابه وخليفة رسوله.
" siapa saja yang menegakkan amar ma'ruf dan nahi munkar, maka ia termasuk kholifah Allah di muka bumi ini, termasuk kholifah kitab Allah, dan kholifah Rasul - Nya". 1
Setiap kita wajib mengenal ( ma'rifatullah) Allah Swt sebagai Tuhan - nya dan mengenalkan Zat Allah kepada orang lain tentang Rasul Allah, kitab - kitab suci - Nya.
Wajib pula menjalankan printah - Nya, dan apa saja yang telah disampaikan oleh lisan Rasul - Nya. Sebagai kholifah Untuk menggapai Ridhan Allah Swt.
Durah binti Abu Lahab ra. Pernah mengatakan,
" Ada seorang laki - laki berdiri di hadapan Nabi Saw. ketika beliau sedang berpidato di atas mimbar, dan orang itu mengajukan perta yaan, ' Ya Rasulallah, siapakah manusia yang terbaik?' Beliau menjawab, 'Manusia terbaik adalah seorang yang paling pandai membaca Al - Qur'an, paling bertaqwa, paling banyak menegakkan amar ma'ruf nahi munkar, dan paling banyak menyambung silaturrahim".
Dari maksud sabda Nabi Muhammad Saw. Di atas bahwa manusia yang baik , bukan saja bermanfaat bagi banyak manusia lain namun yang lebih di tekankan disini adalah manusia yang bertaqwa kepada Allah Swt. Pandai membaca Al - Qur'an dan memahami maksud dan tujuan dari ayat - ayat- Nya, sehingga mampu beramar ma' ruf memerintahkan yang baik dan nahi munkar .mencegah perbuatan munkar, dan senantiasa menjalin hubungan persaudaran di alam semesta ini . Ini lah maksud maksud dan tujuan menciptakan kholifah di muka bumi...sehingga ketika manusia wafat/ meninggalkan bumi dia akan kembali ke Hadirat Allah dengan ridha Allah akan kembali menjadi penghuni.surga Allah dengan kemuliaan..
Reference
" Dr.Afif Abdullah, Nabi - Nabi dalam Al - Qur'an. Penerbit Thoha putra Semarang
" Prof. Dr.Harun Nasutian Rektor IAIN / UIN Syarif Hidayatullah jakarta dalam buku "Filsafat Agama" hal.18.cet ke 4 thn 1983
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren ulasannya salam literasi
Keren Bun ..resensinya. salam literasi